TEMPO Interaktif, Jakarta - Hasil sensus penduduk di Jakarta yang berjalan Mei hingga Juni kemarin mendapati jumlah penduduk laki-laki ternyata lebih banyak ketimbang perempuan. Badan Pusat Statistik DKI Jakarta mencatat, jumlah laki-laki lebih banyak 3 persen dari perempuan.
"Seks rasionya 103. Artinya diantara 103 laki-laki ada 100 perempuan," Kepala BPS DKI Jakarta Agus Suherman, kemarin. Agus merinci, jumlah lelaki di Ibukota mencapai 4.859.272 jiwa. Sementara jumlah perempuan sebanyak 4.728.926 jiwa.
Temuan unik didapati BPS di Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara. Di situ BPS justru mendapati jumlah perempuan lebih besar ketimbang laki-laki. "Seks rasionya 90," kata Agus. Agus menerangkan, seks rasio di bawah 100 itu artinya jumlah perempuan lebih banyak ketimbang laki-laki.
Setelah ditelusuri, ternyata di Kelapa Gading banyak sekali rumah tangga yang memiliki pembantu perempuan lebih dari satu. Jumlah surplus perempuan juga berlaku di Kecamatan Penjaringan dan Cilincing. "Masing-masing dengan seks rasio 99."
Agus menjelaskan, kepadatan rata-rata penduduk Jakarta sebanyak 14.470 jiwa per kilo meter persegi. Yang paling padat penduduknya adalah Jakarta Pusat, yakni dengan rata-rata 18.676 jiwa per kilo meter persegi. Sementara yang paling lengang adalah Kepulauan Seribu, dengan 2.422 jiwa per kilo meter persegi.
Jumlah penduduk terbanyak sendiri diraih Jakarta Timur, yakni dengan jumlah penduduk sebanyak 2.687.027 jiwa. Sementara yang terdikit adalah Kepulauan Seribu dengan jumlah 21.071 jiwa.