TEMPO Interaktif, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo akan mempertimbangkan pemberian izin pendirian 1.443 minimarket ilegal. "Yang 37 (minimarket ilegal yang letaknya 500 meter dari pasar tradisional) sudah pasti akan ditutup," katanya di Balai Kota DKI Jakarta hari ini. Sementara, yang 1.443 lainnya akan dikaji kembali.
Menurut dia, 1.443 minimarket tidak melanggar Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2002 Tentang Perpasaran Swasta. "Yang jelas, dia (minimarket ilegal) jauh dari pasar tradisional. Pada dasarnya tidak merugikan siapa-siapa," kata gubernur.
Asisten Perekonomian dan Administrasi DKI, Hasan Basri Saleh, mengatakan izin akan diberikan bila Instruksi Gubernur Nomor 115 tahun 2006 dicabut. "Kalau memang diputihkan, ya harus dicabut," katanya di Balai Kota DKI hari ini.
Pendataan minimarket yang dilakukan belum lama ini untuk mengetahui jumlah minimarket ilegal. Dari 1.868 minimarket di Jakarta, 1.443 minimarket di antaranya tidak memiliki izin pendirian atau izinnya tidak lengkap. Dari jumlah itu, minimarket yang letaknya kurang dari 500 meter sebanyak 37 minimarket. Sementara, sisanya 1.406 minimarket letaknya jauh dari pasar tradisional.
"Kalau sudah tahu datanya (minimarket ilegal) ya dibenerin," katanya. Selama minimarket tidak melanggar perda dan peruntukan, izin masih bisa diberikan. Namun, itu terkait dengan perda tata ruang dan peruntukan yang belum selesai hingga saat ini.
Menurut Hasan, nilai bisnis 1.443 minimarket ilegal berkisar Rp 9 miliar dengan perkiraan satu minimarket mempekerjakan minimal 10 kepala keluarga. Ia khawatir menutup minimarket akan memicu inflasi karena mengakibatkan banyak karyawan diberhentikan.
Gubernur menjelaskan pihaknya telah berusaha mengakomodasi tempat berusaha bagi pedagang tradisional kaki lima dengan memindahkannya ke pasar tradisional. "Tapi, saya justru mendengar mereka mengeluhkan adanya pedagang kaki lima baru yang mengambil lokasi mereka sebelum dipindahkan," ujar gubernur. Mereka meminta agar pedagang kaki lima ditertibkan.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Berita terkait
3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan
15 Maret 2021
Setidaknya terdapat tiga fase kenaikan permintaan selama momen Ramadan dan Idul Fitri yang bakal mempengaruhi pergerakan harga pangan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil Minta Pedagang Tradisional Pakai Pasar Digital
9 Mei 2020
Ridwan Kamil dan Mendag meluncurkan pasar tradisional mengantisipasi penyebaran corona.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno Keluar Masuk Pasar, Pedagang: Sandi Hanya Nyinyir
23 Oktober 2018
Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) Abdul Rosyid minta cawapres Sandiaga Uno memberikan konsep konkret bagaimana cara menstabilkan harga pangan.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Wapres Jusuf Kalla Soal Banyaknya Pengusaha Keturunan Cina
24 April 2017
Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, ada beberapa alasan jumlah pengusaha keturunan Cina terus bertambah.
Baca SelengkapnyaKisah Cindy, Mahasiswi Penjual Jengkol untuk Mengisi Liburan
1 Agustus 2016
Kali ini ia merasa sangat sayang jika melewatkan masa panen raya di tengah harga jengkol yang melangit.
Baca SelengkapnyaDidampingi Risma, Megawati Akan Kunjungi Sentra Ikan Bulak
29 April 2016
Risma mengultimatum Camat Bulak agar segera memasukkan pedagang ikan ke Sentra Ikan Bulak yang sepi sejak diresmikan pada Desember 2012.
Baca SelengkapnyaDagang di Jembatan, Penjual Getuk Cantik Pulang Naik Taksi
12 Agustus 2015
Setelah selesai berjualan, wanita cantik penjual getuk di jembatan, Ninih, pulang naik taksi ke kontrakannya.
Baca SelengkapnyaNinih Penjual Getuk Cantik Raib dari Layar TV, Apa Kabarnya?
12 Agustus 2015
Lama tak terlihat di layar kaca, penjual getuk asal Indramayu, Turinih alias Ninih, 19 tahun, kembali berjualan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPasar Klewer
2 Januari 2015
Pasar Klewer terletak di sebelah barat Keraton Kasunanan Surakarta, sehingga menempati posisi yang ideal.
Baca SelengkapnyaJakarta Selatan Punya Rumah Potong Unggas Modern
20 Agustus 2013
Relokasi juga akan dilakukan terhadap para pemotong ayam tradisional di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mulai tahun depan. Mulus-mulus saja.
Baca Selengkapnya