WNI Revi yang Hilang di Jepang Langsung Ditangkap di Bandara, Kemlu: Belum Ada Pelanggaran Keimigrasian

Sabtu, 22 Juni 2024 13:05 WIB

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha mengatakan Revi Cahya Sulihatun, WNI yang sempat dilaporkan hilang di Jepang pada 10 Juni 2024 masih menjalani proses penyelidikan. Dia mengungkap, hingga kini belum ditemukan pelanggaran karena Revi langsung ditangkap di Bandara Internasional Kansai, Osaka setibanya di Jepang.

"Yang bersangkutan baru saja masuk ke Jepang dan ditangkap di airport, jadi sejauh ini, informasi yang kami terima, belum ada pelanggaran keimigrasian," kata Judha ketika dihubungi Tempo pada Sabtu, 22 Juni 2024.

Kabar penahanan Revi diterima oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka pada 12 Juni 2024 dari Kejaksaan Distrik Osaka melalui informasi tertulis. Ternyata, Revi tidak hilang, melainkan ditangkap oleh otoritas setempat.

Pertemuan KJRI dan Revi berlangsung pada 19 Juni. Pertemuan ini difasilitasi oleh Kejaksaan Distrik Osaka yang menahan Revi. Dalam pertemuan tersebut, Judha menjelaskan bahwa Revi akan diselidiki lebih lanjut oleh kepolisian setempat. "Polisi menyampaikan proses penyelidikan membutuhkan waktu sekitar 1 bulan, detail permasalahan masih dalam pendalaman," ujarnya.

KJRI Osaka, tutur Judha, akan menangani dan memberikan pendampingan kepada Revi. Termasuk berkomunikasi dengan keluarga, serta berkoordinasi dengan otoritas terkait di Jepang dan pengacara Revi.

Advertising
Advertising

Dalam waktu dekat, Judha mengatakan bahwa KJRI akan kembali mengunjungi Revi. "KJRI Osaka akan terus monitor proses tersebut dan standby jika Revi memerlukan akses kekonsuleran lebih lanjut," ucap dia.

Sebelumnya, KJRI dan Kementerian Luar Negeri telah memonitor kabar yang viral di media sosial perihal hilangnya Revi. Informasi orang hilang itu dibagikan pemilik akun Facebook Lidya Permata Sari Lahagu, yang mengaku sebagai kakak Revi. Ia mengumumkan hilangnya Revi di grup Backpacker International.

Ia mengabarkan, Revi terbang dari Bandara Internasional Kuala Lumpur Senin, 10 Juni 2024 pukul 01.55 dan mendarat di Bandara Internasional Kansai Osaka pada 09.35 waktu setempat. Namun, setelah melalui pemeriksaan imigrasi, Revi diklaim tidak bisa dihubungi.

Judha mengatakan, dalam kunjungan 19 Juni kemarin, ia memastikan Revi dalam keadaan sehat dan diperlakukan baik oleh otoritas Jepang. Keluarga sudah diberitahu perihal kondisi dan posisi Revi sebelum KJRI bisa mendapat akses bertemu langsung dengannya.

Revi terbang ke Osaka dengan menggunakan visa wisata dengan tanggal keluar dari negara itu pada 25 Juni 2024. Hal itu tertera di keterangan yang disampaikan oleh akun Lidya.

Namun menurut Judha, tujuan sebenarnya Revi datang ke Jepang adalah untuk bekerja. Informasi itu didapat dari pihak keluarga yang dihubungi.

Untuk memastikan apakah kasus ini terindikasi dengan praktik penyaluran tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal atau bukan, Judha menyatakan perlu waktu untuk mendalaminya. Namun, ia mengungkap telah memperoleh cerita detail dari keluarga.

PIlihan Editor: Tawuran Kembali Terjadi, Kapolres Jakarta Timur Minta TPU Prumpung Dikembalikan ke Fungsi Awal

Berita terkait

Dosen FISIP Universitas Brawijaya Habibi Subandi Sudah Ditemukan

20 jam lalu

Dosen FISIP Universitas Brawijaya Habibi Subandi Sudah Ditemukan

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya, Habibi Subandi, kembali ke rumah dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Menikmati Sensasi Makan Ichiran Ramen di Bilik ala Restoran Jepang di Indonesia

1 hari lalu

Menikmati Sensasi Makan Ichiran Ramen di Bilik ala Restoran Jepang di Indonesia

Hadir kembali di Indonesia, pengunjung dapat menikmati ramen tonkotsu dalam suasana yang sama seperti restoran Ichiran di Jepang.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Akan Ubah Desain dan Warna Paspor Tahun Depan untuk Perkuat Keamanan

1 hari lalu

Imigrasi Akan Ubah Desain dan Warna Paspor Tahun Depan untuk Perkuat Keamanan

Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, berencana mengubah desain dan warna paspor bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

1 hari lalu

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

Timnas Indonesia akan menghadapi lawan-lawan kuat di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Baca Selengkapnya

4 Negara Ini Kendalikan Mayoritas Bandar Judi Online di Indonesia

1 hari lalu

4 Negara Ini Kendalikan Mayoritas Bandar Judi Online di Indonesia

Empat negara sarang bandar judi online menargetkan pemain Indonesia. Negara mana sajakah itu?

Baca Selengkapnya

Musim Pendakian Belum Mulai, Empat Mayat Ditemukan di Gunung Fuji

2 hari lalu

Musim Pendakian Belum Mulai, Empat Mayat Ditemukan di Gunung Fuji

Di luar musim pendakian musim panas, Gunung Fuji mengalami embusan angin kencang dan badai salju yang berisiko bagi pendaki.

Baca Selengkapnya

WNI di Kamboja Jadi Dalang Kasus Penipuan Modus Klik Like YouTube

2 hari lalu

WNI di Kamboja Jadi Dalang Kasus Penipuan Modus Klik Like YouTube

Polisi masih melakukan pengembangan apakah hanya tersangka D yang menjadi otak dari penipuan ini atau ada keterlibatan pihak lain.

Baca Selengkapnya

Jens Raven Resmi Jadi WNI, Erick Thohir Sebut Bisa Jadi Amunisi Timnas U-19 dan Pelapis Timnas Indonesia Senior

2 hari lalu

Jens Raven Resmi Jadi WNI, Erick Thohir Sebut Bisa Jadi Amunisi Timnas U-19 dan Pelapis Timnas Indonesia Senior

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyambut baik langkah Jens Raven yang telah menjalani pengambilan sumpah sebagai WNI.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Wabah Bakteri Pemakan Daging di Jepang

2 hari lalu

6 Fakta Wabah Bakteri Pemakan Daging di Jepang

Belum ada vaksin khusus untuk menangani wabah bakteri pemakan daging di Jepang

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Indonesia Darurat TPPO Online Scamming

3 hari lalu

Komnas HAM: Indonesia Darurat TPPO Online Scamming

Kasus TPPO dengan modus online scamming mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya