Masalah Utama: Penjara Kelebihan Kapasitas  

Reporter

Editor

Sabtu, 31 Desember 2011 15:53 WIB

Pemeriksaan para pengunjung dan bawaannya di LP Cipinang, Jakarta. TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta Tasman Tahir mengatakan penjara dengan tahanan melebihi kapasitas masih jadi masalah utama di DKI Jakarta. "Idealnya kamar 5x4 hanya untuk satu orang tahanan, tapi saat ini bisa 50 orang," kata Tasman dalam jumpa pers catatan akhir tahun di kantornya di Jakarta, Sabtu, 31 Oktober 2011.

Akibatnya, kata Tasman, tahanan terpaksa tidur di selasar dan lorong. "Kalau mau dimasukkan semua ke kamar bisa, tapi mereka tidurnya berdiri." Kesejahteraan dan kelayakan hidup para tahanan dalam sel masih belum dapat dipenuhi.

Saat ini ada empat penjara dan tiga rumah tahanan di wilayah DKI Jakarta, yakni Lapas Kelas I Cipinang, Lapas Kelas II A Narkotika, Lapas Kelas II A Salemba, dan Lapas Kelas II B Terbuka. Lalu Rutan Kelas I Jakarta Pusat, Rutan Kelas II Jakarta Timur, dan Rutan Kelas I Cipinang. Empat penjara atau lapas dan tiga rutan itu idealnya hanya menampung 4.830 tahanan. "Kenyataannya tiap bulan tahanan di tempat itu bisa mencapai 10.488-11.898."

Dengan begitu tahanan harus berbagi kasur. "Ada penambahan kasur dari pemerintah pusat, tapi belum semua tahanan dapat. Kalaupun ada, akan kesulitan membuka kasur untuk tidur." Tiap kamar hanya memiliki satu unit kipas angin, sehingga tidak memadai.

Anggaran untuk makan tahanan juga memprihatinkan. "Idealnya satu tahanan butuh Rp 15 ribu per hari, tapi anggaran hanya tersedia Rp 7.600 per hari." Gizi yang kurang karena porsi makan tak seimbang itu membuat para tahanan rentan sakit.

Angka kematian di penjara juga tinggi. Sepanjang 2011, ada 168 tahanan meninggal dunia di penjara. Angka kematian tertinggi di LP Cipinang yang mencapai 45 orang, disusul rutan kelas I Jakarta Pusat 40 orang. Kemudian Lapas Kelas II A Narkotika 34 orang dan Rutan Kelas I Cipinang 33 orang. Lapas Kelas II A Salemba 9 orang dan Rutan kelas II A Jakarta Timur 7 orang. Sedangkan di Lapas Kelas II B, tak ada tahanan yang meninggal dunia.

Tasman tak memungkiri tingginya angka kematian juga berhubungan dengan pengapnya ruangan akibat kelebihan kapasitas dan penyakit akibat gizi yang tak seimbang. Namun di antara mereka yang meninggal dunia ada pula yang tewas akibat AIDS karena mengkonsumsi narkoba sebelum dipenjara.

Kantor Wilayah Hukum dan HAM DKI tengah mengupayakan untuk membangun rutan atau lapas baru, tapi kembali dihadang masalah anggaran. Kantor wilayah tidak memiliki tanah di DKI. Sedangkan harga tanah di Jakarta terlalu mahal.

Kantor Wilayah telah berulang kali menyurati Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meminta hibah tanah. Sampai saat ini belum ada kesepakatan soal itu karena pemerintah juga butuh tanah untuk keperluan lain.

Tasman juga berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan Rutan Pondok Bambu sebagai hibah kepada Kanwilkumham DKI Jakarta. "Hingga saat ini Rutan Pondok Bambu masih dimiliki Pemda DKI Jakarta." Menurut Tasman pihaknya tak bisa memperbesar, memperluas, atau memperbaiki Rutan Pondok Bambu karena masih milik Pemerintah Provinsi.

Tasman tak menampik bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan perbaikan. "Tapi yang lebih tahu kebutuhannya kan kami. Kami juga tahu anggaran DKI terbatas."

AMANDRA MUSTIKA MEGARANI

Berita terkait

Pasca-Rusuh, 98 Napi Tanjung Gusta Masih Buron

17 Agustus 2013

Pasca-Rusuh, 98 Napi Tanjung Gusta Masih Buron

Perburuan terhadap napi yang buron ini terus dilakukan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Hindari Rusuh Lagi, Napi Tanjung Gusta Dipindah  

31 Juli 2013

Hindari Rusuh Lagi, Napi Tanjung Gusta Dipindah  

Para napi itu direlokasi ke beberapa penjara lain di sekitar Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

4 Teroris Kabur di Tanjung Gusta Masih Diburu  

29 Juli 2013

4 Teroris Kabur di Tanjung Gusta Masih Diburu  

Saat ini 111 narapidana yang melarikan diri saat kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, sudah dipenjarakan.

Baca Selengkapnya

Usut Rusuh, Napi Tanjung Gusta Akan Diperiksa  

18 Juli 2013

Usut Rusuh, Napi Tanjung Gusta Akan Diperiksa  

Pihak LP Tanjung Gusta memberikan daftar nama narapidana yang menyaksikan kerusuhan.

Baca Selengkapnya

TNI Bantu Polisi Deteksi Buron Tanjung Gusta  

18 Juli 2013

TNI Bantu Polisi Deteksi Buron Tanjung Gusta  

Tentara belum berminat ikut menjaga lapas.

Baca Selengkapnya

71 Saksi Diperiksa Terkait Rusuh LP Tanjung Gusta  

18 Juli 2013

71 Saksi Diperiksa Terkait Rusuh LP Tanjung Gusta  

Terdapat kelompok-kelompok narapidana berdasarkan etnik, seperti Aceh dan Batak.

Baca Selengkapnya

Pemicu Amuk Tanjung Gusta Bukan Sipir

18 Juli 2013

Pemicu Amuk Tanjung Gusta Bukan Sipir

Aksi protes akhirnya berubah menjadi tindakan yang tidak terkontrol.

Baca Selengkapnya

Napi LP Tanjung Gusta Salahkan Sipir

18 Juli 2013

Napi LP Tanjung Gusta Salahkan Sipir

Gerbang yang terbuka dimanfaatkan para narapidana untuk melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tanjung Gusta, Polisi Belum Menetapkan Tersangka

17 Juli 2013

Rusuh Tanjung Gusta, Polisi Belum Menetapkan Tersangka

Hingga hari keenam paska kerusuhan, polisi masih terus mendalami penyelidikan.

Baca Selengkapnya

Cegah Napi Kabur, Penumpang Ferry Digeledah

17 Juli 2013

Cegah Napi Kabur, Penumpang Ferry Digeledah

Polisi menggeledah barang bawaan dan identitas calon penumpang sebelum masuk kapal yang hendak berlayar di Selat Sunda

Baca Selengkapnya