Pengusaha Timur Tengah Siap Pasok Air Tangerang

Reporter

Editor

Minggu, 1 Januari 2012 14:37 WIB

Ilustrasi kebutuhan air bersih. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Tangerang - Pengusaha air asing asal Timur Tengah siap menginvestasikan dananya berkisar Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun untuk pengembangan jaringan air bersih di Kota Tangerang.

Dua investor asing itu adalah PT Moya Indonesia yang berkantor pusat di Bahrain dan PT Metito dari Lebanon.

"Banyak yang berminat bekerja sama dengan kami, namun yang mengerucut dua perusahaan itu," kata Ahmad Marju Kodri, Direktur Utama PDAM Tirta Benteng, Ahad, 1 Januari 2012.

Saat ini dua investor tersebut dalam kajian untuk dipilih yang terbaik. "Semacam kontes kecantikan, dipilih yang konsepnya paling bagus, bukan melalui tender," kata Kodri.

Meski tanpa tender, Kodri mengatakan pihaknya tetap mengacu kepada Peraturan Menteri Nomor 12/2010 tentang Kerja Sama Bisnis PDAM dengan Pihak Swasta.

Dana hingga Rp 2 triliun tersebut salah satunya digunakan untuk menambah 120 ribu sambungan ke seluruh zona jaringan PDAM. Sambungan baru ini akan menambah 30 ribu sambungan yang sudah ada sehingga bisa melayani 60 persen pelanggan dari jumlah warga Kota Tangerang atau berjumlah 150 ribu sambungan secara keseluruhan.

"Sistem kerja samanya, swasta asing itu nantinya membangun instalasi pengolahan air, jaringan, dan pipanisasi," kata Kodri.

PDAM Tirta Benteng nantinya yang mendistribusikan air bersih dan siap minum itu ke pipa-pipa pelanggan. Prinsipnya PDAM Tirta Benteng nantinya membeli air curah dari swasta asing itu dan menjualnya kepada masyarakat. "Kami berusaha tidak membebani pelanggan dengan harga mahal," kata Kodri.

Kodri menambahkan, saat ini proses kerja sama ini sudah 90 persen. Sisanya 10 persen lagi dalam proses draf kontrak dan penandatanganan. Diharapkan, awal bulan Januari 2012, kerja sama dengan pihak swasta ini terealisasi.

Warga Kota Tangerang menyambut baik rencana itu, terutama warga Cipondoh yang belum seluruhnya mendapat pelayanan air bersih. "Selama ini kami menggunakan air tanah dan sekarang tidak keluar airnya," kata Tri Hastanti, warga Puri Permata.

Seluruh warga perumahan mendamba air bersih dan menunggu PDAM menyalurkannya. "Kami siap berlangganan," kata Hastanti.

AYU CIPTA


Berita terkait

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

12 Mei 2022

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Sector Ministers Meeting (SMM) air dan sanitasi 2022 yang akan dilaksanakan pada 18-19 Mei 2022 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

28 Juni 2019

Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

Perum Jasa Tirta II bekerja sama dengan Korea Water Resources Coperation (K-Water) dalam bidang pengelolaan sumber daya air di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

10 Oktober 2017

Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

Tiga kementerian menandatangani kerja sama untuk melindungi dan mengoptimalkan sumber air lewat fungsi situ, danau, embung, dan waduk (SDEW).

Baca Selengkapnya

Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

1 Oktober 2017

Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah membangun dua embung baru yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung.

Baca Selengkapnya

50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

24 Agustus 2017

50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

Pemerintah Pakistan sangat menaruh perhatian terhadap meningkatnya ancaman racun arsenik yang ditimbulkan dari sumber air.

Baca Selengkapnya

Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

12 Agustus 2017

Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

Lurah Pulau Untung Jawa Ade Slamet mengatakan warga pulaunya enggan mengkonsumsi air minum hasil penyulingan air laut menjadi air tawar.

Baca Selengkapnya

Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

12 Agustus 2017

Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

Dirut PAM Jaya Erlan mengatakan instalasi penyulingan air ini masih milik Kementerian Pekerjaan Umum.

Baca Selengkapnya

Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

12 Agustus 2017

Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

Lurah Ade mengatakan warga dijanjikan air suling sebanyak 80 meter kubik per hari.

Baca Selengkapnya

Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

31 Juli 2017

Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

Air keran di pemukiman, tak semua steril dari racun yang berbehaya bagi tubuh.

Baca Selengkapnya