Bibit Impor Senilai Rp 2 Miliar Dimusnahkan  

Reporter

Editor

Jumat, 14 Oktober 2011 18:33 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO Interaktif, Tanggerang - Balai Karantina Tumbuhan Bandar Udara Soekarno Hatta memusnahkan belasan ribu kilogram bibit tanaman impor. Bibit tanaman senilai Rp 2 miliar ini dimusnahkan dengan cara dibakar pada Jumat, 14 Oktober 2011.



Kepala Karantina Pertanian Soekarno Hatta, M. Musyaffak Fauzi, mengatakan pemusnahan dilakukan karena bibit tanaman itu terpapar organisme penganggu, yaitu bakteri pseudomonas syringae pv.syringae, pantoea stewartil dan OPTK A2 golongan 1 yaitu pantoe aglomerans. ”Penyakit-penyakit ini dapat mengancam mengurangi produksi pertanian,” ujarnya disela-sela pemusnahan.



Adapun bibit tanaman yang dimusnahkan berupa, 7.850 pcs atau 4 koli bibit bunga krisan asal Uganda yang diekspor melalui Belanda, benih jagung 12.035 kilogram dari Thailand, benih padi 108 kilogram dari India dan Singapura.


Advertising
Advertising


Menurut Fauzi, penyakit bacterial cancer pada jagung yang disebabkan oleh pseudomonas syringae pv.syringae. Ini merupakan penyakit yang dapat mengancam mengurangi produksi jagung sampai 40 persen. Dampak yang ditimbulkan dari bakteri ini, kata Fauzi, sangat besar.



Bila luas tanaman Jagung 3,35 juta hektare dengan produksi 3,4 ton per hektare maka total produksi berkurang mencapai 4,5 juta ton. "Apabila harga satu ton jagung Rp 2,5 juta maka kerugian bisa mencapai Rp 11 triliun,” katanya.



Bakteri pseudomonas syringae pv.syringae, Fauzi melanjutkan, dapat bertahan di tanah dan di sekitar tanaman inang. Iklim di Indonesia sangat cocok bagi perkembangan penyakit tersebut. Fauzi menambahkan, karantina pertanian selalu memperketat bibit tanaman impor.



Ia mengakui jika tumbuhan yang dikonsumsi pengawasannya sedikit longgar karena tidak terlalu beresiko. Ia mencontohkan, tanaman kentang yang diperuntukkan untuk langsung dikonsumsi proses pemeriksaan di Karantina tidak seketat dengan bibit kentangnya.



JONIANSYAH

Berita terkait

Menteri Kesehatan Kyrgyzstan Promosikan Akar Tanaman Beracun untuk Obat Covid-19

19 April 2021

Menteri Kesehatan Kyrgyzstan Promosikan Akar Tanaman Beracun untuk Obat Covid-19

Menteri Kesehatan Kyrgyzstan mempromosikan larutan herbal ekstrak tanaman untuk obat Covid-19, meski ahli medis memperingatkan tanaman itu beracun.

Baca Selengkapnya

Perempuan Menderita Luka Bakar Usai Terkena Getah Ubi Liar

21 Juli 2018

Perempuan Menderita Luka Bakar Usai Terkena Getah Ubi Liar

Seorang perempuan asal Vermont, Amerika Serikat, menderita luka bakar tingkat dua setelah menyentuh getah ubi liar beracun.

Baca Selengkapnya

Suka Berkebun, Hindari 7 Bahaya Ini

3 April 2015

Suka Berkebun, Hindari 7 Bahaya Ini

Hindari panas matahari antara pukul 11.00-15.00

Baca Selengkapnya

Polda Jateng Musnahkan Tanaman Khat

6 Februari 2013

Polda Jateng Musnahkan Tanaman Khat

Pemusnahan tanaman khat melibatkan warga setempat, agar masyarakat tahu bahwa tanaman itu dilarang.

Baca Selengkapnya

29 Jenis Bibit Tanaman Mengandung Bakteri Dimusnahkan

4 Juli 2008

29 Jenis Bibit Tanaman Mengandung Bakteri Dimusnahkan

Balai Besar Karantina Tumbuhan dan Hewan Bandar Udara Soekarno-Hatta memusnahkan 29 jenis bibit tanaman yang jumlahnya mencapai 1,5 ton karena diduga terinfeksi bakteri berbahaya di gudang mesin pemusnah sampah, di area Bandara Soekarno Hatta Jumat (4/7) siang.

Baca Selengkapnya

Tanaman Impor Berbahaya Dimusnahkan

20 April 2007

Tanaman Impor Berbahaya Dimusnahkan

Balai Karantina Tumbuhan Kelas I Soekarno Hatta memusnahkan 24 jenis tumbuhan asal luar negeri yang dinilai tidak memenuhi syarat karantina dan mengandung mikroorganisme berbahaya, di Terminal III Bandar Udara Soekarno Hatta, Jumat (20/4).

Baca Selengkapnya