Kasus Orang Tua ODHA, Yayasan Don Bosco Minta Maaf

Reporter

Editor

Senin, 5 Desember 2011 18:23 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Yayasan Panca Dharma mengaku bahwa kepala sekolah, pengurus, dan guru SD Don Bosco Kelapa Gading tak mengetahui bagaimana cara berinteraksi dengan orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA). Apalagi lima orang tua siswa mengeluhkan penerimaan Flora, yang orang tuanya mengidap virus tersebut.

"Mereka bilang akan menarik anaknya dari Don Bosco bila Flora bersekolah di sana," kata pembina Yayasan Panca Dharma, Handi Pranata, seusai bertemu dengan orang tua Flora dan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) di Jakarta, Senin, 5 Desember 2011.

Handi Pranata mengatakan, dengan penjelasan dari KPAN mengenai HIV AIDS serta cara penularannya, yayasan memutuskan kembali menerima Flora. Handi secara langsung meminta maaf kepada Fajar karena sempat mencoret Flora dari daftar calon siswa.

"Semua ini terjadi karena ketidaktahuan kami. Dengan penjelasan dari KPAN, kami tidak merasa malu mengaku salah dan meminta maaf ke Pak Fajar," ujar Handi.

Untuk memberi pengertian ke guru, kepala sekolah, serta murid dan orang tua, Handi berencana menggelar pelatihan mengenai virus HIV/AIDS serta cara berinteraksi dengan para pengidapnya. Pelatihan itu akan digelar pada 13 Desember nanti dengan dibantu KPAN.

Pada saat yang bersamaan, Fajar menerima permintaan maaf dari Don Bosco. Namun dia tidak dapat memastikan apakah anak perempuannya itu akan tetap masuk ke Don Bosco di tahun depan. Alasannya, Fajar harus dapat memastikan bila sekolah tempat ZID akan belajar tidak resisten terhadapnya.

"Saya harus memastikan dulu apakah guru, kepala sekolah, orang tua siswa, dan calon temannya dapat menerima dia," kata Fajar.

Kasus ini bermula pada saat Fajar dan istrinya, Leonie Merinsca, mendaftarkan Flora ke SD Don Bosco Kelapa Gading. Sekolah menyatakan Flora lulus sebagai calon murid untuk tahun ajaran 2012-2013. Mereka pun diundang ke sekolah untuk membicarakan biaya pendaftaran. "Sebelum mulai negosiasi biaya, kami beritahukan bila Fajar mengidap virus HIV. Saat itu, mereka mengatakan tidak masalah dan tetap menerima anak saya," kata Leonie.

Namun, pada pertemuan selanjutnya, pengurus sekolah meminta Leonie dan Fajar menyertakan surat dari laboratorium yang menyatakan Flora negatif dari virus HIV. Permintaan itu dianggap diskriminatif sebab tes HIV/AIDS harus dilakukan berdasarkan kesukarelaan, bukan permintaan pihak tertentu. "Apalagi mereka bilang kalau syarat itu tidak bisa dipenuhi, maka anak kami dicoret dari daftar calon siswa," ujarnya.

Handi mengatakan bila yang diminta sekolah sebenarnya adalah surat kesehatan. Bukan hasil laboratorium bila Flora tidak terinfeksi virus HIV/AIDS. "Tapi yang meminta saat itu sepertinya salah menggunakan kata-kata. Saya minta maaf," kata Handi.

CORNILA DESYANA

Berita terkait

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

7 September 2021

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.

Baca Selengkapnya