Air Tercemar, Warga Bogor Diminta Langganan PDAM  

Reporter

Editor

Selasa, 3 Mei 2011 17:33 WIB

Ikan Lapindo (Lingkungan Hidup):Seorang warga mencari ikan di dekat lubang pembuangan lumpur panas PT Lapindo Brantas di Desa Pajarakan, Sidoarjo, Jawa Timur, 11 September 2008. Dia mencoba mengais di antara gelontoran lumpur yang mengalir dari pipa. Pencarian ikan dijadikan kegiatan untuk mengisi waktu pada bulan Ramadhan. Foto ini memperlihatkan dampak lingkungan dai sosial lumpur panas Lapindo. Sungai meluap dan tercemar, ikan mati karena air panas, sehingga masyarakat sulit mendapatkan ikan di sungai.

TEMPO Interaktif, Bogor - Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor meminta warga Kampung Babakan Terikolot, Kelurahan Naggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencari sumber air alternatif. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan dan Kesehatan Lingkungan Dinas dr. Eulis Wulantari setelah menegaskan 21 sumur warga tercemar limbah Industri. "Tidak mungkin dikonsumsi," kata Euis, Selasa 3 Mei 2011.

Dinkes Bogor, ujar Euis, telah berkoordinasi dengan PDAM untuk menyediakan kebutuhan air minum. "Namun, karena sesuai dengan SPO hanya 10 hari, pasokan air dari PDAM dihentikan," kata Euis menambahkan. Ia justru meminta warga berlangganan PDAM. "Di sekitar situ kan sudah ada jaringan pipa PDAM, bisa menyambung dari situ."

Sementara itu, Kepala Bidang Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Erlina Permana mengatakan telah menggelar pertemuan dengan warga yang diwakili ketua rukun tetangga, ketua rukun warga, desa, dan kecamatan untuk membicarakan masalah penanganan kebutuhan air bersih bagi warga setempat.

"Pada pertemuan itu kami menyampaikan sumur warga yang tercemar harus dikuras, dan dilakukan pemasangan sambungan PDAM," kata Erlina. Namun, ia menolak mengatakan siapa yang akan menanggung biaya pemasangan pipa PDAM untuk warga.

Eka Permana, warga yang ditemui Tempo, mengatakan pada dasarnya mereka tidak berkeberatan jika memang air sumur dikuras. Tapi, untuk memastikan keamanan dari dampak pencemaran, pihaknya meminta supaya BLH melibatkan Prasarana Pemusnah Limbah Industri (PPLI). "Dia (PPLI) yang bisa mengolah dan memusnahkan limbah. Jadi, tidak dibuang sembarangan. Supaya tidak menimbulkan masalah baru," ujar Eka.

Mengenai pemasangan jaringan baru, menurut Eka, warga sangat setuju, tapi untuk biaya pemasangan tidak dibebankan kepada warga. "Warga membayar sesuai dengan kebutuhan pemakaian air," Eka menegaskan.

DIKI SUDRAJAT

Advertising
Advertising

Berita terkait

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

24 hari lalu

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

Sejumlah aktivis lingkungan diduga dipidana karena aksi mereka.

Baca Selengkapnya

KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

8 Oktober 2023

KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States atau KTT AIS Forum 2023 akan diselenggarakan di Bali pada 10-11 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM

17 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM

Pemerintah Kota Bekasi mengucurkan dana Rp45 miliar untuk mengatasi air olahan Perumda Tirta Patriot yang kerap terganggu karena pencemaran

Baca Selengkapnya

BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

17 Juli 2023

BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito menyoroti paparan senyawa aktif obat yang mengontaminasi perairan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

24 Juni 2023

Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

Rachmadeta Antariksa mengatakan pencemaran mikroplastik air laut di Kelurahan Mayangan tinggi berdasarkan pengujian pihaknya dengan ECOTON.

Baca Selengkapnya

Inilah Ciri-ciri Air yang Tercemar

10 Desember 2022

Inilah Ciri-ciri Air yang Tercemar

Pencemaran air lebih sering disebabkan aktivitas manusia yang membuang benda dan zat asing ke air. Berikut ciri-ciri air yang tercemar.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Pencemaran Lingkungan yang Perlu Anda Ketahui

10 Desember 2022

5 Jenis Pencemaran Lingkungan yang Perlu Anda Ketahui

Ada berbagai jenis pencemaran lingkungan yang sama-sama menganggu ruang hidup makhluk hidup. Berikut beberapa di antaranya.

Baca Selengkapnya

Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan Sungai Siak Tercemar Klorin dan Fosfat

4 Juli 2022

Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan Sungai Siak Tercemar Klorin dan Fosfat

Penelitian Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) menemukan fakta bahwa Sungai Siak di Riau tercemar bahan kimia klorin dan fosfat. Penelitian ini dilakukan ESN bersama dengan Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Riau dan Badan Teritori Telapak Riau pada 1 - 3 Juli 2022.

Baca Selengkapnya

Hasil Uji Laboratorium Buktikan Pencemaran Air Kali di Bukit Tiara Tangerang

2 Maret 2022

Hasil Uji Laboratorium Buktikan Pencemaran Air Kali di Bukit Tiara Tangerang

Banyaknya perusahaan di pinggir kali itu membuat pemeriksaan mengalami hambatan dalam menentukan sumber pencemaran.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Air di Perumahan Bukit Tiara Tangerang, DLHK: dari Sablon Baju

19 Februari 2022

Pencemaran Air di Perumahan Bukit Tiara Tangerang, DLHK: dari Sablon Baju

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, Banten, kesulitan mencari sumber pencemaran air kali di Perumahan Bukit Tiara.

Baca Selengkapnya