Mantan Wakil Ketua KPK Minta Novel Baswedan hingga Raja OTT Kembali ke KPK

Kamis, 15 Agustus 2024 08:22 WIB

Dewan Pakar IM57+ Institute juga para mantan pimpinan KPK, Busyro Muqoddas (kiri) dan Saut Situmorang (kanan belakang), mantan Penasihat KPK Abdullah Hehamahua (kanan) memberikan keterangan kepada awak media seusai melakukan audiensi dengan pimpinan KPK di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2024. Audiensi tersebut juga membahas proses Calon Pimpinan KPK serta mengambil sikap tegas untuk menindaklanjuti proses penegakan etik dan hukum terhadap pimpinan KPK. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang meminta Novel Baswedan cs kembali bekerja di lembaga antirasuah itu. Permintaan ini disampaikan kepada Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolango saat melakukan audiensi pada Rabu, 14 Agustus 2024.

“Tadi meminta, memohon teman-teman yang ada di Polri sekarang supaya kembali saja kemari (ke KPK). Karena kami tau ya, ada beberapa orang di sana, Novel dan kawan-kawan,” kata Saut Situmorang usai pertemuan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

Selain Novel Baswedan, Saut juga meminta Harun Al Rasyid untuk kembali bekerja di KPK. Harun merupakan Mantan Kepala Satuan Tugas Penyelidikan KPK yang mendapat julukan Raja Operasi Tangkap Tangan (OTT). “Supaya itu memperkuat tiga persoalan yang kita sebutkan tadi di depan. Itu perlu orang-orang tadi, bahkan kita nyebut nama Raja OTT untuk balik lagi,” kata dia.

Sebab, pemerintahan mendatang mempunyai cita-cita pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen. Menurut Saut, angka itu membutuhkan indeks persepsi korupsinya mencapai 60. “Sekarang kan 34, jadi perlu extra effort, perlu orang-orang yang tetap di sana, supaya kemudian kita bisa lebih cepat lagi mengedepankan pemerataan perekonomian di Indonesia dan pertumbuhan ekonomi.”

Dalam pertemuan ini, Saut tidak sendiri. Dia datang bersama sejumlah pegiat antikorupsi lain, di antaranya Pimpinan KPK periode 2010-2014, Busyro Muqoddas; Penasihat KPK periode 2005-2013 Abdullah Hehamahua; dan mantan penyidik KPK sekaligus Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Busyro mengungkap tiga persoalan yang dibahas dalam audiensi bersama Nawawi. Pertama, soal kemunculan istilah “Blok Medan” pada sidang kasus dugaan tindak pidana pencucian uang eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, yang menyeret nama Walikota Medan sekaligus Menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, beserta putrinya, Kahiyang Ayu.

Kedua, soal proses seleksi Calon Pimpinan KPK atau Capim KPK. Ketiga, tentang status Firli Bahuri. “Nah tiga poin ini itu menjadi concern kami. Bukan kasus per kasus, tapi itu bagian dari makro yang akan disampaikan dan tidak lepas korelasinya dengan kultur, proses, dan mekanisme politik yang imperium penjungkir balikannya secara tatanan moral etika negara itu justru bersumber dari Istana Negara,” ujar Busyro.

Pilihan Editor: Jaringan TPPO Myanmar Ancam akan Amputasi Hendri jika Keluarga Tidak Setor Rp 500 Juta

Berita terkait

AHY Sebut SBY Makan Malam dengan Prabowo di Cikeas

4 jam lalu

AHY Sebut SBY Makan Malam dengan Prabowo di Cikeas

Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan SBY bertemu dengan Prabowo di Cikeas.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Andika Perkasa-Hendi Ungguli Luthfi-Taj Yasin, Jokowi Singgung Pemilih Bimbang

5 jam lalu

Elektabilitas Andika Perkasa-Hendi Ungguli Luthfi-Taj Yasin, Jokowi Singgung Pemilih Bimbang

Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Andika Perkasa-Hendrar Prihadi 28,8 persen atau unggul 0,7 persen dari rivalnya Ahmad Luthfi-Taj Yasin

Baca Selengkapnya

FPI Klaim Tuntutan untuk Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa di Aksi 411 Telah Diterima Kemensetneg

6 jam lalu

FPI Klaim Tuntutan untuk Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa di Aksi 411 Telah Diterima Kemensetneg

Aksi 411 yang diinisiasi FPI mengklaim tuntutan mereka telah diterima oleh Kementerian Sekretariat Negara.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

6 jam lalu

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Politikus Golkar Dave Laksono mengklaim dukungan KIM plus untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta tetap solid.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Sebut Pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta Batal

6 jam lalu

Erick Thohir Sebut Pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta Batal

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan untuk menambah kapasitas penumpang di Bandara Soekarno-Hatta dengan memperbaiki Terminal 1, 2, dan 3.

Baca Selengkapnya

Menteri Hukum soal Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi ke DPR: Tunggu Keputusan Prabowo

7 jam lalu

Menteri Hukum soal Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi ke DPR: Tunggu Keputusan Prabowo

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa Presiden Prabowo akan memberikan keputusan mengenai nasib Capim KPK yang diserahkan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Tiga Tuntutan FPI dalam Reuni Aksi 411, Desak Prabowo Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa

7 jam lalu

Tiga Tuntutan FPI dalam Reuni Aksi 411, Desak Prabowo Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa

FPI dan peserta reuni aksi 411 menyatakan siap membela dan mendukung Prabowo bila mengabulkan ketiga tuntutan tersebut.

Baca Selengkapnya

Gerakan Solidaritas Nasional Transformasi TKN Prabowo-Gibran, Serupa Jurus Jokowi Himpun Relawan

8 jam lalu

Gerakan Solidaritas Nasional Transformasi TKN Prabowo-Gibran, Serupa Jurus Jokowi Himpun Relawan

TKN Prabowo-Gibran resmi membentuk Gerakan Solidaritas Nasional (GSN). Jurus yang sama dengan Jokowi himpun relawan.

Baca Selengkapnya

Profil FPI Inisiasi Aksi 411 Tuntut Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa, Apa Beda dengan FPI Sebelumnya?

9 jam lalu

Profil FPI Inisiasi Aksi 411 Tuntut Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa, Apa Beda dengan FPI Sebelumnya?

Front Persaudaraan Islam (FPI) dan ormas Islam lainnya menggelar aksi reuni 411 di Istana Merdeka. Apa bedanya dengan Front Pembela Islam dahulu?

Baca Selengkapnya

Alasan FPI Tuntut Adili Jokowi, Tangkap Pemilik Akun Fufufafa, dan Penjarakan Suswono dalam Aksi Reuni 411

9 jam lalu

Alasan FPI Tuntut Adili Jokowi, Tangkap Pemilik Akun Fufufafa, dan Penjarakan Suswono dalam Aksi Reuni 411

Dalam aksi reuni 411, FPI lakukan beberapa tuntutan antara lain adili Jokowi, tangkap pemilik akun Fufufafa, dan Penjarakan Suswono. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya