Komnas HAM Bahas Sutiyoso, Kamis (3/10)

Reporter

Editor

Senin, 10 November 2003 11:22 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan membahas usulan pembentukan Komisi Penyelidik Pelanggaran (KPP) HAM tentang pelanggaran yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Usulan ini akan disampaikan Sub Komisi Pemantauan dalam rapat pleno, Kamis (3/10) "Ada bukti awal pelanggaran yang cukup kuat," kata Wakil Sub Komisi Pemantauan Thaheri Nur menjawab pertanyaan Tempo News Room seusai menerima pengaduan Urban Poor Concorcium (UPC) yang dikoordinir Wardah Hafidz, Rabu (2/10). UPC mengadukan Sutiyoso karena telah melakukan serangkaian pelanggaran HAM. Ikut dalam rombongan UPC, perwakilan masyarakat Penjaringan yang tergusur, pedagang kaki lima Monumen Nasional (Monas), dan anak jalanan. Wardah mengaku pernah mengadukan masalah penggusuran yang dilakukan Tramtib kepada walikota yang terkait."Kami hanya menjalankan perintah, ini adalah perintah dari gubernur," kata Wardah menirukan jawaban walikota. Dengan nada emosional Wardah mengungkapkan kekecewaannya terhadap perilaku Sutiyoso yang dianggap selalu menggunakan kekerasan. Untuk memperkuat usulan pembentukan KPP ini, UPC menawarkan untuk meminjamkan bukti-bukti kekerasan di lapangan berupa video rekaman. Thaheri Nur beranggapan bahwa bukti awal yang ada sudah memadai sebagai syarat untuk membentuk KPP. Namun begitu, Thaheri mengingatkan bahwa usulan ini bisa saja kandas di tengah jalan. Komnas perlu membahasnya di rapat pleno yang akan diselenggarakan besok. Begitu disetujui, maka KPP akan dibentuk dengan menunjuk pelaksananya. Thaheri tidak berani menjamin apakah kasus ini bakal lolos di sidang pleno. Salah satu contoh yang mencuat dari pengaduan ini datang dari Alam. Wakil dari anak jalanan ini mengadukan sikap aparat yang suka menggunakan kekerasan di panti penitipan anak jalanan di Kedoya, Jakarta Barat. "Itu panti atau penjara?" kata Alam. Ia bersaksi beberapa temannya sering disundut rokok oleh petugas, bahkan ada yang dihajar hingga cacat dan patah tulang. Sedangkan para pedagang kaki lima di Monas menyatakan keberatannya mengenai pemagaran kawasan Monas. "Monas itu milik nasional, bukan milik pribadi," kata Udien, salah satu pedagang lainnya. (Anggoro Gunawan-Tempo News Room)

Berita terkait

Jadwal Pembukaan Pendaftaran Prakerja Gelombang 68

2 menit lalu

Jadwal Pembukaan Pendaftaran Prakerja Gelombang 68

Pendaftaran kartu Prakerja gelombang ke-67 baru saja ditutup pada 6 Mei 2024 lalu, gelombang ke-68 akan dibuka pada 17 Mei 2024 nanti

Baca Selengkapnya

Waspada Serangan Pengisian Kredensial, Begini Cara Kerjanya

3 menit lalu

Waspada Serangan Pengisian Kredensial, Begini Cara Kerjanya

Pengisian kredensial adalah salah satu cara paling efektif untuk menyusupi akun pengguna.

Baca Selengkapnya

Masih Berlangsung, Expo Waralaba FLEI di JIEXPO Jakarta

4 menit lalu

Masih Berlangsung, Expo Waralaba FLEI di JIEXPO Jakarta

FLEI tidak hanya fokus pada perkenalan industri waralaba, tetapi juga pada lisensi, khususnyalisensi penggunaan IP Karakter

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

6 menit lalu

Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

Polisi sebut keberadaan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa yang justru membuat warga terpaksa meninggalkan kampung halaman.

Baca Selengkapnya

6 Artefak Peninggalan Majapahit dan Maknanya

31 menit lalu

6 Artefak Peninggalan Majapahit dan Maknanya

Replika Istana Majapahit baru diresmikan pada 7 Mei 2024 kemarin untuk melestarikan sejarah. Ini sejumlah artefak peninggalannya

Baca Selengkapnya

Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

33 menit lalu

Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membeberkan bagaimana ramainya kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan yang dikelolanya belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

34 menit lalu

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

Ekspedisi Sesar Baribis akan tersebar ke beberapa titik untuk sosialisasi dan upaya mitigasi bahaya gempa.

Baca Selengkapnya

Prediksi Manchester United vs Arsenal pada Pekan Ke-37 Liga Inggris Hari Ini

38 menit lalu

Prediksi Manchester United vs Arsenal pada Pekan Ke-37 Liga Inggris Hari Ini

Simak kabar terbaru kedua tim, perkiraan susunan pemain serta prediksi pertandingan Manchester United vs Arsenal pekan ke-37 Liga Inggris hari ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

38 menit lalu

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

Tentara Israel diserang ratusan tawon saat melintasi Gaza Selatan. Satu tentara dirawat di ICU.

Baca Selengkapnya

Tahapan Pelaksanaan PPDB 2024 dan Ketentuan Pengisian Daya Tampung Sekolah

43 menit lalu

Tahapan Pelaksanaan PPDB 2024 dan Ketentuan Pengisian Daya Tampung Sekolah

Pelaksanaan PPDB 2024 terbagi dalam dua tahapan.

Baca Selengkapnya