TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang pedagang daging ular Aris tewas dikeroyok lima supir bemo di Jalan Mangga Besar 8, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu malam lalu sekitar pukul 19.30 WIB.
Dalamw aktu singkat polisi membekuk para pelaku yang berusaha melarikan diri. "Cumapersoalan sepele, dagangannya disenggol bemo," kata Kepala Unit Reserse dan Kriminal Kepolisian Sektor Taman Sari Inspektur Satu Ardian di kantornya.
Awalnya, Aris menegur Topan, sopir bemo, yang menyenggol spanduk pelindung kiosnya. Terjadilah cekcok. Topan tak begitu menanggapi karena supir jurusan Olimo-Pintu Air Mangga Besar itu sedang membawa penumpang. Topan datang lagi bersama empat temannya.
Tanpa ba-bi-bu kelimanya mengeroyok Aris. Polisi mendapati luka bacokan di tubuh Aris. Setelah korban terkapar, pelaku kabur. Warga melarikan Aris ke Rumah Sakit Husada tapi di perjalanan nyawanya melayang.
Berkat informasi dari para saksi, kurang dari tiga jam polisi berhasil meringkus Topan, Yanto, Topik, Yudi, dan Ahmad. "Ada yang ditangkap di Citayam dan Kalideres," kata Ardian. Mereka dikenai pasal pengeroyokan dan pembunuhan. "Kami masih memeriksa para pelaku."
Tito Sianipar
Dalamw aktu singkat polisi membekuk para pelaku yang berusaha melarikan diri. "Cumapersoalan sepele, dagangannya disenggol bemo," kata Kepala Unit Reserse dan Kriminal Kepolisian Sektor Taman Sari Inspektur Satu Ardian di kantornya.
Awalnya, Aris menegur Topan, sopir bemo, yang menyenggol spanduk pelindung kiosnya. Terjadilah cekcok. Topan tak begitu menanggapi karena supir jurusan Olimo-Pintu Air Mangga Besar itu sedang membawa penumpang. Topan datang lagi bersama empat temannya.
Tanpa ba-bi-bu kelimanya mengeroyok Aris. Polisi mendapati luka bacokan di tubuh Aris. Setelah korban terkapar, pelaku kabur. Warga melarikan Aris ke Rumah Sakit Husada tapi di perjalanan nyawanya melayang.
Berkat informasi dari para saksi, kurang dari tiga jam polisi berhasil meringkus Topan, Yanto, Topik, Yudi, dan Ahmad. "Ada yang ditangkap di Citayam dan Kalideres," kata Ardian. Mereka dikenai pasal pengeroyokan dan pembunuhan. "Kami masih memeriksa para pelaku."
Tito Sianipar
