TEMPO.CO , Jakarta: Keputusan Partai Golkar mengusung Nono Sampono sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta untuk mendampingi Alex Noerdin ternyata muncul dalam rapat Golkar yang digelar, Rabu malam, 7 Maret 2012. "Tadi malam nama pak Nono muncul," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jakarta, Prya Ramadhani pada Tempo, Kamis malam, 8 Maret 2012.
Menurut Prya, pimpinan partai menganggap Nono sebagai calon yang tepat mendampingi Alex dalam melawan Gubernur incumbent Fauzi Bowo.
Prya mengatakan besannya sekaligus Ketua Umum Aburizal Bakrie menawarkan posisi DKI 2 kepada Nono Sampono via telepon. Nono sepakat, dan Kamis malam, deklarasi Alex-Nono digelar. Ketua Pemenangan Pemilu Jawa I Golkar, Ade Komarudin, membenarkan itu. "Ya, nama beliau muncul dalam rapat tadi malam," katanya.
Menurut Ade, komunikasi politik dengan Nono memang terbilang cepat. "Tapi kami sudah sering ngobrol-ngobrol lewat telepon sebelum itu," katanya.
Ade yakin, komunikasi itu dilakukan dengan pertimbangan matang. "Nama beliau sudah masuk dalam survei internal kami, dan elektabilitasnya bagus," katanya.
Letnan Jenderal Marinir (Purn) Nono Sampono mengatakan selama ini melakukan pendekatan dengan semua partai. Dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Amanat Nasional, dia mengikuti proses secara khusus. "Hanya memang terindikasi dari saya, tidak masuk dalam pilihan PDI-P," katanya.
Karena itu, dia tak segan untuk mengambil kesempatan yang ditawarkan koalisi tiga partai besar: Golkar, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Damai Sejahtera. "Untuk mengurusi masyarakat ya jadi RT pun saya mau. Apalagi jadi wagub," katanya.
Padahal, dalam berbagai kesempatan Nono berulang kali menampik tawaran untuk jadi wakil gubernur. "Maaf, saya ini letjend. Terima kasih ya. Itu namanya melecehkan tentara," kata Nono di Menara 165, dua pekan lalu.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Berita terkait
Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017
27 November 2023
Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.
Baca SelengkapnyaAnies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal
30 September 2023
Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal
Baca SelengkapnyaDi Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017
14 Februari 2023
Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu
11 Februari 2023
Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.
Baca SelengkapnyaPolitikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan
11 Februari 2023
Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.
Baca SelengkapnyaSoal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu
6 Februari 2023
Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.
Baca SelengkapnyaFadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI
6 Februari 2023
Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.
Baca SelengkapnyaPesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung
31 Januari 2022
Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.
Baca SelengkapnyaMUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan
20 November 2021
Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.
Baca SelengkapnyaBaca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI
20 Mei 2021
Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.
Baca Selengkapnya