Akibatnya tawuran itu sebuah metromini S75 jurusan Pasar Minggu-Blok M rusak parah. Kaca sampingnya hancur berantakan akibat lemparan batu. Tidak ada korban jiwa dalam tawuran itu, namun seorang pelajar dikabarkan mengalami luka ringan dan dilarikan ke klinik yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Menurut keterangan warga sekitar, tawuran semacam itu sudah beberapa kali terjadi. Namun mereka tidak mengetahui pemicu aksi tawuran yang terjadi kali ini. “Mereka (pelajar) sudah beberapa kali melakukan penyerangan ke daerah ini,” kata Maman, salah seorang warga, ketika ditemui Tempo di lokasi kejadian.
Sementara menurut salah seorang pelajar bernama Iwan, 16 tahun, yang terlibat dalam aksi itu, mereka (pelajar) saat itu sedang lewat dengan Metromini S75. Saat melewati lokasi kejadian, kendaraan tumpangan mereka tiba-tiba dihalangi oleh sekelompok pemuda. Para pemuda itu menyuruh para pelajar yang ada di dalam bus untuk turun sambil melemparinya dengan batu. “Kita nggak ngerti salah kita apa, kita mau lewat malah ditimpukin batu,” kata Iwan dengan nada berang. Inilah, menurut Iwan, yang memicu terjadinya tindakan balasan sehingga menyulut terjadinya tawuran.
Akibat aksi itu, Jalan Raya Ragunan, yang panjangnya sekitar dua kilometer itu, macet total. Sejauh ini belum diperoleh keterangan dari petugas kepolisian tentang berapa orang yang diperiksa berkaitan dengan aksi tersebut. Namun dari pantauan Tempo seorang pelajar, yang wajahnya babak belur terlihat diamankan petugas Polres Pasar Minggu. Petugas Polres Pasar Minggu datang ke lokasi setelah menerima laporan berhasil menghalau kelompok pelajar maupun pemuda yang sedang tawuran itu. Hanya berselang 15 menit, petugas berhasil mengendalikan situasi dan membuka kembali arus lalu lintas yang sempat terhambat. (Suseno)