Bus Layang Lebih Cocok untuk Jakarta

Reporter

Editor

Jumat, 23 September 2011 17:48 WIB

Bus Ngangkang. (Istimewa)

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) DKI Jakarta Tri Tjahjono mengatakan pihaknya lebih cenderung memilih bus sistem layang atau Bus Rapid Transit elevated ketimbang bus ngangkang atau Straddling Bus.

“Kita pertimbangkan teknologi mana yang lebih cocok untuk Jakarta,” kata Tri pada Tempo, Jumat, 23 September 2011. Selain lebih dikenal masyarakat Jakarta, kata dia, bus sistem layang lebih mudah dari segi perawatan. “Kalau ‘bus Ngangkang’ itu kan teknologi baru ya,” kata dia.

Menurut Tri, dalam memilih moda transportasi untuk kepentingan umum, pemerintah harus punya standar tersendiri. “Kalau ada terlalu banyak jenis transportasinya akan susah dalam perawatan, dalam me–manage teknologi itu,” katanya.

Dia mencontohkan maskapai penerbangan Lion yang membeli puluhan unit Boeing 737. “Dia (Lion) memilih satu jenis untuk memudahkan perawatan,” kata dia.
Untuk alasan yang sama, Tri mendukung langkah pemerintah provinsi DKI Jakarta membatalkan monorel.”Monorel itu teknologinya isolated, perawatannya bagaimana? Kalau rusak bagaimana? Ketersediaan listrik bagaimana?” katanya.

Teknologi monorel, kata dia, terlalu mahal bila dibandingkan dengan kapasitas angkut dan kecepatan.

Menurut Tri, moda transportasi Mass Rapid Transit dan Bus Rapid Transit seharusnya menjadi fokus pemerintah DKI Jakarta. “MRT merupakan solusi jangka menengah. Selain investasinya besar, ini baru bisa beroperasi pada 2016,” katanya.

Namun, untuk BRT atau busway, kata Tri, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus gencar menambah armada dan membuka koridor baru. “Bus ini bisa lebih cepat dalam menangani masalah transportasi di Jakarta jangka pendek,” katanya.

Selain busway lebih murah, kapasitas angkutnya sedang, “Busway bisa lebih cepat terealisasi ketimbang MRT,” katanya.

Selain MRT, BRT dan BRT elevated, Tri juga berharap pengelolaan Kereta Rel Listrik Jabodetabek diperbaiki. “Tak bisa dipungkiri KRL merupakan penggerak transportasi utama dari commuter ke pusat kota,” katanya

AMANDRA MUSTIKA MEGARANI

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

2 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

4 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

7 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

17 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

20 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

22 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

26 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

27 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya