TEMPO.CO, Tangerang - Pengusaha air asing asal Timur Tengah siap menginvestasikan dananya berkisar Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun untuk pengembangan jaringan air bersih di Kota Tangerang.
Dua investor asing itu adalah PT Moya Indonesia yang berkantor pusat di Bahrain dan PT Metito dari Lebanon.
"Banyak yang berminat bekerja sama dengan kami, namun yang mengerucut dua perusahaan itu," kata Ahmad Marju Kodri, Direktur Utama PDAM Tirta Benteng, Ahad, 1 Januari 2012.
Saat ini dua investor tersebut dalam kajian untuk dipilih yang terbaik. "Semacam kontes kecantikan, dipilih yang konsepnya paling bagus, bukan melalui tender," kata Kodri.
Meski tanpa tender, Kodri mengatakan pihaknya tetap mengacu kepada Peraturan Menteri Nomor 12/2010 tentang Kerja Sama Bisnis PDAM dengan Pihak Swasta.
Dana hingga Rp 2 triliun tersebut salah satunya digunakan untuk menambah 120 ribu sambungan ke seluruh zona jaringan PDAM. Sambungan baru ini akan menambah 30 ribu sambungan yang sudah ada sehingga bisa melayani 60 persen pelanggan dari jumlah warga Kota Tangerang atau berjumlah 150 ribu sambungan secara keseluruhan.
"Sistem kerja samanya, swasta asing itu nantinya membangun instalasi pengolahan air, jaringan, dan pipanisasi," kata Kodri.
PDAM Tirta Benteng nantinya yang mendistribusikan air bersih dan siap minum itu ke pipa-pipa pelanggan. Prinsipnya PDAM Tirta Benteng nantinya membeli air curah dari swasta asing itu dan menjualnya kepada masyarakat. "Kami berusaha tidak membebani pelanggan dengan harga mahal," kata Kodri.
Kodri menambahkan, saat ini proses kerja sama ini sudah 90 persen. Sisanya 10 persen lagi dalam proses draf kontrak dan penandatanganan. Diharapkan, awal bulan Januari 2012, kerja sama dengan pihak swasta ini terealisasi.
Warga Kota Tangerang menyambut baik rencana itu, terutama warga Cipondoh yang belum seluruhnya mendapat pelayanan air bersih. "Selama ini kami menggunakan air tanah dan sekarang tidak keluar airnya," kata Tri Hastanti, warga Puri Permata.
Seluruh warga perumahan mendamba air bersih dan menunggu PDAM menyalurkannya. "Kami siap berlangganan," kata Hastanti.
AYU CIPTA
Berita terkait
RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis
12 Mei 2022
Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Sector Ministers Meeting (SMM) air dan sanitasi 2022 yang akan dilaksanakan pada 18-19 Mei 2022 di Jakarta.
Baca SelengkapnyaGarap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan
28 Juni 2019
Perum Jasa Tirta II bekerja sama dengan Korea Water Resources Coperation (K-Water) dalam bidang pengelolaan sumber daya air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah
16 Oktober 2018
DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.
Baca SelengkapnyaLindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama
10 Oktober 2017
Tiga kementerian menandatangani kerja sama untuk melindungi dan mengoptimalkan sumber air lewat fungsi situ, danau, embung, dan waduk (SDEW).
Baca SelengkapnyaPenuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer
1 Oktober 2017
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah membangun dua embung baru yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung.
Baca Selengkapnya50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik
24 Agustus 2017
Pemerintah Pakistan sangat menaruh perhatian terhadap meningkatnya ancaman racun arsenik yang ditimbulkan dari sumber air.
Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut
12 Agustus 2017
Lurah Pulau Untung Jawa Ade Slamet mengatakan warga pulaunya enggan mengkonsumsi air minum hasil penyulingan air laut menjadi air tawar.
Baca SelengkapnyaPenyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya
12 Agustus 2017
Dirut PAM Jaya Erlan mengatakan instalasi penyulingan air ini masih milik Kementerian Pekerjaan Umum.
Baca SelengkapnyaLurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik
12 Agustus 2017
Lurah Ade mengatakan warga dijanjikan air suling sebanyak 80 meter kubik per hari.
Baca SelengkapnyaAir Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun
31 Juli 2017
Air keran di pemukiman, tak semua steril dari racun yang berbehaya bagi tubuh.
Baca Selengkapnya