Awasi, Sekolah yang Lakukan Orientasi Sarat Kekerasan

Reporter

Editor

Senin, 12 Juli 2010 23:49 WIB

TEMPO Interaktif, Depok - Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Farah Mulyati mengatakan siap menegur sekolah yang menjalankan program orientasi yang sarat dengan kekerasan. “Kalau ternyata ada kekerasan, pasti kita akan tegur guru atau kepala sekolahnya,” ujarnya, Senin (12/7).

Menurut Farah, untuk mengantisispasi terjadinya kekerasan, pihaknya telah mengirimkan surat pedoman pelaksanaan Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) kepada seluruh sekolah. Dalam MOPDB tersebut, program orientasi siswa harus banyak menekankan sisi edukatif, seperti membuat makalah dan diskusi kelompok.

Adapun untuk pemakaian atribut-atribut tambahan, seperti pita, pihaknya memperbolehkan. “Kalau pita tidak apa-apa,” katanya. Adapun hukuman yang bentuknya fisik seperti push-up dan lari-lari kecil juga masih diperbolehkan asalkan masih dalam batas kewajaran.

Farah juga meminta agar sekolah juga melakukan pendataan terhadap siswa baru yang ternyata memiliki riwayat kesehatan yang kurang baik. Siswa yang sakit juga diperbolehkan untuk tidak mengikuti proses orentasi yang berlangsung selama tiga hari, yakni dari tanggal 12 sampai 14 Juli. “Boleh nggak ikut, tapi harus ada surat keterangan dokter,” katanya.

Sampai saat ini, Dinas Pendidikan belum mendengar keluhan maupun laporan tentang adanya tindakan kekerasan dalam proses orientasi siswa. “Karena baru satu hari, jadi kita belum dengar,” katanya.

TIA HAPSARI

Berita terkait

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'

Baca Selengkapnya

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.

Baca Selengkapnya