Pertikaian di Blowfish, Bukan Perebutan Wilayah

Reporter

Editor

Minggu, 4 April 2010 19:33 WIB

Dua orang petugas keamanan sedang memasang batas keamanan di kawasan kafe Blowfish Komplek Wisma Mulia, Gedung City Plaza, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (04/04). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Gatot Edy Pramono menegaskan bahwa pertikaian yang terjadi di Club Blowfish, Jakarta Selatan dini hari tadi bukanlah perkelahian antar geng. "Bukan antar kelompok geng, atau perebutan wilayah, itu berawal dari salah paham," ujarnya saat dihubungi Tempo, Jumat (4/4).

Menurut Gatot, berdasarkan keterangan saksi, peristiwa tersebut berawal pada Jumat (2/4) tengah malam saat salah satu pengunjung diskotik berinisial A hendak masuk ke Blowfish. "Namun tampaknya terjadi salah paham, satpam menghalanginya masuk, dan si A memukulnya dan satpam membalas memukul," kata Gatot. Pertengkaran itu bisa dilerai dan A kembali pulang.

Tampaknya peristiwa tersebut berbuntut, karena esoknya A kembali lagi ke Blowfish. Dan kali ini dia tidak sendiri melainkan dengan 12-15 orang temannya. "Menurut penuturan A kepada kami, ia datang ke sana dengan tujuan untuk minta maaf," kata Gatot.

Namun entah mengapa, ternyata justru kembali terjadi pertikaian antara mereka dengan pihak satpam. "Dan tampaknya pihak Satpam sendiri juga sudah siap dengan teman-temannya," lanjut Gatot. Sehingga perkelahian dua kelompok itu tidak bisa dihindari, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 WIB Minggu dini hari.

Akibatnya sedikitnya satu orang meninggal dunia, yaitu M. Soleh dan beberapa orang terluka yang antara lain adalah Yoppie. "M. soleh dan Yoppie adalah satu kelompok dengan A," kata Gatot.

Advertising
Advertising

Saat ini pihak kepolisian telah mengamankan dan memeriksa sejumlah saksi, "Ada sekitar 12 orang saksi, termasuk A, saat ini ada di Polres Jakarta Selatan," ujar Gatot.

Kasus itu saat ini telah diambil alih oleh Polda Metro Jaya. "Sudah diambil alih polda, dan saya dengar Polda sudah menangkap sejumlah orang," ujarnya. "Besok A akan kami serahkan ke Polda," tambahnya.

Gatot mengatakan bahwa dalam pertikaian tersebut tidak ada senjata api yang dipergunakan. "Kami sudah memeriksa seluruh tempat dan menayai saksi, tidak ada proyektil yang kami temuka, tidak ada senjata api yang digunakan," katanya.

AGUNG SEDAYU

Berita terkait

Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

19 Oktober 2023

Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

Sebelumnya para siswa sempat belajar di rumah akibat konflik antarkampung di Mataram.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI Imbau Masyarakat Waspadai Benih Perpecahan

6 Agustus 2017

Panglima TNI Imbau Masyarakat Waspadai Benih Perpecahan

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebut benih perpecahan sudah muncul, berpotensi Indonesia sebagai kancah konflik antar agama.

Baca Selengkapnya

JK Minta Polisi Bertindak Adil Mengatasi Konflik di Masyarakat

11 Juli 2017

JK Minta Polisi Bertindak Adil Mengatasi Konflik di Masyarakat

Wakil Presiden Jusuf kalla atau JK memngharapkan polisi bisa bertindak adil mengatasi konflik di tengah masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kawal Maklumat Menteri Agama, NU Lumajang Tangkal Konflik

4 Mei 2017

Kawal Maklumat Menteri Agama, NU Lumajang Tangkal Konflik

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang, Syamsul Huda berkomitmen untuk mengawal maklumat Kementerian Agama untuk mencegah konflik.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tito Karnavian: Konflik Sosial Masalah Utama Indonesia  

26 April 2017

Kapolri Tito Karnavian: Konflik Sosial Masalah Utama Indonesia  

Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menyatakan negara ini mempunyai ancaman terbesar dalam menangani konflik sosial dan isu primordialisme.

Baca Selengkapnya

Tiru Cara Poso, Indonesia Bangun Pasar Perdamaian di Myanmar  

17 Maret 2017

Tiru Cara Poso, Indonesia Bangun Pasar Perdamaian di Myanmar  

Wakil Menteri Luar Negeri mengatakan pembangunan pasar di Myanmar diharapkan bisa mengakhiri konflik serta membuat masyarakat berinteraksi dan tak saling curiga.

Baca Selengkapnya

BIN Nilai Pemda Kerap Terlambat Tangani Gejala Konflik Sosial

15 Maret 2017

BIN Nilai Pemda Kerap Terlambat Tangani Gejala Konflik Sosial

Lambatnya pemerintah daerah dalam menangani memperparah terjadinya konflik sosial, menurut Deputi II Bidang Dalam Negeri BIN Thamrin Marzuki.

Baca Selengkapnya

GMBI Bekasi dan Jawara Damin Sada Nyatakan Ikrar Damai  

1 Februari 2017

GMBI Bekasi dan Jawara Damin Sada Nyatakan Ikrar Damai  

Damin dan Zakaria tampil bersama di panggung acara dan
keduanya berjabat tangan.

Baca Selengkapnya

Menkopolhukam Usul Penyelesaian Konflik di Luar Pengadilan  

13 Desember 2016

Menkopolhukam Usul Penyelesaian Konflik di Luar Pengadilan  

Menurut Wiranto, masyarakat mengenal azas musyawarah untuk mufakat sebagai kultur.

Baca Selengkapnya

Gemabudhi Minta Konflik Rohingya Tidak Meluas ke Indonesia

24 November 2016

Gemabudhi Minta Konflik Rohingya Tidak Meluas ke Indonesia

Gemabudhi dan Gema Mathla'ul Anwar akan ke Kedubes Myanmar di Jakarta untuk menyampaikan keprihatinan.

Baca Selengkapnya