TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca buruk mengakibatkan pasokan ikan laut berkurang di pasar-pasar di DKI Jakarta. Gelombang tinggi yang melanda perairan Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu menyebabkan nelayan enggan melaut. “Sebenarnya sudah mulai berkurang sejak Desember tahun lalu,” kata Kepala Sub-Bagian Kelautan Biro Perekonomian DKI Jakarta, Rizal Effendi, di Balai Kota, Senin, 6 Februari 2012.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat gelombang tinggi hingga 4 meter melanda kawasan ini dua pekan lalu. Ratusan rumah di Kepulauan Seribu juga rusak berat diterjang angin ribut.
Namun, kata Rizal, penurunan pasokan ikan laut itu tidak secara signifikan mempengaruhi masyarakat di Jakarta. “(Dampak menurunkan pasokan) ikan gejolaknya tidak kayak daging. Bisa disubstitusi.” Rizal tak menampik berkurangnya pasokan ikan laut membuat harga naik karena hukum pasar.
Sebanyak 10-15 persen pasokan ikan laut di pasar DKI berasal dari nelayan pesisir utara Jakarta. “Justru 85-90 persen pasokan dari perairan di Indonesia Timur, di antaranya Sulawesi.”
Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) DKI Jakarta, Yan Sasmita, membenarkan cuaca buruk menyebabkan nelayan sulit melaut sepanjang Januari. “Selama tidak melaut para nelayan bekerja serabutan, seperti tukang bangunan, tukang ojek, atau tukang becak. Apa saja dilakukan agar bisa bertahan hidup." Di saat cuaca buruk, kata Yan, nelayan membutuhkan bantuan pemerintah. Saat ini ada 5.000 nelayan di pesisir utara Jakarta.
Pekan ini, kata dia, gelombang mulai reda. Nelayan juga sudah mulai melaut. “Tapi hanya 1-2 mil, tak bisa lebih,” kata Yan.
Meski begitu para nelayan masih sulit menjaring ikan. “Saat ini angin barat, ikan banyak ketika angin timur,” kata Yan. Adapun nelayan yang memiliki perahu berbobot 1 gross tonnase (GT) hingga 4 GT belum bisa melaut.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Berita terkait
DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura
10 hari lalu
Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.
Baca SelengkapnyaSejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional
21 hari lalu
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut
40 hari lalu
Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaInflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah
40 hari lalu
KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.
Baca SelengkapnyaKKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan
40 hari lalu
Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.
Baca SelengkapnyaEksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit
41 hari lalu
Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.
Baca SelengkapnyaEdi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar
41 hari lalu
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.
Baca SelengkapnyaGagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO
54 hari lalu
Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.
Baca SelengkapnyaKKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera
25 Februari 2024
Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.
Baca SelengkapnyaTekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada
19 Februari 2024
Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.
Baca Selengkapnya