Carrefour Bantah Rugikan Pedagang Tradisional  

Reporter

Editor

Jumat, 26 Maret 2010 17:36 WIB

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia melakukan aksi di Carrefour MT Haryono Jakarta, Jum'at (31/7). Mereka meminta Pemprov DKI Jakarta menertibkan izin usaha mini market yang sekarang menjamur di pusat dan pinggiran kota. Tempo/Tri Handiyatno

TEMPO Interaktif, Jakarta - Carrefour membantah telah merugikan pedagang tradisional. "Pangsa pasar modern, termasuk Carrefour, dengan pasar tradisional berbeda, pasar modern untuk belanja bulanan sedangkan belanja harian di pasar tradisional," ujar Humas Carrefour Indonesia, Hendri Satrio di Carrefour Lebak Bulus, menanggapi demo yang dilakukan Forum Pedang Tradisional (Forpeta) Jumat (26/3).

Karenanya, menurut Hendri, pesaing Carrefour bukan pasar tradisional, tapi sesama pasar modern. "Seperti di Bandung, ada yang kami tutup karena kalah bersaing dengan pasar modern di sana," katanya.

Hendri juga membantah tudingan bahwa Alfa Retailindo masuk ke pelosok kampung sehingga merugikan pedagang lokal. "Yang kami akuisisi adalah Alfa Ritelindo, gudang rambat, kalau Alfamart itu bukan milik Carrefour," katanya.

Puluhan massa yang mengatasnamakan Forum Pedang Tradisional (Forpeta) dan didampingi oleh Front Mahasiswa melakukan aksi di depan pintu masuk Carrefour Lebak Bulus. Mereka melakukan aksi menolak putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menyatakan bahwa Carrefour tidak melakukan monopoli perdagangan.

Mereka menuding Carrefour telah melakukan monopoli dan merugikan pedagang tradisional. Carrefour juga dianggap telah melanggar aturan zonasi, yang mewajibkan pasar modern memiliki jarak tertentu dengan pasar tradisional. "Di Depok, Carrefour membelakangi pasar tradisional Kemiri Muka, pedagang kecil ikut tergencet," kata juru bicara aksi Gatot Ahmad.

Advertising
Advertising

Namun Hendri membatah bahwa Carrefour melanggar aturan zonasi. "Kami selalu mengikuti aturan daerah yang ada, seperti di jakarta, Carrefour sudah berjarak 2-2,5 kilometer dari pasar tradisional yang dinaungi oleh PD Pasar Jaya, soal di Depok mungkin perlu dilihat Perdanya seperti apa," katanya.

Carrefour adalah salah satu pasar modern terbesar saat ini. Perusahaan itu memiliki 79 toko yang tersebar di 23 kota seluruh Indonesia dengan jumlah karyawan tidak kurang dari 20 ribu orang. Di Jabodetabek terdapat 42 toko, 26 diantaranya berada di Jakarta.

AGUNG SEDAYU

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

3 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

10 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

10 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

11 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

17 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

17 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

17 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

17 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

18 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

46 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya