Tiga Kecamatan di Tangerang Tanpa SMA Negeri

Reporter

Editor

Selasa, 13 Maret 2012 10:27 WIB

Suasana ujian di salah satu SMA di Tangerang, Banten. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Tangerang - Kabupaten Tangerang masih kekurangan gedung sekolah menengah tingkat atas negeri. Jumlah SMA negeri yang ada saat ini hanya 29 unit dan tersebar di 26 kecamatan. Ini berarti, tiga kecamatan di wilayah Tangerang hingga saat ini belum memiliki gedung SMA negeri.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Arsyad Husein mengatakan tiga kecamatan yang tak memiliki gedung SMA negeri tersebut adalah Kecamatan Mekar Baru, Sukamulya, dan Sepatan Timur. ”Minimnya gedung SMA ini salah satu dampak dari pemekaran daerah,” ujarnya, Selasa, 13 Maret 2012.

Menurut Arsyad, pemekaran kecamatan hingga pemekaran Kabupaten Tangerang yang harus merelakan tujuh kecamatan di wilayah selatan menjadi Kota Tangerang Selatan membuat pembangunan sarana dan prasarana pendidikan tidak merata.

“Wilayah Kota Tangerang Selatan yang dulu merupakan bagian dari kecamatan Kabupaten Tangerang. Atas pemekaran ini, aset daerah berupa bangunan sekolah mulai dari SD hingga SMA pun secara otomatis diserahkan,” katanya.

Begitu juga dengan sejumlah pemekaran kecamatan, seperti Kecamatan Balaraja yang dimekarkan menjadi Kecamatan Sukamulya, Kecamatan Sepatan menjadi Sepatan Timur, Kecamatan Kresek menjadi Kecamatan Mekar Baru yang dimekarkan sekitar tahun 2008. Hingga kini gedung SMA di kecamatan baru terbentuk itu belum juga terbangun. ”Idealnya, satu kecamatan minimal memiliki SMA negeri,” kata Arsyad.

Meski kebutuhan itu dianggap mendesak, minimnya gedung SMA negeri ini belum akan teratasi dalam waktu dekat karena anggarannya tidak ada. ”Tahun ini belum ada dana yang disiapkan untuk membangun SMA negeri dan anggarannya hanya ada buat pembangunan SMK negeri di Kecamatan Jayanti,” katanya.

Namun, Arsyad mengaku tidak terlalu risau terkait hak mendapatkan pendidikan bagi warga Kabupaten Tangerang, mengingat masih banyak SMA swasta atau sederajat. Jadi para anak didik dapat tetap melanjutkan pendidikan di jenjang SMA, meski tidak negeri.

Kepala Bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Bambang Haris mengatakan saat ini jumlah SMA/SMK/sederajat sebanyak 221 unit, dengan 106 SMK dan 9 di antaranya SMK negeri. Untuk SMA berjumlah 115 unit dan 29 di antaranya berstatus negeri. ”Swasta mendominasi,” kata Bambang.

Masalah pembangunan SMA negeri, kata Bambang, bukan semata terkait ketiadaan gedung. Namun juga berimplikasi pada ketersediaan tenaga pengajar berstatus PNS di Kabupaten Tangerang. Karena itulah, dirinya melihat saat ini menambah SMA negeri baru di Kabupaten Tangerang malah akan menambah masalah pada ketersediaan tenaga pengajar berstatus PNS.

JONIANSYAH


Berita terkait

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'

Baca Selengkapnya

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.

Baca Selengkapnya