Satu Korban Tewas 'Xenia Maut' Suka Sepakbola  

Reporter

Editor

Senin, 23 Januari 2012 12:34 WIB

Mobila Daihatsu Xenia ringsek setelah menabrak 12 orang di Jalan M. Ridwan Rais, dekat Patung Tani, Jakarta Pusat. (Polda Metro)

TEMPO.CO, Jakarta - M. Akbar, 23 tahun, satu dari sembilan korban tewas akibat tabrakan "Xenia maut" di Gambir, Ahad 22 Januari 2012, suka bermain sepak bola di Monumen Nasional dan Lapangan Banteng.

"Sepekan sekali Akbar suka main sepak bola bersama teman-temannya," kata Aminah, 65 tahun, ibu Akbar, kepada Tempo, Senin 23 Januari 2012.

Ia menambahkan bahwa Akbar anak pendiam. Meski begitu, ia memiliki banyak teman. Selain suka main sepak bola, Akbar juga hobi karate.

Muhammad Akbar adalah anak terakhir dari delapan bersaudara. Ayahnya, Kasmin, baru saja meninggal dunia karena sakit komplikasi pada usia 67 tahun pada Kamis, 19 Januari 2012. Akbar bekerja sebagai office boy Bank Buana, dan pindah kerja Senin besok di MGK Kemayoran.

Mobil Xenia warna hitam B 2479 XI menabrak 12 pejalan kaki di Jalan MI Ridwan Rais--depan PLN, Gambir Jakarta Pusat, arah Tugu Tani pada Ahad 22 Januari 2012 pukul 11.12 WIB. Sembilan orang tewas, yakni Pipit 18 tahun, Ujai (15), Yusuf (2,5), Wawan, Nani, Firmansyah, dan Suyatmi. Satu orang belum teridentifikasi. Delapan korban ini langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Empat korban kritis lain adalah Siti Mukaromah, 31 tahun, M. Akbar (22), Kenny (9), Indra (11). Mereka berada di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

INU KERTAPATI

Berita Terkait
Hasil Tes Urine Sopir Xenia Maut Diumumkan Pagi Ini

Kecepatan Xenia 'Maut' Diduga di Atas 70 KM/Jam

Setelah Dites, Rem Xenia 'Maut" Berfungsi Baik

Video Tabrakan Maut Xenia Beredar di Internet

Korban "Xenia" Maut Bertambah Satu

Empat Korban Kecelakaan Maut Xenia Satu Keluarga
Satu Korban Kecelakaan Maut Xenia Hamil 3 Bulan

Berita terkait

Afriyani Mimpi Gandengan dengan Korban Xenia Maut

5 Januari 2013

Afriyani Mimpi Gandengan dengan Korban Xenia Maut

Saat peristiwa tersebut hingga sekarang, Afriyani hanya bermimpi sekali.

Baca Selengkapnya

Afriyani: Saya Siap Mati di Tangan Keluarga Korban  

5 Januari 2013

Afriyani: Saya Siap Mati di Tangan Keluarga Korban  

Afriyani terlihat selalu senang ketika berada di pengadilan. Apa yang ada di dalam pikirannya?

Baca Selengkapnya

Afriyani Nyaris Bunuh Diri, Digagalkan Polwan

5 Januari 2013

Afriyani Nyaris Bunuh Diri, Digagalkan Polwan

Selamat dari bunuh diri, Afriyani semakin kuat dengan kehidupannya saat ini.

Baca Selengkapnya

Afriyani: di Penjara Saya Belajar Satu Hal

5 Januari 2013

Afriyani: di Penjara Saya Belajar Satu Hal

Afriyani tidak lagi melihat kehidupan secara hitam dan putih.

Baca Selengkapnya

Afriyani Bisa Jalani Vonis Hukuman yang Terlama  

28 Desember 2012

Afriyani Bisa Jalani Vonis Hukuman yang Terlama  

Keputusan hukuman untuk Afriyani dipengaruhi pula oleh desakan masyarakat

Baca Selengkapnya

Afriyani Susanti: Saya Ingin Taubat

28 Desember 2012

Afriyani Susanti: Saya Ingin Taubat

Afriyani belum memikirkan apa yang akan dilakukan selama 19 tahun ke depan

Baca Selengkapnya

Dari Afriyani, Si Neng April, Hingga Anak Priok  

28 Desember 2012

Dari Afriyani, Si Neng April, Hingga Anak Priok  

Afriyani meminjamkan diary-nya ke Tempo

Baca Selengkapnya

Afriyani Buat Perpustakaan Kecil di Rutan  

28 Desember 2012

Afriyani Buat Perpustakaan Kecil di Rutan  

Menurut Afriyani berada di rutan tidak seseram yang dibicarakan orang

Baca Selengkapnya

Afriyani Susanti: Saya Bukan Monster

28 Desember 2012

Afriyani Susanti: Saya Bukan Monster

Afriyani Susanti lega lepas dari pasal pembunuhan

Baca Selengkapnya

Afriyani Divonis 4 Tahun untuk Kasus Narkoba  

19 Desember 2012

Afriyani Divonis 4 Tahun untuk Kasus Narkoba  

Vonis hakim terhadap Afriyani Susanti lebih tinggi dibandingkan tuntutan jaksa yang hanya tiga tahun penjara.

Baca Selengkapnya