TNI Bantah Paksa Pasien Kosongkan RSUD Paniai, Tuding TPNPB-OPM Mau Membakar Rumah Sakit

Selasa, 28 Mei 2024 06:27 WIB

Suasana pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) di Jalan Raya Madi, Badauwo, Paniai Timur, Paniai, Papua Tengah, dipaksan kosongkan rumah sakit pada Ahad, 26 Mei 2024. Keluarga memboyong pasien keluar diduga atas desakan aparat TNI-Polri. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Paniai di Jalan Raya Madi, Badauwo, Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, terpaksa dipindahkan. Kepolisian beralasan pengeluaran pasien sebagai jaminan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Paniai.

Pernyataan ini berbeda dengan pengakuan anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM. Kelompok ini menyebut pendudukan rumah sakit itu untuk menjadikan rumah sakit sebagai pangkalan militer. "Semua (ruangan) rumah sakit sudah dikosongkan," kata Wim Wone Kogoya, orang yang menerima informasi soal pemindahan pasien, itu kepada Tempo, Ahad, 26 Mei 2024.

Wim bercerita, bahwa TNI-Polri datang ke RSUD Paniai dan meminta supaya pasien dipindahkan dari rumah sakit tersebut. Saat itu, dua hari sebelum pasien dikeluarkan, terjadi negosiasi antara keluarga pasien, pihak rumah sakit, dan TNI-Polri. Negosiasi itu buntu. Pasien dikeluarkan.

Menurut Wim, TNI dan Polisi mengatakan bahwa tetap menduduki rumah sakit itu. "Kami ini ikut perintah dari atasan kami di pusat. Kami tidak bisa ambil tempat lain. Hanya tempat ini," ujar dia. Berikutnya, para pasien harus angkat kaki.

Menurut dia, pihak RSUD Paniai meminta supaya pasien tetap berada di rumah sakit. Tapi permintaan itu ditolak. "TNI-Polri tidak mau dengar. Mereka tetap ambil posisi di rumah sakit," ujar Wim, yang berada di Deiyai, Paniai.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan informasi pemaksaan pasien keluar dia terima dari keluarganya di rumah sakit. Wim mengirim sejumlah foto dan video situasi pemindahan paksa pasien dari RSUD Paniai. Dia mengatakan baik pasien sakit berat maupun ringan semuanya dikeluarkan. Pasien sakit berat diberikan surat rekomendasi dirawat di rumah sakit Deiyai, Dogiyai, dan Nabire.

Manajemen Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM meminta pemerintah daerah Papua Tengah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memperhatikan pemindahan pasien dari rumah sakit tersebut. "Pasien (diperlakukan) dengan tidak terhormat, (saat dirawat) dipaksa pulang," tutur juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, melalui aplikasi perpesanan, Ahad, 26 Mei 2024.

Dia menyebut DPRD harus menanggapi pemindahan paksa pasien tersebut. Dia menyebutkan kasus itu tidak hanya diberi tanggung jawab kepada pemerintah daerah. "Bupati harus eksekusi, ini sudah menjelang tiga hari tindakan tidak benar belum dapat ditangani," ucap dia.

Kepala Kepolisian Resor Paniai Ajun Komisaris Besar Abdus Syukur Felani menanggapi kabar dugaan pengusiran pasien tersebut. "Tidak benar adanya pengusiran pasien. Justru kehadiran TNI-Polri memberikan rasa aman, baik kepada pasien maupun petugas kesehatan,” ujar Kapolres Paniai itu dalam keterangan tertulis, Ahad, 26 Mei 2024.

Dia menjelaskan, bahwa TNI-Polri menutup pintu RSUD, seperti ruang IGD, bertujuan mengamankan rumah sakit. Alasannya itu bagian dari obyek vital. Pengamanan itu demi memberikan rasa aman kepada masyarakat. Dia meminta masyarakat tak mudah percaya informasi yang sumbernya belum jelas.

Dalam sebuah video dan sejumlah foto yang Tempo terima, tampak pasien beserta keluarga keluar dari rumah sakit. Mereka berjalan rombongan dengan membawa pasien keluar dari RSUD Paniai. Ada yang menggunakan mobil menumpangi pasien tinggalkan rumah sakit tersebut.

Kepala Penerangan Daerah Militer atau Kapendam XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel Infanteri Candra Kurniawan mengatakan, informasi dugaan pengusiran pasien itu merupakan hoaks. "Berita yang menyebar itu hoaks," kata Candra dalam keterangan tertulis, Ahad, 26 Mei 2024.

