Arus Kendaraan di Tangerang Selatan Alami Kebuntuan

Reporter

Editor

Minggu, 24 Januari 2010 13:14 WIB

TEMPO Interaktif, Tangerang - Arus lalu lintas di Kota Tangerang Selatan diperkirakan akan mengalami kebuntuan dalam beberapa tahun ke depan karena tidak memadainya infrastruktur jalan yang ada. Fasilitas jalan yang tersedia saat ini, tidak berimbang dengan volume kendaraan yang melintas di jalan-jalan kota baru itu.

”Jalan Tangerang Selatan saat ini sudah jenuh,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan, Hartadi Wijaya, kepada Tempo, Sabtu (24/1).

Hartadi mengatakan, ancaman stagnan tersebut tergambar dari kondisi arus lalu lintas yang terjadi saat ini. Menurutnya, telah terjadi ketidakseimbangan antara volume kendaraan dengan lebar jalan. ”Kepadatan kendaraan yang melintas di jalan dengan kapasitas jalan sudah mendekati stagnan,”kata dia.

Meski tidak menyebutkan jumlah volume kendaraan yang melintas di 100 kilometer lebih panjang jalan di wilayah itu, Hartadi mengatakan, belum memadainya infrastruktur jalan kota itu membuat semuanya berjalan tidak seimbang. Ketidakseimbangan itulah yang menyebabkan kemacetan lalu lintas terjadi hampir di seluruh titik kota baru hasil pemekaran Kabupaten Tangerang tersebut.

Hartadi menyebutkan, saat ini tercatat 40 titik kemacetan yang tersebar di tujuh wilayah Tangerang Selatan. Titik kemacetan tersebut di antaranya di sepanjang Jalan Raya Serpong, Jalan Raya Ciputat, Dewi Sartika, Arya Putra, dan Jalan Raya Siliwangi. ”Kemacetannya sudah cukup parah,” katanya.

Menurut Hartadi, untuk mengantisipasi ancaman stagnan tersebut, pihaknya telah melakukan beberapa langkah preventif seperti tidak akan menambah trayek angkutan di wilayah itu.

Langkah lainnya adalah membangun jaringan jalan dan bekerja sama dengan puluhan pengembang perumahan di wilayah itu agar menyiapkan moda transportasi yang bisa menghubungkan perumahan dengan stasiun kereta api yang ada di Tangerang Selatan. ”Dengan cara ini, akan sangat mengurangi volume kendaraan di jalan,” ujarnya.

Menurut dia, masyarakat Tangerang Selatan yang sebagian besar bekerja di Jakarta bisa menggunakan sarana transportasi kereta api melalui lima stasiun kereta api yaitu, Stasiun Serpong, Sudimara, Tegal Rotan, Rawa Buntu, dan Pondok Ranji.

Sarana transportasi Feeder Busway yang hampir dimiliki oleh pengembang perumahan di wilayah itu saat ini merupakan potensi besar mengurai kemacetan di Tangerang Selatan. "Rencana itu sedang dalam pengkajian bersama Bappeda,” kata Hartadi.

Secara terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Tangerang Selatan, Hasdanil mengatakan, pihaknya kini tengah menyiapkan rancangan penataan transportasi massal di wilayah itu.

Sarana prasarana transportasi menggunakan kereta api akan difokuskan bagi masyarakat Tangerang Selatan menuju Ibu Kota Jakarta. Pemakaian sarana transportasi kereta api akan sangat tepat bagi warga Tangerang Selatan yang sebagian besar adalah komutter.

Menurut dia, warga Tangerang Selatan yang akan berpergian menuju Jakarta dan sekitarnya tidak perlu repot-repot menggunakan kendaraan sampai Jakarta. ”Cukup sampai stasiun kereta api yang ada di wilayah Tangerang Selatan,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Pemerintah daerah akan melakukan kerja sama dengan PT Kereta Api dan 199 pengembang perumahan di wilayah itu untuk menyiapkan sarana tersebut.

Pengembang perumahan diminta untuk menyiapkan Feeder Busway atau angkutan bagi setiap warganya menuju lima simpul atau lima stasiun kereta api yang sudah ada di wilayah Tangerang Selatan yaitu, Stasiun Serpong, Rawa Buntu, Tegal Rotan, Sudimara dan Pondok Ranji.

”Frekuensi angkutan bisa diatur setiap waktu,” kata Hasdanil. Bagi warga yang ingin mengendarai sendiri kendaraannya menuju stasiun, nantinya akan dibangun area parkir di setiap stasiun agar pengendara bisa meninggalkan kendaraan dan menggunakan kereta ke tempat yang dituju.

Pemerintah Tangerang Selatan, Hasdanil melanjutkan, akan menyiapkan kerja sama dengan PT Kereta Api untuk menyiapkan gerbong yang memadai bagi penumpang dan ditambahnya frekuensi pemberangkatan kereta api. ”Meskipun hal ini nantinya akan dikaji dulu oleh pihak Kereta Api,” tuturnya.

