TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merazia unggas di lima wilayah secara berkala untuk mencegah penyebaran flu burung di Jakarta. Razia dilakukan setelah Puguh, warga Sunter Utara tewas diduga akibat terpapar flu burung.
Kepala Suku Dinas Peternakan dan Pertanian Jakarta Selatan, Chaidir, mengatakan pihaknya merazia unggas di Jalan Tebet Barat VII F kelurahan Tebet Barat kecamatan Tebet. "Hasilnya burung dara 12 ekor, ayam lima ekor dimusnahkan," kata Chaidir melalui pesan pendek pada Tempo, Selasa, 10 Januari 2012. Adapun 15 buah kandang dibakar di lokasi.
Di Jakarta Barat, Kepala Suku Dinas Peternakan dan Pertanian Jakarta Barat, Kusdiana mengatakan pihaknya merazia unggas di lapangan dekat Kelurahan Semanan, Jakarta Barat. "Hasilnya ada tiga ekor ayam dan tiga ekor bebek dimusnahkan dengan cara dipotong," kata Kusdiana.
Menurut dia, Suku Dinas memberikan batas waktu 3-4 hari ke depan agar masyarakat memindahkan unggas dari kawasan permukiman. "Kalau masih ada, nanti kita sita," kata Kusdiana.
Kusdiana sendiri mengatakan razia akan dilakukan secara berkala. "Hari ini Semanan, besok Cengkareng. Ini untuk mencegah penyebaran flu burung," kata Kusdiana. Dia menjelaskan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2007 tentang pengendalian dan pemotongan serta peredaran daging unggas, melarang masyarakat untuk memelihara unggas di kawasan pemukiman.
"Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi kalau warga masih tetap ingin memelihara unggas di kawasan pemukiman," kata Kusdiana. Syarat itu antara lain, jarak antar rumah dan kandang unggas sepanjang 25 meter, adanya vaksin unggas secara berkala dan adanya penyemprotan desinfektan untuk unggas setiap dua kali dalam seminggu.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Berita terkait
Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama
7 hari lalu
FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung
Baca SelengkapnyaTemuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
7 hari lalu
Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.
Baca SelengkapnyaDemam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala
58 hari lalu
Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?
Baca SelengkapnyaJepang Temukan Kasus Flu Burung, 40 Ribu Ayam Dimusnahkan
25 November 2023
Jepang mendeteksi kasus pertama flu burung tipe H5 yang sangat menular pada musim ini di sebuah peternakan unggas di Prefektur Saga
Baca SelengkapnyaBeragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?
15 Oktober 2023
Sejak puluhan tahun, flu mengalami perkembangan dengan berbagai varian, seperti flu burung, flu babi, flu Singapura, flu tomat, dan flu unta.
Baca SelengkapnyaKorea Selatan Temukan Flu Burung H5N1 pada Dua Kucing di Penampungan Hewan
26 Juli 2023
Korea Selatan menempatkan sebuah penampungan kucing di ibu kota Seoul dalam karantina, setelah mendeteksi flu burung strain H5N1 pada dua kucing
Baca SelengkapnyaWaspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia Selain Rabies
18 Juli 2023
Selain rabies, terdapat berbagai penyakit hewan yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia, salah satunya adalah Jembrana.
Baca SelengkapnyaRatusan Burung Tewas Mendadak, Meksiko: Bukan Flu Burung, Tapi Gara-gara El Nino
16 Juni 2023
Departemen Pertanian Meksiko mengatakan bahwa tes pada burung yang mati mengungkapkan bahwa mereka mati karena kelaparan, bukan karena flu.
Baca SelengkapnyaFlu Burung Serang Unggas Liar, Brasil Darurat Kesehatan Hewan 180 Hari
23 Mei 2023
Brasil mengumumkan darurat kesehatan hewan selama 180 hari di tengah kasus flu burung pada unggas liar
Baca SelengkapnyaMata Biru Burung Laut Ini Menghitam Setelah Infeksi Flu Burung
8 Mei 2023
Sejak Oktober 2021 lalu, satu galur virus flu burung yang sangat patogenik telah menyapu bangsa unggas dengan virulensi yang tidak biasa.
Baca Selengkapnya