Di Cipinang Besar Utara Dana Banjir Rp 50 juta Belum Sampai ke Tangan Warga

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 15:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bantuan senilai Rp 50 juta untuk masing-masing kelurahan di DKI Jakarta belum sepenuhnya tersalurkan. Di kelurahan Cipinang Besar Utara, dana tersebut masih tertahan di Rukun Warga (RW). Wraga RW 04 dan 10 misalnya belum menerima dana bantuan tersebut. Padahal menurut Lurah Cipinang Besar dana untuk tersebut telah diserahkan ke masing-masing RW pada Rabu (13/2) kemarin. Dan baru akan dievaluasi lagi Rabu (20/2) depan. "Uang tersebut sudah dibagikan oleh DK (Dewan Kelurahan) ke tiap RW, setelah itu terserah tiap RW bagaimana [mengelolanya]," ujar Lurah Cipinang Besar Utara Moh. Noer, Kepada Tempo News Room, Minggu (17/2) sore. Untuk menentukan apakah bantuan diberikan dalam bentuk barang atau uang hal itu, menurut Noer, seharusnya dirundingkan ke semua Rukun Tetangga (RT) yang ada di wilayahnya. Untuk masing-masing RW pun nominal bantuannya berbeda, tergantung pada tingkat keparahan. Misalnya untuk RW 10 yang mengalami kerusakan 95 persen, mendapat bantuan Rp. 4,6 juta. Angka 95 persen tersebut merupakan laporan dari tiap ketua RW. Sayangnya Ketua RW 10, Soewono tak bisa dihubungi. Menurut Sekretaris RW 10 Soekardi, dana tersebut memang belum dialokasikan ke warga. Bahkan ia mengaku tidak tahu menahu tentang dana tersebut. Yang ia urus adalah bantuan-bantuan dari pihak lain. Dan biasanya, barang tersebut segera dibagikan ke masyarakat. Ia takut kalau lama disimpan warga setempat akan curiga. "Pernah terjadi orang-orang mau menjarah," ujarnya. Dari data yang ada di kelurahan, sejumlah instansi pemerintah yang sudah menyumbangkan diantaranya Departemen Sosial, Menteri Negara BUMN, Departemen Kesehatan, Walikota Jakarta Timur, serta Gubernur Jakarta. Sayangnya, dari data tersebut terlihat bantuan semakin berkurang. Hal ini diamini pula oleh warga. "Sayang, bantuan sudah berkurang," ujar Didi, warga setempat. Namun rata-rata mereka mengaku membutuhkan bantuan untuk memperbaiki rumah. Pasalnya, tidak sedikit rumah warga yang ikut hancur. Memang, dari beberapa sisa-sisa banjir terlihat rumah-rumah yang hanya tinggal menyisakan kenangan. Bahkan pagar yang terbuat dari batako pun ambruk oleh hempasan air bah. Begitu pula dengan pagar rumah dari besi. Air banjir memang masih menggenang di kelurahan tersebut. Dengan ketinggian 30-60 sentimeter, air tersebut merambah di 10 Rukun Warga (RW) dari 14 RW. Apalagi, Sabtu (16/2) malam hujan masih deras mengguyur sehingga rendaman air tersebut makin bertambah saja. "Ini sudah 22 hari terendam," keluh Agus Siswanto, salah seorang warga di RW 10. Sedangkan untuk RW 01, RW 02, RW 03, dan RW 04 ketinggiannya mencapai lebih dari 30 sentimeter. Selain digenangi air, di sejumlah gang juga masih tampak gundukan sampah. Bahkan di RW 05, endapan lumpur mencapai setengah meter. Maka tidak heran penyakit pun berkeliaran marak di kawasan ini, yakni demam dan muntaber. "Kebanyakan anak-anak," ujar Didi, warga setempat. Namun hal ini ditanggulangi oleh Puskesmas Cipinang Besar Utara yang siap 24 jam sehari di kantor kelurahan. (Anggoro Gunawan)

Berita terkait

Masyarakat Gelar Nobar Timnas U-23 Vs Uzbekistan, MNC Group: Silakan Asal Tidak Komersial

35 detik lalu

Masyarakat Gelar Nobar Timnas U-23 Vs Uzbekistan, MNC Group: Silakan Asal Tidak Komersial

Sejumlah komunitas warga dan pemerintahan daerah akan menggelar nobar atau nonton bareng pertandingan semifinal Piala AFC Timnas U-23 Vs Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Park Sung Hoon Sukses Bikin Penonton Queen of Tears Kesal Sampai Dipukul Ibu-ibu

39 detik lalu

Park Sung Hoon Sukses Bikin Penonton Queen of Tears Kesal Sampai Dipukul Ibu-ibu

Park Sung Hoon mengaku sempat dipukul oleh ibu-ibu yang terbawa suasana karena kesal dengan karakter Yoon Eun Sung di Queen of Tears.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Kesehatan Lutut: Lutut Sering Mati Rasa? Ketahui Penyebabnya

6 menit lalu

Serba-serbi Kesehatan Lutut: Lutut Sering Mati Rasa? Ketahui Penyebabnya

Penyebab dari mati rasa pada lutut bisa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti cedera akut hingga kondisi kronis.

Baca Selengkapnya

Profil Kiper Timnas Uzbekistan Abduvokhid Nematov, yang Berpeluang Dimainkan Lawan Timnas U-23 Indonesia

6 menit lalu

Profil Kiper Timnas Uzbekistan Abduvokhid Nematov, yang Berpeluang Dimainkan Lawan Timnas U-23 Indonesia

Abduvokhid Nematov adalah kiper utama Timnas Uzbekistan U-23 yang sering diturunkan Timur Kapadze selama Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

9 menit lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23: Bung Kus Ungkap Pekerjaan Rumah Garuda Muda

9 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23: Bung Kus Ungkap Pekerjaan Rumah Garuda Muda

Mohammad Kusnaeni memberikan analisisnya soal pekerjaan rumah Timnas U-23 Indonesia saat menghadapi Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

11 menit lalu

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

12 menit lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

13 menit lalu

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

Mardani Ali Sera menyarankan PKS berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Aksi Pemadaman Lampu Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

15 menit lalu

Aksi Pemadaman Lampu Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Lingkungan Hidup, kembali menggelar aksi hemat energi dan pengurangan emisi karbon dengan memadamkan lampu di sejumlah titik dan gedung di wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya