TEMPO Interaktif, Jakarta:Beberapa jenis kriminalitas di daerah Jakarta Barat meningkat selama seminggu terendam banjir dibandingkan seminggu sebelumnya terhitung sejak awal pekan lalu sampai Minggu (3/2). Jenis pencurian dengan pemberatan (curat) terjadi sebanyak 10 kasus dibandingkan dengan minggu sebelumnya yang hanya tujuh kasus. Pencurian kendaraan bermotor (curanmor) terjadi sebanyak enam kasus dibandingkan lima kasus pada minggu sebelumnya, kasus perampasan terjadi dua kali sedangkan pada minggu sebelumnya tidak ada. Kasus narkotika mencapai delapan kasus dibandingkan dengan minggu sebelumnya yang tiga kasus, pemerasan satu kasus sebelumnya tidaka ada laporan, sedangkan untuk kasus lainnya seperti judi dan penodongan sama seperti minggu sebelumnya hanya terjadi satu kali. Menurut Kapusdalops (Kepala Pusat Pengendalian Operasi) Polres Jakbar, Komisaris Polisi Slamet Rijanto kemungkinan masih ada penambahan laporan dari masyarakat pada minggu ini. “Situasi masih repot belum ada yang melapor lagi,” ujarnya kepada Tempo News Room di ruang kerjanya, di Polres Jakarta Barat, Rabu (6/2) siang. Kejahatan seperti pencurian, lanjutnya, disebabkan beberapa rumah ditinggal penghuninya yang mengungsi. Situasi ini dimanfaatkan oleh beberapa orang yang mengambil barang berharga yang ditinggal di rumah. Namun Slamet menampik angka-angka tersebut meningkat secara signifikan. Ia menganggap kenaikan ini sebagai hal wajar dalam suatu periode. Sedangkan pengungkapan delapan kasus narkoba dalam sepekan, kata Slamet, termasuk prestisius. “Kalau narkotik malah suatu prestasi,” ujarnya seraya tersenyum. Ia juga menyatakan isu-isu penjarahan yang beredar di daerah Jakarta Barat selama bencana banjir hanyalah isu bohong. Sebelumnya beredar isu penjarahan di Hero Supermaket di kawasan Green Garden, Jakarta Barat. Beberapa anggota Brimob sudah menjaga daerah itu, tetapi ternyata isu itu hanyalah buatan warga sekitar. (BI. Setiawan)