TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya akan memusatkan sterilisasi di dua koridor baru busway, yang melewati pusat bisnis dan belanja. "Untuk mempercepat headway," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Royke Lumowa kemarin.
Headway atau jarak waktu kedatangan antarbus merupakan masalah yang sering dikeluhkan pengguna bus Transjakarta. Upaya sterilisasi diharapkan bisa mengatasi masalah tersebut, terutama di Koridor IX Pinang Ranti-Pluit dan Koridor X Cililitan-Tanjung Priok, yang baru dioperasikan pada awal tahun ini.
Kedua koridor tersebut, menurut Royke, sudah sangat padat kendaraan karena melalui banyak pusat bisnis dan belanja. Jarak tempuh koridor-koridor ini juga panjang, bahkan koridor Pinang Ranti-Pluit merupakan rute terpanjang dengan jarak 28,8 kilometer. "Petugas sudah ditempatkan di titik-titik rawan macet," ujarnya.
Selain itu, Royke berharap Pemerintah DKI Jakarta menambah armada bus Transjakarta di dua koridor baru tersebut. "Supaya tidak terjadi penumpukan, terutama pada jam-jam sibuk," katanya.
Sterilisasi busway, menurut Royke, tetap harus dilaksanakan untuk mendukung program angkutan massal. Untuk jalan yang macet karena busway, polisi hanya bisa melakukan penertiban. "Yang penting kendaraan antre dengan tertib supaya durasi kemacetan juga tidak terlalu panjang," ujarnya.
Menurut Royke, pengoperasian busway sudah pasti membuat jalan yang dilaluinya bertambah macet. "Tadinya jalan yang tiga lajur jadi cuma dua lajur karena satunya busway, pasti macet dong," katanya.
Bus Transjakarta dipilih sebagai solusi kemacetan jangka menengah, katanya melanjutkan, menyasar warga yang menggunakan kendaraan pribadi. Jika bus Transjakarta sudah nyaman, moda transportasi ini akan menarik para pengguna kendaraan pribadi. "Masyarakat jadi tertarik menggunakan (armada) busway, kendaraan pribadi ditinggalkan," kata Royke.
PUTI NOVIYANDA
