TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubenur DKI Sutiyoso mengatakan jika tidak mencapai sasaran, dana pendidikan yang disalurkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ICE on Indonesia pimpinan Irma Hutabarat bisa ditarik kembali. Hal tersebut dikatakan Sutiyoso di kantornya, Balaikota DKI Jakarta, Kamis (8/8). “Apakah (ada kekeliruan) dalam hal penyalurannya, atau apa proposal itu kurang memadai, dana itu bisa kita tarik kembali. Nggak ada masalah,” kata Sutiyoso. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemda DKI telah memberikan dana sebesar Rp 4,2 miliar untuk disalurkan sebagai dana pendidikan oleh ICE on Indonesia pimpinan Irma Hutabarat. Dana tersebut diperoleh dari sumbangan yang dikumpulkan dalam malam dana peduli banjir yang diselenggarakan di Hailai, Ancol. Irma Hutabarat sendiri juga sempat diperiksa di Mapolda Metro Jaya bekaitan dengan laporan dari Government Watch (Gowa) pimpinan Farid Faqih. Dalam laporannya kepada pihak Polda Metro Jaya, Farid menemukan adanya penyimpangan penyaluran dana tersebut. Menurut Sutiyoso, langkah tersebut diambil sebagai upaya untuk memberi kesempatan kepada LSM. "Pada waktu itu saya pikir, daripada cuma memberi kritik saja, coba saya beri mereka tanggung jawab, biar masyarakat sendiri yang menilai,”kata Sutiyoso. Sementara itu, pakar pendidikan Arief Rachman, saat menghadiri acara penerimaan finalis Abang None Jakarta 2002 di balaikota DKI Kamis (8/8) mengatakan bahwa penyaluran dana itu bertujuan baik, namun salah alamat. Pasalnya, dana tersebut pada awalnya dikumpulkan untuk korban banjir. Sehingga, seharusnya dana tersebut diberikan kepada warga yang menjadi korban banjir. "Warga yang menjadi korban banjir kan sekarang masih banyak, to? Jadi, kalau nawaitu(niat)-nya digunakan untuk banjir ya harus untuk banjir,” ujar Kepala Sekolah Labschool, Jakarta ini. (Dimas Adityo – Tempo News Room)