Rencana Pembunuhan Ibu dan Anak Disiapkan Dua Pekan

Reporter

Editor

Senin, 24 Oktober 2011 06:29 WIB

Sketsa wajah korban pembunuhan di dalam koper. TEMPO/Heru Triyono

TEMPO Interaktif, Jakarta - Rahmat Awifi mengaku merencanakan pembunuhan terhadap Ertati, 36 tahun, dan Es, 6 tahun, mayat yang dikemas dalam kardus dan koper yang ditemukan di Koja, dan Cilincing, Jakarta Utara, jauh-jauh hari sebelumnya. "Saya sudah merencanakannya dua minggu sebelum pembunuhan," kata Rahmat.

Rahmat menghabisi nyawa Ertati, yang juga kekasihnya, pada 14 Oktober lalu. Ia dibantu Krisbayudi, 27 tahun, teman kerjanya di pabrik jok di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Keduanya ditangkap aparat Satuan Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jumat pagi lalu, di tempat kerja mereka.

Kepala Satuan Jatanras Ajun Komisaris Besar Helmy Santika mengatakan Rahmat melakukan pembunuhan setelah kelimpungan dituntut menikahi Ertati, yang telah hamil. Masalahnya, pacar Rahmat bukan hanya Ertati. Ia pun memiliki kekasih lain, Indah, yang juga hamil dua bulan. Indah pun menuntut dinikahi.

Lantaran pusing tujuh keliling, Rahmat memutuskan membunuh Ertati. "Yang terpikir hanya itu. Tak ada pikiran lain," ujar Rahmat, yang saat itu memilih akan menikahi Indah.

Dalam perencanaan selama dua pekan itu, Rahmat tak hanya akan menghabisi Ertati, yang dikenalnya di Lampung pada 2009. Ia juga berniat menggagahi Ertati dan Es. Sebelum melancarkan aksinya, ia menghubungi Krisbayudi ketika berada di rumah kontrakan Ertati. "Dia sudah tahu saya mau membunuh hari itu." Namun pernyataan ini dibantah Krisbayudi.

Rahmat mengaku memutuskan mengeksekusi ketika Ertati marah lantaran menemukan pesan pendek Indah dalam telepon selulernya. "Saya pun ke dapur mengambil pisau," ujarnya sambil memperagakan adegan penusukan.

Ertati berteriak. Agar tak ribut, Rahmat membekap perempuan itu. Teriakan itu membuat Es masuk ke kamar. Begitu Es masuk, Kris membekapnya dan Rahmat memperkosa Es. Adapun Kris berjaga di pintu.

Untuk menghilangkan jejak, ia sengaja menyelipkan kartu nama dalam koper yang dipakai untuk menyimpan Ertati. Sedangkan di kardus penyimpan Es sengaja diletakkan pasfoto yang dicuri Rahmat dari rumah ketua rukun tetangga saat ia mengurus surat nikah dengan Indah. Dugaan Rahmat keliru karena justru wajah Ertati dimuat media massa.

Rahmat mengaku siap dihukum mati--ancaman hukuman maksimal untuk pembunuh berencana. "Saya pasrah."


l ANANDA BADUDU | ENDRI KURNIAWATI

Berita terkait

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

1 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

2 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

2 hari lalu

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

2 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

3 hari lalu

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

3 hari lalu

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

4 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

4 hari lalu

Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

4 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya