Aktivis HAM: Tak Sulit Bagi Polisi Ungkap Mafia Penyelundupan Pekerja Migran ke Malaysia

Sabtu, 25 Mei 2024 00:03 WIB

16 PMI non prosedural saat penyerahan 16 PMI Non Prosedural tersebut ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), di Dermaga Satrol Lantamal IV, Punggur, Selasa, 21 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis hak asasi manusia (HAM) di Batam, Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus, mengatakan tak sulit memberantas mafia yang melakukan penyelundupan pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia ke Indonesia.

"Kita biarkan dulu polisi bekerja. Mencari tahu sampai ada titik terang. Siapa sih, dalang di balik ini," kata Chrisanctus saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat malam, 24 Januari 2024.

Sebelumnya ditemukan 16 pekerja migran non-prosedural ditelantakan di pulau kosong Tanjung Acang, Kelurahan Ngenang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada Selasa, 21 Mei lalu. Romo Chrisanctus mengatakan, kasus penyelundupan pekerja migran secara non-prosedural kerap terjadi.

Dia menjelaskan, alasan belasan pekerja migran itu tak di antar sampai ke darat. Mereka justru dibuang di tengah laut. Lalu disuruh berenang ke darat. "Janjinya nanti ada orang jemput mereka. Tapi dari tengah malam sampai siang tak ada yang jemput mereka," tutur dia, menceritakan belasan pekerja dipulangkan dari Malaysia secara ilegal itu.

Soal penyelundupan pekerja migran ini, Romo Chrisanctus mengatakan, aparat penegak hukum sebenarnya tahu siapa mafia di balik ini. Tinggal bagaimana aparat mau mengusutnya dan membukanya ke publik. "Kalau saya mereka mau (membongkarnya) enggak. Enggak perlu pakai strategi apa gitu, kita pakai hati nurani saja," tutur dia. "Ini bukan kasus baru. Jangan ada dusta di antara kita, sudahlah."

Advertising
Advertising

Dia yakin negara punya kemampuan membuka kasus penyelundupan pemulangan PMI secara gelap. Negara, kata dia, punya kecanggihan untuk mendeteksi masalah seperti ini. Perihal penanggulangannya, dia berujar, setelah ditangani TNI Angkatan Laut, selanjutnya diserahkan kepada Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Sebab ini menyangkut pekerja migran.

Selanjutnya BP2MI memulangkannya ke daerah asal atau kampung halaman. Dari situ baru dicari tahu siapa mafia yang melakukan penyelundupan secara ilegal. Karena dalam kasus seperti ini, yang tertangkap hanya korban. Sementara mafianya tidak diketahui. "Sehingga perlu ada pengembangan, dan bisa terbuka siap dalang di belakang ini. Nanti tetap ditemukan (mafia)," tutur dia.

Dia menjelaskan, 16 PMI itu dibuang di tengah laut. Belasan orang itu akhirnya berenang dari jarak sekitar 150 meter ke pulau kosong itu. Pelepasan pekerja migran itu sekitar 01.00 WIB. "Mereka dari Malaysia. Dijanjikan diantar pulang sampai ke rumah. Terus dibuang di tengah laut, disuruh berenang ke pulau," ujar dia.

Saat ditemukan warga di pulau tak berpenghuni itu, belasan Pekerja Migran Indonesia ini dalam keadaan basah kuyup. Akhirnya warga yang melintas itu kembali melaporkan keberadaan mereka kepada aparat penegak hukum. Menurut dia, para pekerja migran yang dibuang di laut bukan cerita baru. "Ya, memang fenomena itu biasa. (Dibuang) itu biar (mafianya) enggak ketahuan," ucap aktivis kemanusiaan itu.

Pilihan Editor: Belasan Pekerja Migran Non-Prosedural Ditemukan di Pulau Kosong Batam, Sempat Kabur ke Hutan

Berita terkait

Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabatku di Seoul

1 hari lalu

Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabatku di Seoul

Program Mandiri Sahabatku memberi pelatihan wirausaha pada pekerja migran asal Indonesia. Sekaligus memperkenalkan fitur Livin' Around The World.

