Williardi Curiga Kapolri Tahu Rencana Pembunuhan Nasrudin

Reporter

Editor

Kamis, 8 Oktober 2009 13:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Salah satu terdakwa pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Williardi Wizar, mencurigai Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengetahui rencana menghabisi bos PT Putra Rajawali Banjaran itu.

Menurut pengacara Williardi, Santrawan T. Paparang, saat membacakan eksepsi kliennya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (8/10), kecurigaan muncul karena Sigid Haryo Wibisono, yang diduga memberi Rp 500 juta untuk dana pembunuhan, mengatakan Kapolri membentuk empat tim.

Menurut Santrawan, kecurigaan bahwa Kepala Polri rencana pembunuhan Nasrudin bermula ketika kliennya bertamu ke rumah Sigid Haryo Wibisono pada Januari 2009. Sigid ini yang memberi Rp 500 juta kepada Williardi dengan dugaan dipakai sebagai biaya pembunuhan.

Di tengah perbincangan, seorang polisi bernama Helmy Santika menelpon Sigid. Williardi tahu itu Helmi karena suara telepon itu dikeraskan. Setelah tahu, Williardi tidak bisa mengikuti isi pembicaraan mereka.

Tapi, menurut Williardi, Sigid mengungkapkan bahwa isi pembicaraaan itu menyangkut "tugas mengikuti seseorang."

Kepada Williardi, Sigid berkata, "Oleh Kapolri telah dibentuk empat tim." Tim ini untuk mengikuti orang yang belakangan diketahui bernama Nasrudin Zulkarnaen.

Sigid, kata Santrawan, lantas meminta kliennya untuk mencarikan orang di luar kepolisian untuk diorder tugas seperti tim yang dibentuk Kepala Polri.

Pertemuan di rumah Sigid berlanjut beberapa hari kemudian. Saat itu, kata Santrawan, Antasari Azhar juga berada di sana. Williardi lantas menerima amplop cokelat dari Sigid. "Orang yang akan diikuti dan dicari kesalahannya ada di dalam amplop itu," kata Sigid saat itu seperti ditirukan Santrawan.

Williardi, kata Santrawan, lantas bertanya, "Apakah tugasnya sama persis dengan tugas empat tim yang dibentuk Kapolri?"

Sigid menganggukkan kepala. "Iya, mas. Tugasnya sama persis," kata Santrawan menirukan Sigid.

Setelah diyakinkan Sigid, Williardi lantas menghubungi Jerry Hermawan Lo. Menurut Santrawan, Jerry-lah yang kemudian mempertemukan kliennya dengan Eduardus Ndopo Mbete alias Edo. Saat itu, kata dia, Williardi hanya meminta Edo untuk mengikuti Nasrudin, bukan membunuhnya.

Menurut Santrawan, penetapan status tersangka terhadap Williardi terkesan tergesa-gesa dan dipaksakan. Semestinya, lanjut dia, penyidik terlebih dahulu memeriksa Kepala Polri dan anggota empat tim yang dipimpin Komisaris Besar Chaerul Azwar itu. "Apa maksud dibentuknya empat tim? Mengapa Nasrudin jadi target tim tersebut?"

Santrawan mengatakan, tak diperiksanya Kepala Polri dan anggota tim yang dibentuknya menimbulkan kecurigaan. "Apakah memang Williardi jadi tumbal untuk menghilangkan jejak empat tim yang dibentuk Kapolri?" kata dia.

ANTON SEPTIAN

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya