Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaringan TPPO Myanmar Ancam akan Amputasi Hendri jika Keluarga Tidak Setor Rp 500 Juta

image-gnews
Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar menunjukkan cuplikab percakapan. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar menunjukkan cuplikab percakapan. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Yohana, sepupu korban TPPO di Myanmar Suhendri Arsiansyah alias Hendri, mengatakan jika tidak memberikan tebusan, maka korban akan diamputasi. Saat ini Hendri sudah 31 hari menjadi korban penyekapan oleh kelompok bersenjata Myanmar. 

Kata Yohana, pihak penyandera meminta uang tebusan kepada keluarga korban melalui telepon seluler Hendri. Saat itu penyekap meminta uang tebusan hingga US$ 30.000 atau sekitar Rp 500 juta.  “Iya bakal diamputasi (jika tidak ditebus dalam waktu dekat),” kata Yohana, Rabu, 14 Agustus 2024. 

Menurut dia, ancaman para komplotan pelaku penyekapan itu adalah kaki dan tangan Hendri yang akan diamputasi. “Minta 30 ribu dolar Amerika alias Rp 500 juta, saya aja kaget. Saya aja ngontrak. (Amputansinya) tangan, kalau enggak kaki,” ujarnya.

Atas dasar itu, pihak keluarga mengadu ke polisi. Tujuannya agar Hendri dapat diselamatkan dan dapat berkumpul lagi dengan keluarga.

“Kami konsultasi, ceritain kronologinya. Kalau dari kepolisian, bukan ranahnya dia untuk memulangkan Hendri gitu kan. Itu wewenangnya Kemlu, BP2MI, KBRI. Kalau kita tugasnya paling kalau misalnya udah jemput oleh pemerintah. Eh maksudnya sudah dikeluarkan pemerintah, kita yang jemput. Kata dia (polisi) gitu,” ungkapnya.

Menurut Yohana, hingga saat ini pihak keluarga belum juga menemukan titik terang. Apalagi, kata dia, Myanmar merupakan wilayah konflik kelompok bersenjata atau terjadi perang saudara. "Belum ada. Kemarin KBRI sempat meminta dokumen beserta share lokasi. Tapi sampai saat ini mereka belum diperbolehkan ke sana karena memang wilayah konflik," ujarnya. 

Yohana mengatakan jika awal mulanya Hendri menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) berawal saat diajak oleh teman kerja di sebuah perusahaan saham di kawasan Jakarta yakni Risky. “Dia dijanjikan gaji US$ 10 ribu. Fasilitas ditanggung, makan, minum, semua ditanggung. Thailand, Bangkok, untuk awal pertama janji,” kata dia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kata Yohana, saat itu Hendri mempercai Risky lantaran telah mengenalnya dengan baik. "Ya dia kenal baik, Risky juga sering nginap di rumah. Begitu pun Hendri yang juga sering nginap di rumah Risky," ujarnya. 

Bahkan, kata Yohana, sebelum berangkat ke Bangkok, Hendri juga sempat bekerja di luar negeri.  "Dulu pernah di Dubai juga dan ini merupakan kerja ke-2 di luar negeri," ujarnya.

Yohana mengatakan jsaat ini pihaknya belum kembali menerima informasi dari Hendri. Terakhir Hendri menghubungi keluarga pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Pilihan Editor: Cerita Keluarga Korban TPPO di Myanmar Ngadu ke Bareskrim, BP2MI, Kemlu, hingga KBRI di Yangon Tanpa Titik Temu

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

10 jam lalu

Agen Dinas Rahasia dan Keamanan Dalam Negeri memeriksa bekas rumah tersangka yang disebutkan oleh organisasi berita sebagai Ryan W. Routh saat FBI menyelidiki apa yang mereka katakan sebagai upaya pembunuhan di Florida terhadap kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan presiden AS.  Presiden Donald Trump, di Greensboro, North Carolina, AS.  15 September 2024. REUTERS/Jonathan Drake
Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

David Aronberg, jaksa negara bagian Palm Beach County, mengonfirmasi tersangka percobaan pembunuhan Donald Trump adalah Ryan Wesley Routh.


Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

11 jam lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

Kementerian Luar Negeri mengungkap akar masalah WNI mau bekerja menjadi online scammer di Myanmar.


Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

16 jam lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.


WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

1 hari lalu

Direktur Eksekutif Migrant Care Indonesia Wahyu Susilo. ANTARA
WNI Bekerja Jadi Scammer Online di Myanmar, Migrant Care Minta Pemerintah Efektifkan Gugus Tugas TPPO

Migrant Care mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan preventif setelah ramai kasus TPPO di Myanmar.


Dominasi APH dalam Daftar Capim KPK, Akademisi: Ada Paradigma Keliru

1 hari lalu

Pakar hukum tata negara yang juga dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar saat di Bandung, Jumat 23 Februari 2024. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Dominasi APH dalam Daftar Capim KPK, Akademisi: Ada Paradigma Keliru

Potensi pimpinan KPK untuk berlaku tidak independen akan lebih besar jika mereka berasal dari kalangan penegak hukum.


Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

1 hari lalu

Foto udara menunjukkan banjir akibat Topan Yagi di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 12 September 2024. Setelah menghantam Vietnam, Topan Yagi bergerak ke Thailand hingga mengirimkan angin kecang, banjir dan tanah longsor. REUTERS/Boonwed Saetiow
Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

Junta Myanmar meminta bantuan asing untuk mengatasi banjir akibat topan Yagi.


Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

1 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

Kemenlu mengatakan terdapat dua mekanisme pemulangan WNI korban TPPO di luar negeri. Tidak selalu jadi korban TPPO.


Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

1 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar menunjukkan cuplikab percakapan. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

Sejumlah Sukabumi dikonfirmasi menjadi korban TPPO atau perdagangan orang di Myanmar.


Sebagian Besar Capim KPK dari Polisi dan Jaksa, Pengamat Hukum Khawatirkan 3 Hal Ini

1 hari lalu

Ilustrasi KPK. TEMPO/Imam Sukamto
Sebagian Besar Capim KPK dari Polisi dan Jaksa, Pengamat Hukum Khawatirkan 3 Hal Ini

Herdiansyah Hamzah mengkritisi banyaknya capim KPK yang berasal dari kalangan penegak hukum


Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

1 hari lalu

Keluarga korban dugaan tindak pidana perdagangan orang bersama pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum Semarang setelah melapor di Kepolisian Daerah Jawa Tengah pada Selasa, 11 September 2024.Foto: dokumentasi LBH Semarang
Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

Pluhan warga Indonesia yang diduga menjadi korban TPPO saat ini tersandera di Myanmar. Mereka dipekerjakan secara paksa dan mendapat siksaan.