Candra mengatakan, aparat TNI dari Yonif 527 justru saat ini membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai. Pengamanan dilakukan karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa TPNPB-OPM akan membakar RSUD tersebut.

Pilihan Editor: Latar Belakang Pembakaran Kios dan Gedung Sekolah, TPNPB-OPM: Pemilik Kios Duluan Keluarkan Pistol

Berita terkait

Polda Metro Jaya Akan Serahkan Polantas yang Ketahuan Pungli di Jalan Tol ke Bid Propam

1 jam lalu

Polda Metro Jaya Akan Serahkan Polantas yang Ketahuan Pungli di Jalan Tol ke Bid Propam

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman "Kami akan serahkan ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam)"

Baca Selengkapnya

3 Tantangan Polri: Ungkap Pembunuhan Vina dan Eky, Kematian Afif Maulana, dan Pabrik Narkoba di Malang

2 jam lalu

3 Tantangan Polri: Ungkap Pembunuhan Vina dan Eky, Kematian Afif Maulana, dan Pabrik Narkoba di Malang

Polri hadapi berbagai tantangan menyelesaikan sejumlah kasus. Setidaknya kasus pembunuhan Vina, kematian Afif Maulana, dan pabrik narkoba di Malang.

Baca Selengkapnya

Kronologi Tindakan Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari terhadap Anggota PPLN, Langgar Kode Etik Lalu Dipecat

3 jam lalu

Kronologi Tindakan Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari terhadap Anggota PPLN, Langgar Kode Etik Lalu Dipecat

DKPP memecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari atas pelanggaran kode etik berupa tindakan asusila terhadap anggota PPLN. Begini kilas balik kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Kababinkum TNI Sebut Sanksi bagi Prajurit Terlibat Judi Online Bisa Sampai Pemecatan

4 jam lalu

Kababinkum TNI Sebut Sanksi bagi Prajurit Terlibat Judi Online Bisa Sampai Pemecatan

Prajurit TNI yang terlibat judi online bisa berujung pemecatan, setelah melalui proses pengadilan.

Baca Selengkapnya

KKJ Minta Polri dan TNI Usut Pembakaran Rumah yang Sebabkan Jurnalis dan Keluarganya Meninggal di Karo

4 jam lalu

KKJ Minta Polri dan TNI Usut Pembakaran Rumah yang Sebabkan Jurnalis dan Keluarganya Meninggal di Karo

Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mendesak aparat mengusut tuntas kasus pembakaran rumah jurnalis di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Bukan Mencari Kebenaran, LBH Padang Klaim Kompolnas Melegitimasi Polda Sumbar

5 jam lalu

Bukan Mencari Kebenaran, LBH Padang Klaim Kompolnas Melegitimasi Polda Sumbar

Setelah Kompolnas turun dalam kasus Afif Maulana, pernyataan dari Polda Sumbar menyatakan korban terpeleset.

Baca Selengkapnya

TNI Minta Masyarakat Laporkan Bukti Keterlibatan Prajurit di Kasus Kematian Wartawan Tribrata TV

14 jam lalu

TNI Minta Masyarakat Laporkan Bukti Keterlibatan Prajurit di Kasus Kematian Wartawan Tribrata TV

TNI meminta masyarakat memberikan laporan jika mengetahui informasi kematian wartawan Tribrata TV.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Bantah Baku Tembak TPNPB dan Militer di Ilaga Papua

1 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Bantah Baku Tembak TPNPB dan Militer di Ilaga Papua

Kepala Satgas Damai Cartenz menyatakan hingga saat ini belum ada laporan apa-apa di Ilaga soal baku tembak anatar TPNPB dan TNI di Ilaga.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Baku Tembak dengan TNI di Puncak Papua, Satu Anggota KKB Tewas

1 hari lalu

TPNPB Klaim Baku Tembak dengan TNI di Puncak Papua, Satu Anggota KKB Tewas

TPNPB mengklaim kelompoknya terlibat baku tembak dengan TNI di Kabupaten Puncak, Papua sejak 27 hingga 29 Juni 2024. Seorang anggota KKB disebut tewas

Baca Selengkapnya

Catatan Berbagai Lembaga untuk Polri di HUT Bhayangkara ke-78: Kritisi Tindakan Represif Polisi

1 hari lalu

Catatan Berbagai Lembaga untuk Polri di HUT Bhayangkara ke-78: Kritisi Tindakan Represif Polisi

HUT Bhayangkara 78 menjadi momen krusial dimana beberapa lembaga negara mengungkapkan catatannya kepad Polri. Berikut adalah di antaranya

Baca Selengkapnya