TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi A Ida Mahmuda mempertanyakan mundurnya Prijanto dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta. "Ini keputusan yang mengejutkan dan mengagetkan," kata Ida ketika dihubungi Tempo, Ahad 25 Desember 2011. Komisi A DPRD antara lain membawahkan pemerintahan.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini mengaku belum menerima kabar mundurnya Prijanto itu secara resmi. Dia mempertanyakan alasan kemunduran Prijanto yang merupakan kader dari PDI Perjuangan tersebut.
Ida berharap alasan kemunduran bukan disebabkan oleh hubungan Gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto yang tak harmonis selama setengah tahun terakhir. "Kalau benar ketidakharmonisan jadi alasan, ini jadi catatan buruk kepemimpinan Fauzi Bowo. Apalagi beliau akan mencalonkan diri untuk 2012," kata Ida. Masyarakat, kata dia, harus berpikir dua kali untuk memilih calon gubernur yang tidak bisa bekerja sama memimpin Jakarta.
Namun, kata Ida, bila alasan kemunduran Prijanto adalah keinginan beliau melaju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta, "Itu alasan yang lebih baik."
Hanya, kata dia, biarpun masa pemerintahan Fauzi-Prijanto tinggal 10 bulan lagi, "Posisi Wakil Gubernur tidak boleh dibiarkan kosong lama." Menurut Ida, Fauzi harus segera mencari pengganti dalam waktu singkat.
"Sebentar lagi puncak musim penghujan, siklus banjir lima tahunan jadi ancaman Jakarta. Saya tak yakin Gubernur bisa menangani hal ini seorang diri," katanya.
Ida mengatakan Pejabat Pelaksana Harian (PLH) Wakil Gubernur DKI Jakarta harus segera dipilih dari pihak eksekutif. "Sebaiknya pengganti dipilih cepat dari kalangan eksekutif, kalau dari luar akan timbul gejolak," katanya.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Berita terkait
Disindir Ahok, Risma: Serang Aku Saja, Jangan Surabaya
12 Agustus 2016
Risma lagi-lagi memastikan bahwa tidak ada keinginan dan niatan untuk maju ke Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaIni Program dan Target Risma Lima Tahun Mendatang
8 Agustus 2016
Ketika anak-anak Surabaya lebih maju, akan bisa menjadi tuan di kotanya sendiri. "Saat saya tinggalkan, insya Allah program itu sudah bisa kelihatan."
Baca SelengkapnyaKisah Risma, Usir Hantu dengan SK Wali Kota Surabaya
16 Juni 2016
"Kalian jangan ganggu saya, saya disini punya SK Wali Kota Surabaya," kata Risma menirukan kata-kata yang diucapkan untuk mengusir hantu itu dulu.
Baca SelengkapnyaPolda Jawa Timur Periksa Pedagang Pasar Turi
25 November 2015
Kepolisian Daerah Jawa Timur kembali menggulirkan kasus terkait Pasar Turi.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Jawa Timur Hentikan Penyidikan Kasus Risma
27 Oktober 2015
Dari penelitiannya, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menyatakan sependapat kasus Risma dihentikan. Tidak akan ada pengajuan praperadilan.
Baca SelengkapnyaPolisi Setop Kasus Risma, Pesaing: Biar Masyarakat Menilai
27 Oktober 2015
Kubu Rasio-Lucy Kurniasari memilih fokus kampanye.
Baca SelengkapnyaRisma Bukan Tersangka, Mendagri: Dia Bisa Ikut Pilkada!
27 Oktober 2015
Status Risma yang sempat disebut sebagai tersangka tak perlu dipermasalahkan lagi.
Baca SelengkapnyaCabut Kasus Risma, Investor Pasar Turi Tak Ingin Ditunggangi
26 Oktober 2015
Laporan dicabut agar tidak dimanfaatkan pihak lain karena saat ini bertepatan dengan masa pilkada dimana Risma terdaftar sebagai calon inkumben.
Baca SelengkapnyaBegini Isi Surat Penghentian Kasus Tersangka Risma
26 Oktober 2015
Surat penghentian penyidikan perkara dibuat polisi pada Senin, 26 Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaRibut Risma Tersangka, Alasan Jaksa Urusan Ini Belum Beres
26 Oktober 2015
Kejaksaan belum menerima SP3 dari polisi terkait dengan kasus yang
menjerat mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.