TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane Pitoyo Subandrio mengatakan pemerintah akan membangun jembatan gantung untuk pejalan kaki sebagai kompensasi terputusnya jalan tikus. Tapi, kata dia, jalan tikus ini hanya diperuntukkan pejalan motor tidak untuk motor.
"Kita bangun jembatan, anak sekolah yang dulu lewat, tidak bisa lagi akibat adanya BKT dan harus memutar," katanya usai bertemu dengan Wakil Presiden Boediono di Wakil Presiden, Rabu (17/2). "Itu kita perhatikan."
Dia mengatakan setelah Banjir Kanal Timur dibangun sejumlah jalan tikus terputus. Padahal, menurut dia, jalan tikus ini dimanfaatkan pejalan kaki terutama pelajar untuk cepat mencapai lokasi tujuan, tanpa harus memutar jalan. Dia mencontohkan di SMA 100, siswa harus memutar untuk sampai ke sekolah.
Namun, dia melanjutkan pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu lokasi yang akan dibangun jembatan gantung. "Jembatan (gantung) harus ada trafic-nya. Kalau hanya asal bangun jembatan nanti ditanyakan pemeriksa dianggap mengada-ada, dan meng-create proyek yang tidak perlu," ujarnya.
Dia mengungkapkan pembangunan jalan gantung ini akan dilaksanakan mulai tahun 2011 dan 2012. "Kalau ada yang minta, kita layani tapi harus betul-betul untuk orang lewat tidak bisa untuk motor," katanya. "Dan harus penuhi syarat untuk dibangun jembatan."
EKO ARI WIBOWO