Asal Muasal "Cina Benteng" Dalam Teater Batavia 1740

Reporter

Editor

Minggu, 12 Desember 2010 17:01 WIB

Museum Fatahillah.(TEMPO/Zulkarnaen)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kegiatan Gebyar Taman Fatahillah yang telah berlangsung selama hampir satu bulan, hari ini ditutup dengan digelarnya teater kolosal yang berjudul Batavia 1740: Sebuah Rekonstruksi Sejarah di Taman Fatahillah, Museum Sejarah Jakarta. "Teater ini akan menghidupkan kembali suasana tahun 1740 dan peristiwa kelam di Batavia pada 9 Oktober 1740 yakni kesalahpahaman yang mengakibatkan terbunuhnya ribuan warga Tionghoa di Batavia," kata Dwi Martati, Kepala Seksi Koleksi dan Perawatan Museum Sejarah Jakarta di sela acara.

Dalam lakon kali ini, menurut Dwi yang ingin ditonjolkan adalah adanya toleransi antara penduduk pribumi dan warga Tionghoa saat itu. "Kami ingin ungkapkan peran pribumi menyelamatkan warga Tionghoa yang dikejar VOC dalam peristiwa itu," ujarnya. Kisah inilah yang menurutnya melahirkan istilah "Cina Benteng" di beberapa wilayah pinggiran Jakarta, seperti di Tangerang. "Jadi orang-orang pribumi seolah menyembunyikan warga Tionghoa dalam benteng."

Yang unik, pagelaran kali ini tidak menggunakan panggung. Panggung pagelaran adalah seluruh areal Taman Fatahillah dan Museum Sejarah Jakarta. "Kami mengadopsi pola pementasan yang ada di Inggris di mana pemain dapat langsung berinteraksi dengan penonton karena memang tidak ada pembatas," tutur Dwi.

Sayangnya, konsep baru ini membuat penonton sulit untuk memahami keseluruhan cerita karena adegan yang berpindah-pindah. "Saya bingung, pemainnya terus bergerak padahal penontonnya banyak sekali, jadi tidak bisa ikuti cerita," ujar Yana, salah seorang penonton. Dwi mengakui kendala ini, "Ini memang pola yang baru diusung, nantinya kita akan kembangkan lagi agar lebih baik."

Drama berdurasi 3 jam yang digelar mulai pukul 14.00 ini disutradarai oleh Rizky Pradana dan melibatkan 100 orang pemain dari Teater TED, Teater Ronggolawe dari Universitas Negeri Jakarta dan Teater SMA 4 Jakarta. Hadir juga kelompok biola anak-anak dari Scarbby Music School.

PINGIT ARIA


Berita terkait

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal

Baca Selengkapnya

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.

Baca Selengkapnya

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.

Baca Selengkapnya

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.

Baca Selengkapnya