TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi Nuradi, Selasa (16/12), diperiksa polisi terkait dengan kasus perusakan rumah anggota Dewan setempat. Pemeriksaan berlangsung di Markas Polres Metro Bekasi. Kasus perusakan rumah itu buntut dari keributan dalam proses pemilihan bupati dan wakil bupati beberapa waktu lalu. Perusak diduga kuat simpatisan fanatik partai pemenang Pemilu 1999 tersebut. Mereka tidak puas dengan anggota Dewan dari Fraksi PDI Perjuangan yang membelot saat pemilihan berlangsung.Nuradi yang juga menjabat Ketua Panitia Pemilihan Bupati Bekasi datang ke kantor polisi mengenakan setelan safari abu-abu. Dari wajahnya terlihat lesu. Dia tidak didampingi kuasa hukum. Nuradi dimintai keterangan oleh penyidik menyangkut kasus kriminal. Demikian keterangan Inspektur Satu Tubari, anggota penyidik.Isu pembelotan pun berlanjut keributan. Nuradi lantas membuat keputusan kontroversial dengan membatalkan proses pemilihan yang telah dimenangkan Saleh Manaf pada 3 November lalu. Dirinya merasa tidak pernah memberi komando kepada massa partai untuk melakuan perusakan ke rumah Dewan. Peristiwa perusakan terjadi pada Minggu (9/11). Ketiga rumah yang dirusak masing-masing milik Beny Nelwan, Sumarno, dan Wannen Simamora. Para perusak menuding ketiga kader PDI Perjuangan ini sebagai pengkhianat partai. Siswanto-TNR