TEMPO.CO, Jakarta-Antusiasme warga untuk mengubah kartu tanda penduduk merkea menjadi kartu baru yang dibuat secara elektronik (E-KTP) melemah. Proses rekam data tahap kedua yang dimulai Januari ini tak secepat tahap pertama.
"Bulan Januari ini agak rendah penyerapannya setelah tahap I berakhir pada 30 Desember (2011) lalu," Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Purba Hutapea saat ditemui di kantor Suku Dinas Dukcapil Jakarta Utara, Selasa, 31 Januari 2012 petang.
Purba menduga, lambatnya proses rekam data itu akibat belum adanya kepastian dari Kementerian Dalam Negeri kapan E-KTP akan jadi. Pun dengan kapan KTP lama akan ditarik.
Menurut Purba, warga perlu diberi contoh bagaimana wujud E-KTP sehingga terdorong untuk ikut memilikinya. “Untuk itu kami harapkan Kemendagri sudah bisa memberikan kartu elektroniknya, sehingga orang akan terdorong untuk segera mendatakan dirinya di E-KTP,” ujarnya.
Hasil rekapitulasi sejak Agustus 2011 hingga 25 Januari 2012 menunjukkan baru 5,1 juta jiwa yang menjalani rekam data E-KTP di DKI Jakarta. Artinya, baru 69,8 persen data terserap dari total wajib KTP yang berjumlah 7,1 juta jiwa.
Padahal, menurut surat edaran Mendagri tertanggal 20 Desember 2011, Nomor 471.13/5079/SJ, proses rekam data E-KTP tahap II harus rampung pada April mendatang. “Selama Kemendagri tak melakukan apa pun terkait e-KTP, target penyerapan data dari seluruh penduduk pada Tahap II ini bisa tak tercapai,” ujarnya.
Secara terpisah Kepala Bidang Kependudukan Pemerintah Kota Depok, Epi Yanti, sudah menyatakan kalau pembuatan e-KTP di Depok tidak bisa rampung sesuai target April 2012. Upaya disebutkan telah dipacu maksimal namun hanya bisa merekam data 6850 jiwa per hari sehingga April nanti baru 46 persen yang selesai.
Wilayah ini juga direpotkan oleh adanya pencurian komputer yang menjadi perangkat pembuat E-KTP. “Besok saya akan menghadap ke Menteri Dalam Negeri. Saya akan katakan langsung kami tidak sanggup,” kata Epi.
PINGIT ARIA | ILHAM
Berita terkait
Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo
1 menit lalu
Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.
Baca SelengkapnyaIndia Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya
6 menit lalu
Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.
Baca SelengkapnyaMendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor
10 menit lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.
Baca SelengkapnyaReaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel
13 menit lalu
Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.
Baca SelengkapnyaPencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya
24 menit lalu
Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal
26 menit lalu
Bea Cukai Batam mendapatkan informasi bahwa akan ada penyelundupan rokok yang diduga ilegal dengan kapal speed.
Baca Selengkapnya5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024
27 menit lalu
Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.
Baca SelengkapnyaNama Kapolda Ahmad Luthfi Masuk Radar Golkar untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024
31 menit lalu
Nama Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi masuk radar Partai Golkar untuk ikut dalam kontestasi Pilgub Jateng 2024.
Baca SelengkapnyaLuhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia
32 menit lalu
Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaSinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis
37 menit lalu
Film horor akan tayang di bioskop pada 8 Mei 2024. Film ini merupakan adaptasi dari film Prancis berjudul Possession. Ini sinopsis film Possesion.
Baca Selengkapnya