Bom Marriott Diaktifkan di Kamar 1808

Reporter

Editor

Senin, 3 Agustus 2009 09:47 WIB

Poster Teroris/Tempo
TEMPO Interaktif, Jakarta - Dua bom berdaya ledak tinggi, yang salah satunya meluluhlantakkan JW Lounge, Hotel JW Marriott, 17 Juli lalu, ternyata bisa disusupkan ke hotel mewah di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, itu dalam keadaan jadi.

Menurut sumber di kepolisian, bom tersebut baru diaktifkan di kamar 1808. Satu bom meledak, sedangkan bom yang lainnya bisa diamankan polisi.

"Kalau saat masuk sudah jadi 100 persen, ya, bisa meledak," kata sumber itu. "Ibarat televisi," ia melanjutkan, "tinggal dipasangi antena, kemudian dicari gelombangnya." Bom pun siap digunakan.

Sumber ini membantah pendapat bahwa perakitan bom dilakukan di kamar dan menggunakan komponen televisi yang ada di kamar tersebut. Selain risikonya sangat tinggi, menurut dia, tak ada sampah sisa-sisa perakitan di kamar 1808. "Televisi itu memang dipindahkan ke kasur, tapi tidak ada komponen yang digunakan atau hilang," katanya.

Saat ditanya bagaimana bom itu dapat masuk ke JW Marriott, dia menolak memberi tahu. "Jangan dulu, nanti bisa membongkar penyelidikan," kata dia. "Yang lagi dicari polisi adalah bagaimana bom itu masuk."

Masih menurut sumber Tempo, bom tersebut dirakit di luar hotel sekitar satu bulan sebelumnya. Sedangkan untuk merancangnya diperlukan waktu sekitar tiga bulan. Perakit harus ekstrahati-hati dalam menyusun bahan peledak, gotri atau mur, dan pemicu. "Salah sedikit, bom itu bisa meledak," katanya.

Sumber lain di kepolisian menyebutkan, bom aktif yang ditemukan polisi di kamar 1808 pascaledakan di JW Lounge diduga akan digunakan oleh pelaku sebagai pembuka rentetan ledakan. Dalam hal ini, petugas penyisir bom menemukan pengendali jarak jauh yang mestinya mengirim sinyal pemicu ledakan.

"Bom di kamar 1808 gagal meledak diduga karena sinyal pengendali jarak jauh sudah di luar jangkauan," kata sumber itu, "Meski gagal, pelaku kemudian melanjutkan rencananya ke bawah (JW Lounge)."

Juru bicara Markas Besar Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, dan wakilnya, Brigadir Jenderal Sulistyo Ishak, belum bisa dimintai konfirmasi. Telepon dan pesan pendek yang dikirimkan tak mendapat jawaban.

JOBPIE | CORNILA DESYANA | IBNU RUSYDI | TITO SIANIPAR | DWI WIYANA






Berita terkait

19 Tahun Bom Marriot, Moeldoko: Semua Agama Tolak Terorisme

6 Agustus 2022

19 Tahun Bom Marriot, Moeldoko: Semua Agama Tolak Terorisme

5 Agustus 2003 aksi terorisme terjadi di hotel JW Marriott Jakarta

Baca Selengkapnya

Setelah 18 Tahun, Ini Sebab Amerika Baru Tetapkan Hambali Tersangka Bom Bali

22 Januari 2021

Setelah 18 Tahun, Ini Sebab Amerika Baru Tetapkan Hambali Tersangka Bom Bali

Kurang lebih 18 tahun setelah Bom Bali, Kejaksaan Militer Amerika akhirnya menetapkan Hambali sebagai tersangka. Ada kisah panjang di baliknya

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Amerika Tetapkan Hambali Sebagai Tersangka Bom Bali

22 Januari 2021

Kejaksaan Amerika Tetapkan Hambali Sebagai Tersangka Bom Bali

Delapan belas tahun setelah peristwa Bom Bali, Kejaksaan Militer Amerika menetapkan Hambali sebagai tersangka Bom Bali dan Bom Hotel Marriot

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Kasus Bom JW Marriot Digelar Hari Ini  

10 Februari 2010

Sidang Perdana Kasus Bom JW Marriot Digelar Hari Ini  

Sidang perdana pelaku teroris bom JW Marriot dan Ritz Carlton akhirnya digelar. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pagi ini akan mendengarkan dakwaan jaksa terhadap Amir Abdillah.

Baca Selengkapnya

Penyandang Dana Pemboman Ritz Carlton-Marriott Segera Diadili

21 Desember 2009

Penyandang Dana Pemboman Ritz Carlton-Marriott Segera Diadili

Tersangka penyandang dana peledakan bom di Hotel Ritz Carlton dan Hotel JW Marriott, Al Khelaiw Ali Abdullah alias Ali, segera diadili.

Baca Selengkapnya

Muh Djahri Tak Pulang ke Rumah

16 Agustus 2009

Muh Djahri Tak Pulang ke Rumah

Djahri atau Muh Djahri, yang rumahnya digerebek Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian RI pada Jumat dua pekan lalu, akhirnya pulang

Baca Selengkapnya

Pengebom Ritz Calrton Bukan "Orang Baru"

15 Agustus 2009

Pengebom Ritz Calrton Bukan "Orang Baru"

Nana Ikhwan Maulana, yang menjadi pelaku bom bunuh diri di Hotel Ritz-Carlton pada 17 Juli lalu bukan rekrutan baru. Dia ternyata pernah terkait dengan konflik Poso.

Baca Selengkapnya

PPATK Siap Telusuri Aliran Dana Teroris

13 Agustus 2009

PPATK Siap Telusuri Aliran Dana Teroris

Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) akan membantu kepolisian melihat hubungan keuangan diantara pelaku terorismen baik diminta maupun tidak.

Baca Selengkapnya

Ibrohim Sengaja Menyamar jadi Noordin M Top  

13 Agustus 2009

Ibrohim Sengaja Menyamar jadi Noordin M Top  

Ibrahim sengaja berteriak "Saya Noordin" saat dikepung agar Densus terkecoh. Dia juga memelihara jenggot agar dikira Noordin bila kepergok Densus.

Baca Selengkapnya

Selama Mengontrak, Ibrohim dan Dani Menutup Diri  

12 Agustus 2009

Selama Mengontrak, Ibrohim dan Dani Menutup Diri  

Selama mengontrak di Mampang, Jakarta Selatan, Ibrohim dan Dani Dwi Permana, mereka selalu menutup diri.

Baca Selengkapnya