8 WNI Diduga Bantu Buronan Thailand Chaowalit Kabur ke Indonesia, Driver Ojol Hingga Sopir Taksi
Reporter
Yohanes Maharso Joharsoyo
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Minggu, 2 Juni 2024 18:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Polri memeriksa delapan orang Warga Negara Indonesia atau WNI yang diduga terlibat dalam pelarian dan pemalsuan identitas buronan asal Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman.
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komisaris Jenderal Wahyu Widada mengatakan delapan WNI itu semuanya memiliki keterkaitan dengan pelarian dan pemalsuan indentitas serta bagaimana Chaowalit bertahan hidup selama di Indonesia.
"Delapan orang tersebut ada yang berporfesi driver ojek online, supir taksi, agen pengiriman uang, pemilik jasa sewa kapal, dan teman buronan selama dalam pelarian di Indonesia," ujar Wahyu saat konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, pada Ahad, 2 Juni 2024.
Wahyu menjelaskan, Chaowalit masuk ke Indonesia pada 8 Desember 2023 melalui jalur perairan laut Thailand. Chaowalit menggunakan speed boat dan memakan waktu perjalanan selama 17 jam untuk tiba di Indonesia.
Kemudian, kata Wahyu, setelah sampai di Indonesia, Chaowalit dibantu oleh seorang WNI dengan inisial FS yang sebelumnya sudah dikenalkan rekannya di Thailand. FS membantu Chaowalit membuat identitas palsu sebagai WNI atas nama Sulaiman.
"Identitas palsu tersebut berupa KTP, KK, dan akte kelahiran sebagai penduduk Aceh Timur dan untuk para pelaku ini masih dalam pencarian," kata Wahyu.
Wahyu menyebut, selama di Indonesia, Chaowalit telah berpindah-pindah tempat di beberapa apartemen dan hotel di medan. Wahyu juga mengungkap, Chaowalit berganti-ganti perempuan untuk menemani dia selama melarikan diri.
Chaowalit, kata Wahyu, tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. Dia menggunakan bantuan Google Translate untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Dalam kesempatan yang sama, Dirreskrimum Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Sumaryono mengatakan berkaitan dengan kasus ini, Polda Sumut telah memeriksa total 17 orang. Namun, kata Sumaryono, pihaknya baru mendalami dua orang khususnya yang melakukan pembuatan identitas palsu dan pembuatan rekening palsu atas nama Sulaiman.
"Ini yang kami dalami saat ini. Masih berposes dan akan kami tentukan, proses penegakan hukum secara profesional," ujar Sumaryono.
Chaowalit ditangkap pada Kamis, 30 Mei 2024 di Apartemen Kembar, Bali. Dari informasi awal, Polri mendeteksi Chaowalit berada di Medan, Sumatera Utara. Namun, setelah dilakukan penyelidikan, Polri mendapatkan petunjuk bahwa Chaowalit sudah tidak ada di Sumatera Utara, tetapi sudah berangkat ke Bali.
Polri kemudian membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan. Setelah penyelidikan, kata Wahyu, Polri bisa menemukan lokasi yang Chaowalit yaitu di Apartemen Kembar yang berlokasi di Jalan Dewi Sri 12 Nomor 2X, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. "Sehingga pada saat itu juga, berhasil dilakukan penangkapan oleh tim gabungan," ujar dia.
Pilihan Editor: Chaowalit Thongduang Buronan Paling Dicari di Thailand Ditangkap Polri, Pakai Nama Sulaiman