Polisi Pastikan 7 Remaja yang Ditemukan Tewas di Kali Bekasi Hendak Tawuran
Reporter
Adi Warsono
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Selasa, 24 September 2024 17:19 WIB
TEMPO.CO, Bekasi - Kapolsek Rawalumbu Komisaris Sukadi menyatakan tujuh remaja yang ditemukan tewas mengapung di Kali Bekasi, Jatiasih, hendak tawuran. Dia menjelaskan, sebelum melompat ke kali sejumlah remaja itu lebih dulu berkumpul di sebuah gubuk warung yang berada di Jalan Cipendawa, Bojong Menteng, Rawalumbu, pada Sabtu, 21 September 2024.
“Baru mau tawuran, janjiannya di sini (gubuk warung),” kata Sukadi, kepada wartawan di lokasi kejadian, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 24 September 2024.
Sukadi menyebut gubuk warung itu memang merupakan tempat berkumpulnya sejumlah kelompok pelaku tawuran. Kelompok-kelompok itu di antaranya berasal dari wilayah Jatiasih, Mustika Jaya, Bantargebang dan Rawalumbu.
Meski berkumpul di satu tempat yang sama, Sukadi menyebut antaranggota kelompok tawuran itu belum tentu kenal satu sama lain. “Paling mengenalnya hanya satu, dua, tiga, diajak temennya kumpul di sini (gubuk warung),” ujarnya.
Nantinya, sejumlah kelompok pelaku tawuran ini akan bersama-sama beraksi di wilayah Jembatan Cipendawa dan menyasar targetnya secara acak. Hal itu diketahui polisi berdasarkan keterangan saksi dan hasil beberapa penangkapan kasus serupa sebelumnya.
“Ya, itu kebiasannya seperti itu, jadi sebetulnya tidak ada lawan, ngacak lah, sering terjadi di Cipendawa itu ngacak,” jelasnya.
Dari kelompok pelaku tawuran itu, polisi mengamankan 22 orang dan tiga di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi juga menyita barang bukti berupa 30 unit sepeda motor dan 21 bilah senjata tajam.
Keluarga Bantah Korban Hendak Tawuran
Satu dari tujuh jenazah dikenali oleh pihak keluarga sebagai AD, 16 tahun. Yanti, kakak AD, menampik adik dan teman-temannya berkumpul karena mau tawuran. Ia beralasan adiknya pergi ke tempat biasa dia nongkrong dan selama ini tidak pernah terjadi apa-apa.
Yanti menuturkan AD terakhir izin ke keluarga untuk nongkrong di warung kopi pada Jumat malam pekan lalu sekitar pukul 22.00 WIB. Warkop tersebut, kata dia, dekat dari rumah, beralamat di Bantar Gebang, Rt 2, Rw 4, Kota Bekasi. "Biasanya di situ, beli es, makan bubur” ujar Yanti.
Yanti menduga di saat bersamaan ada kelompok yang mau tawuran, Ketika polisi datang, adiknya ketakutan dan ikut lari. Ia mendapat keterangan ini dari Rizki, saudara AD yang selamat, jika mereka kumpul untuk merayakan ulang tahun temannya.
Pada malam nahas itu, kata Yanti, AD pergi bersama Rizki menggunakan sepeda motornya. Saat ini motor adiknya berada di Polsek Bekasi. Sedangkan Rizki, sempat ditahan di polres untuk diperiksa dan baru dibebaskan hari ini. "Dia tidak terbukti (bersalah), jadinya keluar" ucap Yanti.
Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Cerita Keluarga Kenali Satu dari Tujuh Mayat di Kali Bekasi