Organisasi Massa Islam Kecam Pembakaran Fasilitas Gereja
Minggu, 20 Desember 2009 17:56 WIB
Ketua Lembaga Hukum dan Hak Asasi Manusia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bekasi, Salih Mangara Sitompul, mengatakan aksi anarkis itu terjadi karena ulah provokator yang menginginkan keributan antar umat beragama. "Harus dicari dan ditindak tegas," kata Salih, kepada Tempo, Ahad (20/12).
Hubungan antara umat muslim dan kristiani di Bekasi, menurut Salih, selama ini sangat baik. Setiap perayaan keagaan, situasinya selalu aman karena komunikasi antara pemeluknya juga bagus.
Salih melihat, peringatan hari keagamaan di penghujung 2009 ini hendak dikotori oleh kelompok tertentu dengan menyerang rumah ibadah. Yaitu, pergantian tahun baru Islam 1431 Hijriyah dan Hari Natal pada 25 Desember. "Ini ulah provokator," kata dia.
Tetapi, kata Salih, pembangunan gereja Santo Albertus itu tetap harus dilihat legalitasnya. Jika belum mengantongi izin, pengurus pembangunannya diminta berkoordinasi dengan tokoh agama lain untuk dicarikan solusinya.
Ketua Bidang Hukum Majelis Ulama Indonesia Bekasi itu juga meminta masyarakat Muslim tidak mudah terhasut untuk berbuat anarkis. "Kalau ada hal-hal yang menyangkut persinggungan antar agama sebaiknya diserahkan ke ulama, sebagai wakil masyarakat," imbuhnya.
HAMLUDDIN