TEMPO.CO, Jakarta - Dua dari tiga anak baru gede (ABG) yang dijual oleh sopir dan kernet angkot untuk dijadikan pekerja seks hingga kini belum diketahui keberadaannya. Zamzamir, pengacara korban, mengatakan kedua ABG berinisial Ra, 16 tahun, dan Ds, 16 tahun, tak bisa dikontak oleh keluarga. Ia berharap polisi bisa menemukan mereka.
“Kami coba kontak, tapi telepon seluler mereka mati,” kata Zamzari saat dihubungi pada Selasa, 21 Februari 2012 sore.
Ds dan Ra adalah dua dari tiga korban penjualan anak. Satu korban lagi adalah Fn, 15 tahun. Ketiganya putus sekolah dan sehari-hari biasa mengamen dari angkot ke angkot. Mereka menghilang sejak 6 Februari 2012 lalu. Hanya Fn yang berhasil kembali ke keluarga. Ia pulang ke rumahnya di daerah Cipinang, Jakarta Timur, pada Selasa, 14 Februari 2012 lalu.
Berdasarkan pengakuan Fn, ketiganya dijual oleh sopir dan kernet angkot M01 jurusan Senen-Kampung Melayu bernama Ucok dan Wawan. Mereka dijual ke mucikari dan dipekerjakan di sebuah kafe esek-esek bernama Mawar 66 yang terletak di bilangan Kalijodo, Kecamatan Jambore, perbatasan Jakarta Utara dan Timur. Satu anak dihargai Rp 250 ribu oleh Ucok dan Wawan.
Zamzamir mengatakan ia sempat mendapat informasi bahwa Ds dan Ra minggat dari kafe ke Depok bersama pacarnya masing-masing. “Waktu itu dihubungi keluarga katanya seperti itu,” katanya.
Kepala Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Parulian Sinaga mengatakan Polda sudah melimpahkan kasus ini ke Kepolisian Resor Jakarta Utara. “Biar pengusutan tidak terpecah-pecah,” katanya.
Kasus ini memang sempat ditangani kantor kepolisian yang berbeda lantaran tempat kejadian perkara (TKP) terletak di daerah perbatasan. Sebelumnya berkas laporan Fn, Ds, dan Ra, terpencar di Kepolisian Resor Jakarta Utara dan Jakarta Timur. “Sekarang sudah di Utara semua,” kata Parulian.
ANANDA BADUDU
Berita terkait
MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol
25 Februari 2024
MUI minta kepolisian untuk menangkap dan membongkar kasus perdagangan orang ini secepatnya sampai ke akar-akarnya.
Baca SelengkapnyaImigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia
20 Februari 2024
Imigrasi Soekarno-Hatta mendapati 4 WNA berkewarganegaraan Irak, Suriah, dan Sudan tersebut memiliki tujuan dan motif yang berbeda.
Baca SelengkapnyaAda 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis
24 Desember 2023
Sebelas anak di bawah umur tanpa pendamping termasuk di antara 303 penumpang asal India di pesawat yang dilarang terbang di Prancis atas dugaan TPPO.
Baca SelengkapnyaPrancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia
23 Desember 2023
Sebuah pesawat tujuan Nikaragua yang membawa lebih dari 300 penumpang asal India telah dilarang terbang di Prancis atas dugaan "perdagangan manusia"
Baca SelengkapnyaMenlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh
13 Desember 2023
Menlu Retno menyampaikan bahwa UNHCR akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya di Aceh.
Baca SelengkapnyaKasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban
4 Oktober 2023
Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.
Baca SelengkapnyaBanyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia
15 September 2023
Kuba mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bertentangan mengenai penggunaan warganya sebagai tentara bayaran dalam perang Ukraina.
Baca SelengkapnyaKuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina
5 September 2023
Kuba
Baca SelengkapnyaPM Italia Giorgia Meloni Buat Aliansi untuk Atasi Masalah Imigran
24 Juli 2023
Dipimpin Perdana Menteri Italia, negara-negara dari Mediterania, Timur Tengah, dan Afrika pada Minggu menyepakati langkah-langkah untuk mencoba memperlambat alur imigran.
Baca SelengkapnyaPM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap
23 Juli 2023
Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.
Baca Selengkapnya