TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah membebaskan biaya perawatan di rumah sakit atau puskesmas bagi korban bencana banjir. Menteri Kesehatan, Ahmad Sujudi, saat menyertai Presiden Megawati Soekarnoputri ke lokasi banjir, Kamis (31/1), mengatakan, “Kalau ada pasien karena bencana dirujuk ke rumah sakit tertentu, maka akan dibebaskan dari biaya perawatan sampai sembuh.” Dia meminta masyarakat untuk melaporkan ke pemerintah jika ada pihak rumah sakit yang menolak untuk merawat mereka. “Pembebasan ini hanya berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dulu saja,” katanya. Dana kesehatan ini berasal dari dana kompensasi BBM, setelah pemerintah mencabut subsidi BBM pertengahan Januari lalu. “Untuk tahun 2002, dana tersebut cair bulan Februari ini,” ujar Sujudi. Dana Rp 500 miliar inilah yang disalurkan ke 446 rumah sakit dan 7600 puskesmas di seluruh Indonesia, untuk menangani korban musibah banjir ini. Sementara itu Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, yang juga ikut dalam rombongan Presiden itu, menyatakan Departemen Sosial telah mengeluarkan dana bantuan untuk korban bencana banjir sebesar Rp 1 Miliar. “Hari Rabu sore dananya sudah kita keluarkan,” ujarnya. Khusus untuk daerah DKI Jakarta, pemerintah sudah menyalurkan dana tersebut ke Gubenur DKI Jakarta. Gubernur melalui crisis center yang dibuatnya kemudian mendistribusikan ke masing-masing walikota di lima wilayah di Jakarta. Mensos juga menghimbau kepada anggota masyarakat yang berlebih rezekinya untuk membantu pemerintah dengan menyumbangkan dananya kepada korban bencana banjir melalui Depsos. (Yura Syahrul-Tempo News Room)