TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemprov DKI Jakarta akan segera mengucurkan Rp 560 miliar untuk bantu korban banjir. Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, Rabu (30/1), mengatakan dana itu merupakan dana awal Rp 400 miliar dan bunganya sejak 1996. Sutiyoso mengatakan dana itu disiapkan sejak banjir besar terakhir pada 1996. “Dana itulah yang akan kita gunakan untuk keadaan emergency seperti banjir, sebab memang perkiraannya sekitar akhir 2001 atau awal 2002,” katanya. “Jadi ini sudah diantisipasi.” Ia mengatakan pihaknya masih belum memastikan berapa dana yang digunakan untuk banjir kali ini. Namun dia sudah membicarakan secara lisan kepada DPRD DKI, melalui ketuanya Edy Waluyo. Ia juga sudah meminta semua unsur Muspida untuk membantu secara materil dan personil dalam menolong korban banjir. “Karena itu juga saya minta agar media massa, LSM, juga ikut mengawasi penggunaan dana itu,” kata dia. Mengenai penanggulangan bencana banjir di Ibukota, Sutiyoso masih bertahan pada rencana tata ruang yang mengharuskan terdapatnya kanal banjir yang mengelilingi Jakarta. Dengan rencana tersebut, 13 sungai yang berada di Jakarta diatur melalui kanal-kanal tersebut. Saat ini baru dibangun banjir kanal barat, sedangkan untuk kanal timur baru sekedar rencana. Biaya untuk membangun kanal timur sendiri diperkirakan mencapai Rp 2 triliun. “Untuk membebaskan tanahnya saja Rp 1,2 triliun,” katanya. “Apalagi penduduk minta hingga lima kali NJOP, kan susah. APBD kita kan tidak semua untuk itu, jadi dibebaskannya bertahap.” Ia juga mengatakan pemerintah jangan mencari siapa yang salah dalam banjir tapi mencari pemecahan masalahnya. “Kalau mau salahkan, ya tunjukan saya ini Sutiyoso,” katanya. Sutiyoso mengatakan bahwa posisi Jakarta, yang 40 persen di bawah permukaan laut, memang mudah terendam. Namun secara umum penyebab utama banjir kali ini, sambung dia, adalah penyimpangan iklim dan cuaca yang mengakibatkan tingginya air pasang dan curah hujan yang tinggi pula. (Dede Ariwibowo-Tempo News Room)