Baca Selengkapnya

PSN Tanjung Sauh Batam akan Relokasi 200 KK, Perusahaan Klaim Semua Proses Terkendali

3 hari lalu

PSN Tanjung Sauh Batam akan Relokasi 200 KK, Perusahaan Klaim Semua Proses Terkendali

Pemerintah berencana membangun PSN Tanjung Sauh dengan target investasi Rp199 triliun.

Baca Selengkapnya

Langkah Kemenlu Antisipasi WNI di Lebanon Jadi Korban Jika Israel Menyerang

5 hari lalu

Langkah Kemenlu Antisipasi WNI di Lebanon Jadi Korban Jika Israel Menyerang

Pemerintah Indonesia juga telah melakukan evakuasi terbatas para WNI di Lebanon menuju Beirut.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Cina Tertarik Bangun PSN Pulau Tanjung Sauh Batam

6 hari lalu

Perusahaan Cina Tertarik Bangun PSN Pulau Tanjung Sauh Batam

Nilai investasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Pulau Tanjung Sauh, Kota Batam disebut mencapai Rp 190 triliun dalam kurun 35 tahun ke depan

Baca Selengkapnya

Panbil Group Garap PSN Pulau Tanjung Sauh Batam, Tahap Awal Membangun Waduk hingga PLTU

6 hari lalu

Panbil Group Garap PSN Pulau Tanjung Sauh Batam, Tahap Awal Membangun Waduk hingga PLTU

Luasan PSN ini mencapai 840,67 hektar.

Baca Selengkapnya

Pariwisata Batam - Kepulauan Riau Tak Lagi Kompetitif, Ini Dua Masalahnya

11 hari lalu

Pariwisata Batam - Kepulauan Riau Tak Lagi Kompetitif, Ini Dua Masalahnya

Hargg atiket kapal dan imigrasi, sampai sekarang belum terselesaikan sehingga berdampak buruk kepada sektor pariwisata Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya

India Pulangkan Jasad 45 Warganya yang Tewas dalam Kebakaran di Kuwait

11 hari lalu

India Pulangkan Jasad 45 Warganya yang Tewas dalam Kebakaran di Kuwait

Lima puluh orang tewas dalam kebakaran di Kuwait, 45 di antaranya adalah warga India.

Baca Selengkapnya

Gagalkan Penyelundupan 10 Ton Pasir Timah Ilegal, Ditpolairud Polda Bangka Belitung Musnahkan Satu Ton Daging Babi

12 hari lalu

Gagalkan Penyelundupan 10 Ton Pasir Timah Ilegal, Ditpolairud Polda Bangka Belitung Musnahkan Satu Ton Daging Babi

Kepolisian menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus penyelundupan pasir timah ilegal tersebut

Baca Selengkapnya

Penyelundupan 10 Ton Pasir Timah Dalam Tumpukan Daging Babi ke Pulau Bangka Digagalkan Polisi

13 hari lalu

Penyelundupan 10 Ton Pasir Timah Dalam Tumpukan Daging Babi ke Pulau Bangka Digagalkan Polisi

Pasir timah ilegal itu rencananya akan dibawa ke sebuah gudang timah yang berada di Pangkalpinang.

Baca Selengkapnya

Tiket Feri Batam - Singapura Mahal Rugikan Sektor Pariwisata, KPPU Minta Kemenhub Turun Tangan

13 hari lalu

Tiket Feri Batam - Singapura Mahal Rugikan Sektor Pariwisata, KPPU Minta Kemenhub Turun Tangan

Harga tiket feri Batam - Singapura ataupun sebaliknya melonjak sejak 2022 atau setelah pandemi, Rp760.000 untuk WNI dan Rp915.000 untuk WNA.

Baca Selengkapnya