TEMPO.CO, Jakarta - M. Akbar, 23 tahun, satu dari sembilan korban tewas akibat tabrakan "Xenia maut" di Gambir, Ahad 22 Januari 2012, suka bermain sepak bola di Monumen Nasional dan Lapangan Banteng.
"Sepekan sekali Akbar suka main sepak bola bersama teman-temannya," kata Aminah, 65 tahun, ibu Akbar, kepada Tempo, Senin 23 Januari 2012.
Ia menambahkan bahwa Akbar anak pendiam. Meski begitu, ia memiliki banyak teman. Selain suka main sepak bola, Akbar juga hobi karate.
Muhammad Akbar adalah anak terakhir dari delapan bersaudara. Ayahnya, Kasmin, baru saja meninggal dunia karena sakit komplikasi pada usia 67 tahun pada Kamis, 19 Januari 2012. Akbar bekerja sebagai office boy Bank Buana, dan pindah kerja Senin besok di MGK Kemayoran.
Mobil Xenia warna hitam B 2479 XI menabrak 12 pejalan kaki di Jalan MI Ridwan Rais--depan PLN, Gambir Jakarta Pusat, arah Tugu Tani pada Ahad 22 Januari 2012 pukul 11.12 WIB. Sembilan orang tewas, yakni Pipit 18 tahun, Ujai (15), Yusuf (2,5), Wawan, Nani, Firmansyah, dan Suyatmi. Satu orang belum teridentifikasi. Delapan korban ini langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Empat korban kritis lain adalah Siti Mukaromah, 31 tahun, M. Akbar (22), Kenny (9), Indra (11). Mereka berada di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
INU KERTAPATI
Berita Terkait
Hasil Tes Urine Sopir Xenia Maut Diumumkan Pagi Ini
Kecepatan Xenia 'Maut' Diduga di Atas 70 KM/Jam
Setelah Dites, Rem Xenia 'Maut" Berfungsi Baik
Video Tabrakan Maut Xenia Beredar di Internet
Korban "Xenia" Maut Bertambah Satu
Empat Korban Kecelakaan Maut Xenia Satu Keluarga
Satu Korban Kecelakaan Maut Xenia Hamil 3 Bulan
Berita terkait
Afriyani Mimpi Gandengan dengan Korban Xenia Maut
5 Januari 2013
Saat peristiwa tersebut hingga sekarang, Afriyani hanya bermimpi sekali.
Baca SelengkapnyaAfriyani: Saya Siap Mati di Tangan Keluarga Korban
5 Januari 2013
Afriyani terlihat selalu senang ketika berada di pengadilan. Apa yang ada di dalam pikirannya?
Baca SelengkapnyaAfriyani Nyaris Bunuh Diri, Digagalkan Polwan
5 Januari 2013
Selamat dari bunuh diri, Afriyani semakin kuat dengan kehidupannya saat ini.
Baca SelengkapnyaAfriyani: di Penjara Saya Belajar Satu Hal
5 Januari 2013
Afriyani tidak lagi melihat kehidupan secara hitam dan putih.
Baca SelengkapnyaAfriyani Bisa Jalani Vonis Hukuman yang Terlama
28 Desember 2012
Keputusan hukuman untuk Afriyani dipengaruhi pula oleh desakan masyarakat
Baca SelengkapnyaAfriyani Susanti: Saya Ingin Taubat
28 Desember 2012
Afriyani belum memikirkan apa yang akan dilakukan selama 19 tahun ke depan
Baca SelengkapnyaDari Afriyani, Si Neng April, Hingga Anak Priok
28 Desember 2012
Afriyani meminjamkan diary-nya ke Tempo
Baca SelengkapnyaAfriyani Buat Perpustakaan Kecil di Rutan
28 Desember 2012
Menurut Afriyani berada di rutan tidak seseram yang dibicarakan orang
Baca SelengkapnyaAfriyani Susanti: Saya Bukan Monster
28 Desember 2012
Afriyani Susanti lega lepas dari pasal pembunuhan
Baca SelengkapnyaAfriyani Divonis 4 Tahun untuk Kasus Narkoba
19 Desember 2012
Vonis hakim terhadap Afriyani Susanti lebih tinggi dibandingkan tuntutan jaksa yang hanya tiga tahun penjara.
Baca Selengkapnya