Baru Sebulan Beroperasi, Kopaja AC Ditarik  

Reporter

Editor

Jumat, 9 September 2011 16:02 WIB

Kopaja AC no.S.13 jurusan Ragunan Belakang - Grogol saat oprasi perdana, Jakarta, Senin (8/8). Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Royke Lumowa peremajaan bus Kopaja tersebut dapat membantu upaya mengurai kemacetan di Jakarta. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO Interaktif, Jakarta - Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) menarik seluruh bus AC trayek S-13 pada Jumat, 9 September 2011. Menurut Ketua umum Kopaja, Nanang Basuki, penarikan ke-20 unit bus rute Ragunan-Grogol itu dilakukan untuk pemeriksaan rutin. Padahal, Kopaja AC baru beroperasi sebulan sejak 7 Agustus 2011. "Hanya ditarik sementara, sekitar 1-2 hari saja," kata Nanang saat dihubungi Jumat, 9 September 2011.

Dia mengatakan, berdasar keterangan dari operator, pemeriksaan rutin sengaja dilakukan menjelang akhir pekan ini saat jumlah penumpang tidak tinggi. Ketika ditanya mengapa pemeriksaan rutin tersebut dilakukan secara serempak terhadap 20 bus, dia menjawab, "Karena ini pemeriksaan pertama sejak peluncuran."

Pemeriksaan rutin ini, dia menambahkan, dilakukan karena ke-20 unit bus Kopaja AC telah beroperasi selama sebulan penuh. Untuk menjaga kualitas pelayanan, maka perlu dilakukan pengecekan terhadap mesin maupun pendingin ruangan. Sebelum pemeriksaan ini, 1 bus mengalami patah besi pada alat penghitung penumpang (tripod barrier). "Lalu ada juga bus yang pendingin ruangannya berfungsi, tapi tidak dingin. Akhirnya tidak bisa beroperasi," kata dia.

Nanang membantah kabar bahwa penarikan tersebut berkaitan dengan naiknya tarif Kopaja AC dari Rp 2.000 menjadi Rp 5.000 sekali jalan pada libur Lebaran lalu. Dia berkukuh penarikan itu tidak berkaitan dengan tarif. "Lagipula tarif Rp 5.000 itu hanya sementara saat Lebaran. Belum ada kenaikan tarif resmi," ujarnya.

Kenaikan itu, kata dia, hanya untuk menyesuaikan diri dengan angkutan umum lainnya yang naik pada libur Lebaran. "Bukan untuk cari keuntungan."

Hingga Minggu, 4 September 2011, Kopaja AC masih memberlakukan tarif Rp 5.000 per penumpang. Penerapan tarif baru itu tertulis di selembar kertas yang tertempel di kaca depan bus, "Tarif Lebaran Rp 5.000". Saat itu, Tempo sempat menanyakan ke kondektur apakah tarif tersebut akan berlangsung setelah libur Lebaran. Jawaban kondektur, "Belum tahu. Ini hanya tarif selama Lebaran."

Nanang mengatakan tarif Rp 5.000 hanya berlaku selama libur Lebaran dan saat ini sudah kembali ke Rp 2.000. Dia mengeluhkan sikap Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang terlalu lama menetapkan tarif resmi Kopaja AC. Sebab, dengan tarif Rp 2.000, Kopaja merugi. Alasannya, Kopaja AC hanya bisa mengangkut 35 penumpang atau sekitar 150 orang per hari. Bila tarif Rp 2.000 per orang, maka pemasukan sehari untuk satu unit bus sekitar Rp 300 ribu.

"Angka Rp 300 ribu itu hanya untuk menutupi harga solar per hari. Padahal, kami harus menggaji dan memberi tunjangan makan ke sopir dan kondektur," kata dia.

CORNILA DESYANA




Advertising
Advertising

Berita terkait

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

33 hari lalu

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

Ada 30 titik pemberhentian yang diujicobakan pada 4 April 2024.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Bicara soal Integrasi Moda Transportasi Lain: Kerja Sama Pemda dan Pengembang

7 Juli 2023

LRT Jabodebek Bicara soal Integrasi Moda Transportasi Lain: Kerja Sama Pemda dan Pengembang

Soal integrasi antar moda, LRT Jabodebek, didukung oleh pemerintah daerah seperti DKI Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, tempat di mana LRT berada.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tambah Lima Rute Baru Angkutan Kota Feeder LRT Sumsel

10 Desember 2022

Kemenhub Tambah Lima Rute Baru Angkutan Kota Feeder LRT Sumsel

Hingga saat ini, jumlah angkot feeder LRT yang melayani di kota Palembang berjumlah 58 unit.

Baca Selengkapnya

6.100 Angkot Jakarta Wajib Pisahkan Penumpang Perempuan dan Pria Mulai Pekan Ini

11 Juli 2022

6.100 Angkot Jakarta Wajib Pisahkan Penumpang Perempuan dan Pria Mulai Pekan Ini

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan kebijakan pengaturan tempat duduk wajib untuk seluruh angkot di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Jajal Aplikasi Pertama Moda Transportasi Jabar Jaramba

7 Januari 2022

Ridwan Kamil Jajal Aplikasi Pertama Moda Transportasi Jabar Jaramba

Menurut Ridwan Kamil, hanya masalah waktu digitalisasi penuh transportasi Jawa Barat. Saat ini baru libatkan tujuh bus Damri.

Baca Selengkapnya

Bus Kita Trans Pakuan Akan Beroperasi, Bogor Akan Latih Sopir Angkutan Kota

31 Oktober 2021

Bus Kita Trans Pakuan Akan Beroperasi, Bogor Akan Latih Sopir Angkutan Kota

Pemerintah kota akan melatih sopir-sopir angkutan kota untuk mengemudikan bus dengan kapasitas penumpang 35 orang.

Baca Selengkapnya

Naik Angkot Si Benteng di Kota Tangerang Gratis hingga Akhir Tahun Ini

11 Oktober 2021

Naik Angkot Si Benteng di Kota Tangerang Gratis hingga Akhir Tahun Ini

Hingga akhir tahun nanti, warga Kota Tangerang digratiskan naik angkot Si Benteng. Wali Kota Arief R. Wismansyah harap masyarakat beralih moda.

Baca Selengkapnya

Penculikan Cucu Lansia di Bogor untuk Jaminan Utang

10 Agustus 2021

Penculikan Cucu Lansia di Bogor untuk Jaminan Utang

R, korban penculikan itu adalah yatim piatu. Orang tuanya sudah lama meninggal karena kecelakaan dan sakit. Polisi memberinya bea siswa.

Baca Selengkapnya

All New Suzuki Carry Jadi Angkot Ber-AC JakLingko

31 Mei 2021

All New Suzuki Carry Jadi Angkot Ber-AC JakLingko

Suzuki dan JakLingko menargetkan angkot ber-AC mulai beroperasi pada semester kedua tahun ini.

Baca Selengkapnya

Volume Lalu Lintas Kendaraan Justru Naik 11.44 Persen Selama PSBB Jilid III

4 Februari 2021

Volume Lalu Lintas Kendaraan Justru Naik 11.44 Persen Selama PSBB Jilid III

Pergerakan warga ke tempat perbelanjaan retail dan tempat rekreasi turun 2,3 persen pada masa PSBB III.

Baca Selengkapnya