TEMPO Interaktif, Jakarta - Kebutuhan pekerja domestik tinggi setelah Lebaran. Terutama pengasuh anak (baby sitter), untuk wilayah Jakarta cukup tinggi. Konsumen rela antre untuk mendapatkan perawat anak itu. "Kebanyakan penyalur baby sitter kekurangan orang," kata penyalur pembantu rumah tangga dan pengasuh anak, Ruminah, hari ini, Rabu 7 September 2011.
Menurut Ruminah, tingginya kebutuhan terhadap pengasuh anak cukup tinggi usai Lebaran karena mereka terlambat kembali ke Jakarta. Para pengasuh anak itu baru datang sekitar 10 hari setelah Lebaran. Perusahaannya, Bu Gito, pun kebanjiran order. Sedikitnya 200 orang mengorder pengasuh anak. Rata-rata konsumen baru. Jumlah itu makin banyak jika ditambah konsumen reguler yang sebelumnya telah menggunakan jasanya. "Permintaan terus datang, dan mereka harus siap ngantre."
Meningkatnya kebutuhan akan pengasuh anak setelah Lebaran, kata Ruminah, sudah biasa terjadi tiap tahun. Kebutuhan pembantu rumah tangga pun tinggi. Dalam sebulan, Bu Gito bisa menyalurkan hingga 500 pembantu rumah tangga. Permintaan akan pembantu rumah tangga lebih banyak ketimbang pengasuh anak.
Bu Gito mendapatkan tenaga pembantu rumah tangga dan pengasuh bayi dari berbagai daerah mulai dari Pulau Jawa hingga Sumatera. Untuk memenuhi besarnya permintaan, Bu Gito berkoordinasi dengan mitra dan agen khusus yang telah menjadi mitra kerjanya.
JAYADI SUPRIADIN
Berita terkait
ART Bunuh Majikan di Singapura, Dihukum Penjara Seumur Hidup
16 Juli 2023
Seorang pembantu rumah tangga dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan Singapura karena membunuh majikan.
Baca Selengkapnya10 Wanita WNI Jadi Korban Sindikat di Malaysia, Belum Terima Gaji dan Tak Boleh Menelepon
22 Mei 2023
Sebanyak 10 wanita warga Indonesia diselamatkan dari tangan sindikat pemasok asisten rumah tangga ilegal di Malaysia.
Baca SelengkapnyaJokowi Segera Surati DPR untuk Kebut Pembahasan RUU PPRT
30 Maret 2023
Sembari menunggu pembahasan di DPR, Moeldoko menyebut pemerintah juga menata ulang Daftar Inventaris Masalah RUU PPRT.
Baca SelengkapnyaRUU PPRT Belum Disahkan DPR, Puan Maharani: Pembahasannya Harus Berkualitas
19 Januari 2023
Puan Maharani mengklaim sejak awal menjabat Ketua DPR dia berupaya agar pembahasan RUU harus berkualitas, termasuk RUU PPRT.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap Pembunuh ART di Cipayung, Pelaku Keponakan Majikan
8 Januari 2023
Sri Lestari, 40 tahun, seorang asisten rumah tangga (ART) ditemukan tewas dengan luka tusukan di rumah majikannya di Cipayung.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Jenguk PRT Korban Penganiayaan Majikan
15 Desember 2022
Luluk Nur Hamida berharap RUU PPRT kembali dibahas segera.
Baca SelengkapnyaDubes RI di Malaysia: Jangan Rekrut TKW jika Tak Mau Bayar 1.500 Ringgit
24 Mei 2022
Warga Malaysia yang tidak mau membayar PRT asal Indonesia 1.500 ringgit per bulan dipersilakan mencari pembantu dari negara lain.
Baca SelengkapnyaMalaysia Mendadak Ubah Keputusan, PRT Tak Digaji Sesuai Upah Minimum
30 April 2022
Pemerintah Malaysia tiba-tiba mengubah keputusan bahwa PRT tak digaji sesuai upah minimum, tidak seperti disepakati dalam MoU dengan Indonesia
Baca SelengkapnyaMalaysia Jamin Upah Pembantu Asal Indonesia Rp5 Juta
13 April 2022
Menteri SDM Malaysia, M Saravanan, menjamin pekerja rumah tangga asal Indonesia tidak akan dibayar lebih rendah dari 1.500 ringgit
Baca SelengkapnyaMoU Penempatan TKW di Malaysia Akan Ditandatangani Bulan Depan
20 Januari 2022
Masalah terkait MoU perekrutan dan penempatan pekerja rumah tangga Indonesia akan diselesaikan Menaker Malaysia dan Indonesia pekan depan di Jakarta
Baca Selengkapnya