Ribuan massa dari Assosiasi Pedagang Unggas Jakarta melakukan aksi demo menolak Perda No.4 Tahun 2007 tentang Pengendalian Pemeliharaan dan Peredaran Unggas. TEMPO/Subekti
TEMPO Interaktif, Jakarta - Para pedagang ayam di Pasar Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara masih menolak rencana relokasi ke Rawa Kepiting, Pulo Gadung, Jakarta Timur. "Repot kalau harus potong ayam ke sana," ujar Nuri, salah satu pedagang ayam. Saat ini, para pemotong dan pedagang ayam menempati bagian belakang pasar.
Menurut dia, dalam sehari biasanya ada 200 hingga 300 ekor ayam yang dipotong di pasar ini. Itupun tidak langsung dipotong sekaligus karena menunggu ada permintaan dari konsumen. Hal ini untuk menjaga kesegaran daging ayam. "Kalau kita potong dulu di Rawa Kepiting, nanti ayamnya kurang segar, yang dirugikan pembeli," katanya.
Jika harus mengambil dari Rawa Kepiting dulu setelah ada pembeli, tentu akan memakan waktu lebih lama. "Tambah biaya jadi harga lebih mahal," ujarnya. Total di Jakarta Utara ada 8 juta ekor ayam yang dipotong setiap harinya.
Ia menegaskan pedagang ayam seluruh Jakarta siap menggelar demo besar-besaran menolak relokasi. "April ini kami akan demo besar-besaran.Kami mogok semua," katanya. Di Jakarta ada sekitar 50 ribu pemotong dan pedagang ayam.
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
6 hari lalu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
8 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.