Anak Buah SYL Beli Rompi Antipeluru Rp 50 Juta Pakai Anggaran Biro Umum Kementan, Jaksa Tanyakan SPDP

Kamis, 20 Juni 2024 07:00 WIB

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian yang juga mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mendengarkan keterangan saksi saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024. Sidang tersebut beragendakan mendengar keterangan saksi mahkota yakni mantan Sekjen?Kementan Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Direktur Jenderal (Dirjen) Alat dan Mesin Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Muhammad Hatta mengaku mendapat instruksi menyelesaikan pembayaran rompi antipeluru untuk bekas Mentan Syahrul Yasin Limpo alias SYL. Dia mengatakan pengadaan empat rompi antipeluru memakan biaya Rp 50 juta.

Menurut Hatta, pengadaan rompi antipeluru untuk SYL itu dianggarkan oleh Bagian Biro Umum Kementan. Ia mendapat uang dari Karina hanya untuk menyelesaikan pembayaran. "Dari Karina seingat saya pernah sekali terkait dengan pembayaran rompi antipeluru," kata dia di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) PN Jakarta Pusat, Rabu malam, 19 Juni 2024.

Dia menjelaskan pembelian rompi antipeluru dilakukan untuk keamanan dan keselamatan Syahrul Yasin Limpo pada saat kunjungan kerja atau kunker ke Papua. Hal itu pun dilakukan sesuai arahan dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris atau BNPT lantaran kondisi Papua yang tidak kondusif.

Hatta berkata pembayaran rompi antipeluru itu diserahkan kepada pihak TNI dan BNPT. "(Pembayaran) ada pihak dari pihak TNI atau BNPT yang menyiapkan waktu itu Pak," kata dia.

Menurut dia, rompi antipeluru yang dimaksud menjadi inventaris Kementan bukan pribadi milik SYL. Tidak puas dengan jawaban Hatta, Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun mempertanyakan sebab tidak adanya dokumen administratif berupa Surat Perintah Pencairan Dana (SPDP) untuk pembelian rompi antipeluru. Namun, Hatta tidak menjawab pertanyaan Jaksa dengan jelas dan justru berkelit dengan menjelaskan alasan pembelian antipeluru.

Advertising
Advertising

Jaksa pun berulang kali mengingatkan Hatta untuk menjawab dengan jujur dan menjawab sesuai pertanyaan. Dalam kesempatan itu, Jaksa menyebut Hatta sering mengubah kesaksiannya, baik di Berita Acara Pemeriksaan atau BAP maupun pernyataan selama persidangan. Bekas Dirjen Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta bersama bekas Mentan Syahrul Yasin Limpo dan bekas Sekjen Kementan Kasdi Subagyono didakwa telah melakukan pemerasan terhadap eselon satu di Kementan dan menerima gratifikasi Rp 44,5 miliar.

Pilihan Editor: Anak Buah Syahrul Yasin Limpo Beda Kesaksian Soal Sumber Pembayaran Fee Febri Diansyah dkk

Berita terkait

Amnesty International Indonesia Desak Pemerintah Akhiri Pelanggaran HAM di Papua

20 menit lalu

Amnesty International Indonesia Desak Pemerintah Akhiri Pelanggaran HAM di Papua

Mahkamah Rakyat Permanen menyatakan, bahwa Indonesia telah secara paksa mengambil tanah adat Papua.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Hukum Pekan Ini: Vonis 9 Tahun Karen Agustiawan, Tuntutan 12 Tahun Syahrul Yasin Limpo, Bagaimana Kasus Gazalba Saleh?

11 jam lalu

Peristiwa Hukum Pekan Ini: Vonis 9 Tahun Karen Agustiawan, Tuntutan 12 Tahun Syahrul Yasin Limpo, Bagaimana Kasus Gazalba Saleh?

Pekan ini terdapat 3 peristiwa hukum di pengadilan, vonis 9 tahun Karen Agustiawan, tuntutan 12 tahun Syahrul Yasin Limpo, bagaimana Gazalba Saleh?

Baca Selengkapnya

Deretan Respons Soal Pengakuan SYL Beri Uang Firli Bahuri

1 hari lalu

Deretan Respons Soal Pengakuan SYL Beri Uang Firli Bahuri

Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengaku telah memberikan uang kepada mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri sebanyak dua kali.

Baca Selengkapnya

SYL Klaim akan Bertanggung Jawab Jika Terbukti Bersalah Korupsi di Kementan

1 hari lalu

SYL Klaim akan Bertanggung Jawab Jika Terbukti Bersalah Korupsi di Kementan

SYL masih menyangkal tuduhan telah melakukan pemerasan pada para pejabat di Eselon I Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

Disebut Tamak oleh Jaksa KPK, SYL: Saya Gak Ngerti Kata Itu

1 hari lalu

Disebut Tamak oleh Jaksa KPK, SYL: Saya Gak Ngerti Kata Itu

Syahrul Yasin Limpo (SYL) kembali mengungkit jasa-jasanya saat menjadi Menteri Pertanian usai disebut tamak oleh Jaksa KPK

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK: Korupsi yang Dilakukan Syahrul Yasin Limpo Bermotif Tamak

2 hari lalu

Jaksa KPK: Korupsi yang Dilakukan Syahrul Yasin Limpo Bermotif Tamak

Motif tamak itu disebut sebagai salah satu hal yang memberatkan tuntutan terhadap Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Jadi Koordinator Pengumpulan Uang untuk Syahrul Yasin Limpo, Muhammad Hatta Dituntut 6 Tahun Penjara

2 hari lalu

Jadi Koordinator Pengumpulan Uang untuk Syahrul Yasin Limpo, Muhammad Hatta Dituntut 6 Tahun Penjara

Tuntutan terhadap Muhammad Hatta dalam perkara korupsi di Kementan ini sama dengan Kasdi Subagyono.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran: Semua Turun Tangan Urus Pangan

2 hari lalu

Mentan Amran: Semua Turun Tangan Urus Pangan

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), menekankan pentingnya komitmen dari semua pihak, termasuk Polri sebagai institusi negara di bidang keamanan dan penegak hukum, untuk ikut menjaga ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya

Kasdi Subagyono Dituntut 6 Tahun Penjara karena Bantu Kumpulkan Uang untuk SYL

2 hari lalu

Kasdi Subagyono Dituntut 6 Tahun Penjara karena Bantu Kumpulkan Uang untuk SYL

JPU KPK juga menuntut pidana denda terhadap Kasdi Subagyono Rp 250 juta subsider pidana kurungan selama tiga bulan.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Sebut Nayunda Nabila Telah Kembalikan Uang Rp 70 Juta Pemberian SYL

2 hari lalu

Jaksa KPK Sebut Nayunda Nabila Telah Kembalikan Uang Rp 70 Juta Pemberian SYL

Nayunda Nabila sempat bekerja sebagai pegawai honorer di Kementerian Pertanian selama setahun pada 2021 dengan gaji Rp 4,3 juta per bulan.

Baca Selengkapnya