Tujuh Pekerja Migran Asal Sukabumi Meninggal Sepanjang 2024, Hanya Dua Dipulangkan ke Kampung Halamannya

Sabtu, 25 Mei 2024 09:55 WIB

Perwakilan SBMI Kabupaten Sukabumi, Badan Pelindungan Pekerja Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Jawa Barat dan Kawan Pekerja Migran Indonesia Kabupaten Sukabumi saat menjemput jenazah pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Sukabumi di Bandara Soekarno-Hatta yang meninggal di Dubai, UEA. ANTARA/Aditya Rohman

TEMPO.CO, Jakarta - Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi mengatakan, ada tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal di negara tempatnya bekerja, sepanjang 2024.

"Hingga Mei 2024, kami menerima informasi ada tujuh pekerja migran yang meninggal di luar negeri," kata Ketua SBMI Kabupaten Sukabumi Jejen Nurjanah pada Jumat, 24 Mei 2024, seperti dilansir dari Antara.

Dari tujuh orang tersebut, hanya dua jenazah yang dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Sukabumi. Lima pekerja migran lain dimakamkan di negara tempat mereka bekerja. Pemakaman semua jenazah di negara penempatannya itu sudah dapat izin dari pihak keluarga di Sukabumi.

Jejen mengatakan, pekerja migran yang meninggal di luar negeri itu bekerja di sejumlah di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UAE). Informasi yang diterima SBMI, para pekerja migran dari beberapa kecamatan di Kabupaten Sukabumi ini meninggal karena sakit.

Jejen mengatakan, SBMI Sukabumi menyatakan siap memberikan bantuan penanganan pemulangan jenazah pekerja migran yang meninggal di luar negeri secara gratis. Namun ada syarat atau dokumen yang harus dilengkapi pihak keluarga atau ahli waris sebelum lapor ke Sekretariat SBMI Sukabumi di Jalan Muara, Desa Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi.

Pihak keluarga/ahli waris wajib membuat surat keterangan domisili kepada pemerintah desa dan kecamatan sesuai alamat pekerja migran, fotokopi identitas seperti paspor dan KTP, surat penempatan dari perusahaan, dan surat keterangan ahli waris yang ditandatangani oleh keluarga/ahli waris di atas meterai Rp10 ribu.

Pemulangan jenazah pekerja migran bergantung pada proses dan kelengkapan dokumen yang dibutuhkan oleh pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Advertising
Advertising

"Setiap negara mempunyai kewenangan masing-masing, sehingga waktu jenazah bisa sampai ke Tanah Air berbeda-beda, ada yang hitungan hari, minggu, hingga bulan. Akan tetapi, kami akan berupaya agar jenazah bisa cepat dipulangkan," ujarnya.

Pemulangan jenazah pekerja migran Indonesia asal Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah yang meninggal di Dubai, UEA, misalnya, hanya perlu 4 hari, dihitung dari hari meninggal sampai tiba di rumah duka.

"Kebetulan, tepat pada hari meninggalnya, keluarga dari pekerja migran ini langsung melapor ke SBMI sehingga langsung ditindaklanjuti," ujarnya.

Selama memproses pemulangan jenazah pekerja migran dari luar negeri, SBMI dibantu oleh Kawan Pekerja Migran Indonesia Kabupaten Sukabumi. Untuk biaya pengantaran jenazah dari bandara ke rumah duka difasilitasi Badan Pelindungan Pekerja Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Jawa Barat.

Pilihan Editor: Top 3 Hukum: Alasan Rudy Salim Ogah Bayar Denda Pajak 9 Mobil Mewah, Profil Jampidsus Kejagung yang Dikuntit Densus

Berita terkait

Banyak Jemaah Haji Meninggal, Mesir Cabut Izin 16 Agen Wisata

24 menit lalu

Banyak Jemaah Haji Meninggal, Mesir Cabut Izin 16 Agen Wisata

Sebanyak 16 agen wisata Mesir ini disebut membawa jemaah tanpa visa haji sehingga tidak dapat layanan kesehatan dan akomodasi yang layak

Baca Selengkapnya

83 Persen Jemaah Haji yang Meninggal Ternyata Tak Punya Visa Haji

23 jam lalu

83 Persen Jemaah Haji yang Meninggal Ternyata Tak Punya Visa Haji

Sebanyak 1.079 dari 1.301 jemaah haji itu melakukan perjalanan di Arab Saudi tanpa memiliki visa haji dari agen wisata mereka.

Baca Selengkapnya

Presiden Tunisia Tegas Pecat Menteri Agama Setelah Puluhan Jemaah Haji Negerinya Meninggal, Ini Profil Kais Saied

1 hari lalu

Presiden Tunisia Tegas Pecat Menteri Agama Setelah Puluhan Jemaah Haji Negerinya Meninggal, Ini Profil Kais Saied

Presiden Tunisia Kais Saied memecat Menteri Agama Ibrahim Chaibi, setelah puluhan jemaah haji Tunisia meninggal selama ibadah haji 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabatku di Seoul

1 hari lalu

Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabatku di Seoul

Program Mandiri Sahabatku memberi pelatihan wirausaha pada pekerja migran asal Indonesia. Sekaligus memperkenalkan fitur Livin' Around The World.

Baca Selengkapnya

Bahrain dan Iran Setuju untuk Memulai Pemulihan Hubungan Diplomatik

1 hari lalu

Bahrain dan Iran Setuju untuk Memulai Pemulihan Hubungan Diplomatik

Bahrain telah memutuskan hubungan dengan Iran pada 2016, tetapi hubungan membaik setelah pemulihan hubungan Arab Saudi-Iran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal di Tanah Suci Dimakamkan di Manakah?

1 hari lalu

Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal di Tanah Suci Dimakamkan di Manakah?

Jemaah haji Indonesia yang meninggal di Arab Saudi dimakamkan di beberapa tempat. Di mana saja?

Baca Selengkapnya

392 Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Jakarta Pulang, 1 Orang Masih Dirawat di RS Arab Saudi

2 hari lalu

392 Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Jakarta Pulang, 1 Orang Masih Dirawat di RS Arab Saudi

Tidak ada jemaah haji Indonesia kloter pertama dari embarkasi Jakarta atau JKG 01 yang wafat di Mekkah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Negara dengan Jumlah Jemaah Haji yang Meninggal Paling Banyak

2 hari lalu

Inilah 5 Negara dengan Jumlah Jemaah Haji yang Meninggal Paling Banyak

Total jemaah haji pada musim haji tahun ini yang meninggal, baik yang terdaftar maupun tidak, berjumlah 1.081 dari 10 negara.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Persingkat Waktu Khotbah dan Salat Jumat Menjadi Hanya 15 Menit

3 hari lalu

Arab Saudi Persingkat Waktu Khotbah dan Salat Jumat Menjadi Hanya 15 Menit

Arab Saudi mempersingkat durasi khotbah dan salat Jumat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi hingga akhir musim panas tahun ini.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi dan Kuwait Menyambut Baik Pengakuan Armenia terhadap Negara Palestina

3 hari lalu

Arab Saudi dan Kuwait Menyambut Baik Pengakuan Armenia terhadap Negara Palestina

Arab Saudi dan Kuwait menyambut baik pengakuan Armenia terhadap negara Palestina sebagai solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.

Baca Selengkapnya