TEMPO Interaktif, Tangerang - Jelang pemilihan ulang Kepala Daerah Tangerang Selatan pada Februari nanti, pemerintahan kota setempat melakukan mutasi secara besar-besaran terhadap para pejabatnya. Mutasi dilakukan, di antaranya terhadap Ahadi, yang disebut-sebut berlaku tidak adil dalam proses pemilihan yang lalu yang memenangkan pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie.
Ahadi kemarin dicopot dari jabatannya sebagai Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Tangerang Selatan. Dia kini menjabat sebagai Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Tangerang Selatan. Posisinya kini diisi oleh Hartadi Widjaya, yang sebelumnya menjabat sebagai anggota staf ahli wali kota.
Juru bicara pemerintah Kota Tangerang Selatan, Aplahunajat, mengatakan mutasi dilakukan karena ada perubahan struktur organisasi tata kerja di Tangerang Selatan. Dia membantah bahwa hal itu berkaitan dengan putusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan hasil pemilihan kepala daerah yang lalu.
Dia juga menolak berkomentar soal pergeseran posisi Ahadi, yang dalam putusan MK disebut sebagai pejabat yang terbukti memobilisasi pegawai dan dukungan terhadap Airin, adik ipar Gubernur Banten Ratu Atut Chosiah. "Dalam SOTK baru, terdapat tiga instansi baru, yaitu badan penanggulangan bencana, badan penanaman modal daerah, dan bagian keuangan di Sekretaris Daerah Tangerang Selatan." Itu saja yang bersedia dijelaskannya kemarin.
Mutasi itu melibatkan 31 pejabat eselon II, 146 eselon III, serta 496 eselon III dan IV. Di jajaran pejabat teras, selain Ahadi, Kepala Dinas Pendidikan Tangerang Selatan Dadang Sofyan, yang belum lama ini dikritik dalam menangani kasus guru paedofilia, ikut digeser. Dia kini menjadi Kepala Badan Kepegawaian dan Pelatihan Tangerang Selatan, menggantikan Dudung E. Direja, yang dikukuhkan menjadi Sekretaris Daerah Tangerang Selatan.
Sementara itu, jabatan kepala dinas pendidikan diisi oleh Mothodah, yang semula menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Tangerang Selatan. Sedangkan untuk urusan sampah dipercayakan kepada Nur Slamet sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang baru. Sebelumnya ia adalah Kepala Dinas Tata Kota dan Bangunan.
Masih jelang pemilihan ulang Februari nanti, panitia pengawas pemilihan, Sahrono Budiharjo, secara terpisah menyatakan, kegiatan Opera Van Java, yang dilakukan calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Andre Taulany, di pendopo kantor Kabupaten Tangerang sah. Kegiatan itu tak melanggar aturan, karena masih di luar wilayah Tangerang Selatan dan tidak ada hubungannya dengan proses pemilihan.
"Unsur-unsur pelanggaran tidak terpenuhi. Kegiatan tersebut semata-mata untuk menghibur dan mereka (personel OVJ) diundang secara profesional," kata Sahrono setelah memeriksa Andre selama dua jam kemarin.
Andre sendiri mengatakan Opera Van Java yang digelar pada 29 Desember lalu merupakan undangan dari tim PKK Kabupaten Tangerang yang sedang berulang tahun. Undangan seperti itu diakuinya pernah dipenuhi di kantor Gubernur Jawa Timur, Pemerintah DKI Jakarta, bahkan Istana Negara. "Kami bisa buktikan bahwa dalam acara itu sama sekali tidak ada unsur kampanye, bahkan memobilisasi PNS. Ini murni hiburan dan kami sebagai artis profesional," katanya.
JONIANSYAH | WURAGIL