Menurut Hasdanil, pemikiran ini didasari dengan tingginya aktifitas masyarakat Tangerang Selatan yang sebagian besar beraktifitas dan bekerja di wilayah Jakarta. Tingginya aktifitas tersebut menyebabkan jalan-jalan yang ada di Tangerang Selatan dan menuju Jakarta menjadi jenuh. ”Semrawut, macet berjam-jam dan sangat tidak efektif,”katanya.

Dipilihnya kereta api, karena secara geografis jalur kereta api saat ini membelah Kota Tangerang Selatan. ”Persis berada di tengah-tengah Kota Tangerang Selatan,” kata Hasdanil.

Dia menambahkan, jalur transportasi seperti itu akan membuka peluang menyelesaikan masalah transportasi yang membebani jalan-jalan Jakarta dan peluang investasi bagi para investor.

Joniansyah

Berita terkait

TomTom Traffic Index: London Termacet di Dunia, Jakarta Nomor Berapa?

11 Januari 2024

TomTom Traffic Index: London Termacet di Dunia, Jakarta Nomor Berapa?

TomTom Traffic Index kembali menerbitkan hasil survey kemacetan lalu lintas di kota-kota besar di dunia. Ada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Proyek Jembatan Mampang di Depok: Sudah Bikin Tambah Parah Macet dan Banjir, Mangkrak Pula

4 Januari 2024

Proyek Jembatan Mampang di Depok: Sudah Bikin Tambah Parah Macet dan Banjir, Mangkrak Pula

Warga Kota Depok mengeluhkan dampak proyek pembongkaran dan pembangunan ulang Jembatan Mampang di Jalan Raya Sawangan yang diduga tengah mangkrak itu.

Baca Selengkapnya

Baru Dilantik, Penjabat Bupati Bogor Ini Ditunggu Permasalahan dari Jalur Puncak sampai Parungpanjang

30 Desember 2023

Baru Dilantik, Penjabat Bupati Bogor Ini Ditunggu Permasalahan dari Jalur Puncak sampai Parungpanjang

Kabupaten Bogor selalu ramai setiap akhir tahun, penjabat Bupati Bogor baru dilantik diminta langsung bekerja di kawasan Puncak, antisipasi kemacetan.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Antisipasi Kemacetan di Jalan Tol hingga Lokasi Wisata saat Libur Nataru

5 Desember 2023

Kemenhub Antisipasi Kemacetan di Jalan Tol hingga Lokasi Wisata saat Libur Nataru

Kemenhub mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan saat libur Nataru mendatang agar memantau prakiraan cuaca.

Baca Selengkapnya

Cerita Anak-anak yang Nikmati Banjir di Simpang Mampang Depok

30 November 2023

Cerita Anak-anak yang Nikmati Banjir di Simpang Mampang Depok

Polisi jelaskan kronologi banjir yang surut dan meninggi lagi di Simpang Mampang, Depok, pada Rabu malam dan Kamis pagi 29-30 November 2023.

Baca Selengkapnya

Cerita Penonton Konser Coldplay asal Jawa Tengah: Perjuangan Setengah Tahun

16 November 2023

Cerita Penonton Konser Coldplay asal Jawa Tengah: Perjuangan Setengah Tahun

Konser Coldplay di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Rabu 15 November 2023, sukses menyedot banyak penggemarnya dari Jakarta dan luar Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemacetan Lalu Lintas Lagi Usai Bubaran Konser Coldplay di GBK

16 November 2023

Kemacetan Lalu Lintas Lagi Usai Bubaran Konser Coldplay di GBK

Arus lalu lintas di sekitar kawasan GBK Senayan terpantau macet pasca-konser Coldplay, Rabu menjelang tengah malam 15 November 2023.

Baca Selengkapnya

Macet Total Gara-gara Demo Tolak Coldplay, Motor Sampai Diangkat

15 November 2023

Macet Total Gara-gara Demo Tolak Coldplay, Motor Sampai Diangkat

Massa pendemo yang sempat mendesak masuk ke kawasan GBK--lokasi konser Coldplay--akhirnya menutup akses lalu lintas setempat.

Baca Selengkapnya

Peninggian Jembatan tanpa Sosialisasi Penyebab Sawangan Depok Macet Parah

28 Oktober 2023

Peninggian Jembatan tanpa Sosialisasi Penyebab Sawangan Depok Macet Parah

Polisi Depok baru turun ke jalan setelah mendapat laporan kemacetan lalu lintas di Sawangan itu. Sekalian dilakukan sosialisasi.

Baca Selengkapnya

Truk Molen Terguling di GDC Depok Sebabkan Kemacetan Parah, Ini yang Terjadi

20 September 2023

Truk Molen Terguling di GDC Depok Sebabkan Kemacetan Parah, Ini yang Terjadi

Truk molen terguling di Jalan Boulevard Grand Depok City (GDC) Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Rabu siang, 20 September 2023.

Baca Selengkapnya