2050, Jakarta Terancam Jadi Kota Mati

Reporter

Editor

Rabu, 22 Juni 2011 17:46 WIB

TEMPO/Amston Probel

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejak era 1987-an, kondisi Jakarta mengalami penurunan. Jakarta mulai terlihat tidak lagi bisa berkembang dengan ideal seperti tahun 1960 silam. Di tahun 1980-an, kondisi itu semakin parah. Hingga akhirnya memasuki tahun 1990, kondisi Jakarta jadi sangat mengkhawatirkan.

"Pemerintah dan masyarakat baru menyadari kalau Jakarta sudah parah sepuluh tahun lalu," kata pengamat tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga kepada Tempo, Rabu, 22 Juni 2011.

Memasuki tahun 2000, masyarakat dan pemerintah melakukan sejumlah program untuk memperbaiki Jakarta. Namun, menurut Nirwono, langkah-langkah itu masih berjalan sangat lambat. "Kalau seperti ini terus, tahun 2030 Jakarta akan menuju bunuh diri ekologis perkotaan dan 2050 akan menjadi kota mati," ujar dia.

Saat ini, Jakarta sudah menunjukkan ciri-ciri kota yang menuju bunuh diri ekologis perkotaan. Nirwono memberi beberapa contoh, seperti intrusi atau merembesnya air laut di bawah tanah yang mencapai 1/3 wilawah Jakarta atau sudah mencapai Bunderan Hotel Indonesia, amblesnya tanah sedalam 4-26 cm di Jakarta Barat, Pusat, dan Utara, abrasi pantai sejauh 200 meter dari tepian pantai di Jakarta Utara, serta tingginya polutan yang mencemari air tanah.

Agar tidak menjadi kota mati di 2050, Nirwono memberi dua saran, yakni pembenahan kota dari banjir dan macet. Untuk pembenahan kota dari kemacetan, Nirwono berpendapat bila pemerintah harus membenahi transportasi umum, berupa kereta komuter, koridor 15 busway, serta jalur sepeda dan pejalan kaki. Untuk pembenahan kota dari banjir, pemerintah harus menambah 30 persen ruang terbuka hijau serta perbaikan aliran sungai dan pembuangan air. "Pemerintah juga harus membangun hunian terpadu untuk kalangan menengah ke atas dan bawah," ujarnya.

Saat ini, pembangunan hunian terpadu hanya difokuskan untuk masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas saja. Padahal, pembangunan hunian terpadu seharusnya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi. "Yang ideal, hunian terpadu itu terdiri dari satu hotel, tiga apartemen, dan enam rumah susun. Dilengkapi fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, dan pasar."

Hunian terpadu itu, lanjut dia, bisa menekan orang mengunakan kendaraan pribadi atau melakukan perjalanan karena di tempat itu semua fasilitas telah tersedia. Dan pada hunian terpadu ideal, penghuni rumah susun bisa bekerja di apartemen, hotel, atau fasilitas umum di tempat itu. "Jadi, bukan project oriented, tapi peningkatan kesejahteraan warga, terutama ekonomi mengengah ke bawah. Kalau Casablanca itu proyek menengah ke atas," ujarnya.

Bila langka-langkah itu dilakukan bersama-sama dan dengan serius, Nirwono yakin 20 tahun ke depan Jakarta bisa menjadi kawasan layak huni. "Pemerintah pun harus mulai sosialisasikan draft RT/RW 2010-2030, biar masyarakat memberi masukan," kata dia.

CORNILA DESYANA

Berita terkait

Jakarta Rayakan Ulang Tahun Terakhirnya sebagai Ibu Kota?

58 hari lalu

Jakarta Rayakan Ulang Tahun Terakhirnya sebagai Ibu Kota?

Kota Jakarta tampaknya akan merayakan ulang tahun terakhirnya sebagai ibu kota negara pada 22 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Deretan Fakta Jakarta Fair 2023: Transaksi Rp 7,3 Triliun selama 33 Hari, 6,3 Juta Pengunjung, 2.500 Penyewa

17 Juli 2023

Deretan Fakta Jakarta Fair 2023: Transaksi Rp 7,3 Triliun selama 33 Hari, 6,3 Juta Pengunjung, 2.500 Penyewa

Jakarta Fair 2023 resmi ditutup. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Tutup Jakarta Fair 2023, Panitia Janji Tingkatkan Kualitas Gelaran Tahun Depan

17 Juli 2023

Tutup Jakarta Fair 2023, Panitia Janji Tingkatkan Kualitas Gelaran Tahun Depan

Ketua Panitia Jakarta Fair 2023 Karuna Murdaya mengucapkan terima kasih kepada semua kalangan yang membantu kesuksesan PRJ.

Baca Selengkapnya

Pekan Terakhir PRJ, Pengunjung Berburu Barang Diskonan

10 Juli 2023

Pekan Terakhir PRJ, Pengunjung Berburu Barang Diskonan

Pantauan Tempo di gate 9 PRJ, pengunjung tampak ramai, namun tidak sesak.

Baca Selengkapnya

HUT Jakarta, Bapenda DKI Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan hingga 29 Desember 2023

28 Juni 2023

HUT Jakarta, Bapenda DKI Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan hingga 29 Desember 2023

Dalam program pemutihan pajak ini, Bapenda juga memberikan penghapusan sanksi administrasi wajib pajak yang bayar pokok pajak mulai 22 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Rayakan HUT Jakarta dengan Jalan-jalan di 5 Destinasi Wisata Kepulauan Seribu

24 Juni 2023

Rayakan HUT Jakarta dengan Jalan-jalan di 5 Destinasi Wisata Kepulauan Seribu

Kepulauan Seribu memiliki gugusan pulau sebagai destinasi wisata. Pada HUT Jakarta ke-496, ayo jalan-jalan ke Pulau Seribu.

Baca Selengkapnya

Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT saat HUT Jakarta ke-496, Hanya Rp 1

22 Juni 2023

Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT saat HUT Jakarta ke-496, Hanya Rp 1

Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT berlaku Rp 1 saat HUT Jakarta ke-496

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Jakarta, Heru Budi Kesulitan Saat Ikut Lomba Masak Nasi Goreng

22 Juni 2023

Ulang Tahun Jakarta, Heru Budi Kesulitan Saat Ikut Lomba Masak Nasi Goreng

Heru Budi mengapresiasi lomba masak yang diadakan untuk memeriahkan ulang tahun Jakarta ini dan berharap dapat memperkuat kekompakan internal.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Acara Ulang Tahun Jakarta Hari Ini, dari Upacara sampai Hiburan

22 Juni 2023

Rangkaian Acara Ulang Tahun Jakarta Hari Ini, dari Upacara sampai Hiburan

Hari ini, Kamis 22 Juni 2023, bertepatan dengan Ulang Tahun Jakarta ke-496.

Baca Selengkapnya

HUT Jakarta, Harper MT Haryono Sajikan Bir Pletok

21 Juni 2023

HUT Jakarta, Harper MT Haryono Sajikan Bir Pletok

Bir pletok merupakan salah satu minuman tradisional Betawi yang populer di Jakarta. Meskipun namanya bir, minuman ini tidak mengandung alkohol sama sekali.

Baca Selengkapnya